Halal Bihalal Bersama Kerukunan Keluarga Bakumpai

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kerukunan Keluarga Bakumpai (KKB) Kota Palangka Raya mengadakan acara hasupa silaturahmi dan halal bihalal di rumah jabatan Walikota Palangka Raya, Rabu (11/7/2018) malam.

Sebelum acara dimulai, terlebih dahulu para warga Bakumpai yang datang dari berbagai daerah di Provinsi Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan ini dijamu dengan makan malam.

Sebagai orang Bakumpai, istri Walikota Palangka Raya Ny Norlina Riban Satia dan istri Wakil Walikota Palangka Raya, Ny Mofit Saptono Subagio juga hadir dalam acara hasupa silaturahmi ini.

Momen halal bihalal ini pun dimanfaatkan Walikota Palangka Raya, Riban Satia dan Wakilnya Mofit Saptono Subagio untuk meminta permohonan maaf kepada masyarakat, khususnya warga Bakumpai.

Sebab tidak lama lagi masa kepemimpinannya sebagai walikota dan wakil walikota akan berakhir pada 23 September 2018, sedangkan masih banyak aspirasi masyarakat yang belum bisa diwujudkan.

Karena itu Riban mengharapkan kepada walikota terpilih bisa melanjutkan program yang sudah dilaksanakan maupun bisa mengakomodasi aspirasi masyarakat.

Acara halal bihalal ini ditutup dengan ceramah agama yang disampaikan ustadz DR Abdul Helim M.Ag yang juga dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya.

Ceramah agama yang disampaikan Abdul Helim ini cukup menarik, karena disampaikan dengan bahasa Bakumpai, sehinga tidak jarang menimbulkan gelak tawa, karena tausiah yang disampaikan juga mengandung kata-kata lucu. (MC. Isen Mulang/engga)

UMKM Di Bekali Kewirausahaan Agar Terampil Dan Mandiri

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) menggelar pelatihan kewirausahan bagi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) yang ada di Kota Palangka Raya.

Pelatihan yang dilaksanakan di Aula Pertemuan  BP2PNF, Kamis (12/7/2018),  di buka oleh kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Palangka Raya, Afendie, serta turut dihadiri Ketua Asosiasi Akunmandiri Kota Palangka Raya, Daryono dan sejumlah moivator pelatihan, antara lain dari pihak BRI Cabang Palangka Raya, Diskop dan UKM Palangka Raya dan Provinsi Kalteng maupun para motivator/ narasumber pelatihan, seperti Rizky Mahendra Nihin. 

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Palangka Raya, Afendie mengatakan dalam sambutannya, salah satu faktor yang senantiasa menjadi permasalahan yang harus dihadapi saat ini adalah faktor kurangnya ketersediaan tenaga kerja, sehingga berdampak pada ekonomi dalam kehidupan masyarakat.

Persoalan tersebut, tentu menjadi tanggungjawab bersama, baik pemerintah maupun pihak swasta, termasuk masyarakat itu sendiri.

“Salah satu dari upaya untuk menanggulangi permasalahan  tersebut, adalah melalui pelatihan kewirausahaan. Seperti pada pelatihan yang digelar Diskop dan UKM ini, tentu lebih menekankan pada pembentukan keterampilan/praktek (skil), yang kelak bisa menjadi modal bagi peserta untuk menjadi wirausaha yang sukses,” ungkap Afendie  

Melalui pelatihan ini tambah dia, diharapkan para wirausahaan mampu turut serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat, serta meningkatkan daya saing SDM dalam bidang kewirausahaan.
“Pemerintah daerah juga tentu akan berupaya lebih banyak lagi menganggarkan dana APBD untuk meningkatkan kewirausahaan di Palangka Raya, sehingga kewirausahaan yang ada mampu bersaing dan berkembang,” cetusnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pemberdayaan Usaha Mikro pada Diskop dan UKM Palangka Raya, Ivoni menyampaikan, bahwa kegiatan pelatihan merupakan tupoksi Dinas Koperasi dan UKM untuk mewujudkan agar para pelaku UMKM dapat lebih mandiri.

“Diskop dan UKM Palangka Raya setiap tahunnya, selalu menggelar kegiatan pelatihan, untuk menjadikan UMKM yang maju dan mandiri melalui penguatan pelatihan dan pengetahuan,” ujarnya.

Pelatihan kali ini tambah dia, dilaksanakan dari tanggal 12-14 Juli 2018, yang diisi dengan materi yang disampaikan para motivator, seperti pengetahuan dan wawasan bagi UMKM, pengembangan usaha UMKM,  materi semangat dalam berwirausaha serta materi lainnya. Pelatihan kewirausahan ini diikuti 60 peserta  yang berasal dari pelaku UMKM di Kota Palangka Raya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Warga Yang Tinggal Dekat Taman Pasuk Kemeloh Bersedia Direlokasi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Warga yang tinggal di bantaran Sungai Kahayan tepatnya samping Taman Pasuk Kemeloh sampai batas rumah toko (Ruko) seberang Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalimantan Tengah bersedia direlokasi ke tempat lain.

Konsekuensinya, Pemerintah Kota Palangka Raya akan memberikan ganti untung terhadap aset yang sudah dibangun di lahan jalur tersebut. Saat ini Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Palangka Raya bersama tim apprasial sedang melakukan pendataan.

Walikota Palangka Raya, Riban Satia memastikan tahun ini rumah-rumah yang dibangun di sekitar Taman Pasuk Kameloh tersebut harus sudah selesai dibebaskan, karena masjid yang dibangun di pinggir dekat taman sudah selesai.

“Kalau masih ada bangunan di situ sampai Jembatan Kahayan kelihatannya kurang bagus, sehingga harus direlokasi,” ucap walikota, Jumat (13/7/2018). Riban menegaskan dalam pembebasan nanti yang diganti untung hanya bangunanannya saja.

Sedangkan aset tanah sampai saat ini belum ada informasi apakah berstatus sertifikat hak milik (SHM) atau tidak, namun berdasarkan informasi yang diperoleh bahwa warga yang berdomisili di bantaran sungai tersebut menempati kawasan jalur hijau. 

Walikota dua periode ini berharap dengan adanya biaya ganti untung tersebut warga di sekitar Taman Pasuk Kemoloh bersedia pindah ke lokasi yang lebih baik. Kesediaan warga untuk pindah ini juga disampaikan saat walikota berdialog dengan warga beberapa waktu lalu. (MC. Isen Mulang/engga)

Visi Misi Riban-Mofit Sudah Tuntas

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Masa jabatan Walikota Palangka Raya, Riban Satia dan Wakilnya Mofit Saptono Subagio akan berakhir 23 September 2018.

Riban merupakan walikota dua periode. Diperiode pertama 2008-2018 Riban duet dengan Maryono, sedangkan periode kedua 2013-2018 duet dengan Mofit Saptono Subagio.

Selama kepemimpinannya ini banyak prestasi yang sudah dilaksanakan sesuai visi misi yang dijabarkan dalam rencana pembangunan jangka menengah (RPJMD) selama 10 tahun.

Hasilnya, Riban pun mampu merealisasikan semua program yang tertuang dalam visi misinya. “Kalau mengacu RPJMD tahun ini sudah selesai,” tuturnya, Jumat (13/7/2018).

Meski program visi misinya sudah selesai, bukan berarti stop, namun terus dilanjutkan, sehingga indikator pembangunan yang dilaksanakannya bisa lebih dari 100 persen.

“Yang namanya pembangunan itu tidak akan tuntas, tapi selalu mengikuti pertumbuhan dan dinamika masyarakat. Contohnya masalah persampahan yang tidak akan habisnya,” tuturnya. (MC. Isen Mulang/engga)

Palangka Raya Perlu TPA Baru

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Volume sampah di kota Palangka Raya dalam per harinya mencapai sekitar 430,7 m3, atau jika di hitung per ton mencapai 64,61 ton per hari. Volume sampah sebesar itu diperkirakan akan mempengaruhi kekuatan daya tampung tempat pembuangan akhir (TPA), yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 14 Palangka Raya.

“TPA yang ada saat ini memiliki luasan 10 hektar. Nah, dengan banyaknya sampah saban harinya, maka tidak kurang 10 tahun kedepan, kapasitas TPA tidak mampu menampung banyaknya sampah,” ungkap Kabid Kebersihan pada Dinas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim), M. Alfath, Jum”at (13/7/2018).

Itupun lanjut Alfath, TPA dengan  luas 10 hektar tersebut, peruntukannya belum tentu maksimal karena ada faktor dan lain hal.

“Area TPA saat ini setidaknya telah dimanfaatkan mencapai 5 hektar, sementara sisanya belum tentu maksimal digunakan, mengingat area dekat TPA  adanya tower SUTT listrik, ini bisa jadi kendala,” terangnya.

Pun begitu, pengelolaan sampah yang dilakukan pihak Disperkim selama ini, telah maksimal dilakukan di TPA. Itu dibuktikan  dengan adanya metode untuk mengurai sampah secara baik. 

Akan tetapi kedepan, Pemko Palangka Raya harus tetap memikirkan untuk jangka panjang, yakni perlunya lokasi TPA yang baru.

“Memang tidak mudah untuk menentukan lokasi TPA yang baru. Artinya, harus melalui  kajian serta penelitian yang matang dengan melihat berbagai aspek, seperti tata ruang, geohidrologi, geologi, sosial, dan kajian teknis lainnya,” beber Alfath.

Bila dilihat  dari segi geologi dan geohidrologi, maka keberadaan TPA yang cocok untuk TPA baru tersebut, paling tidak  berada di selatan kota Palangka Raya, seperti daerah Kalampangan Kecamatan Sebangau. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Peringati World Population Day Yayasan BOS Nyaru Menteng Lepasliarkan 13 Orangutan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Yayasan BOS Nyaru Menteng, Palangka Raya kembali melepasliarkan 13 orangutan ke habitatnya. Lokasi pelepasliaran dipilih adalah Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (TNBBBR) Kabupaten Katingan.

Pelepasliaran ini bekerjasama dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah, Balai TNBBBR, USAID Lestari, dan peraih World Branding Award Animalis Edition 2017.

Dengan pelepasliaran ini maka jumlah orangutan yang dilepasliarkan di wilayah ini menjadi 92 individu. Pelepasliaran ini sekaligus memperingati World Population Day atau Hari Populasi Dunia yang diperingati setiap tanggal 11 Juli. Ke-13 orangutan ini terdiri dari 4 jantan dan 9 betina dengan 4 di antaranya adalah 2 pasang ibu-anak. Mereka akan dibawa dalam dua pemberangkatan yang berbeda pada 12 dan 14 Juli 2018.

Perjalanan akan memakan waktu kurang lebih 10-12 jam melalui darat dan sungai dari Nyaru Menteng ke titik-titik yang telah ditentukan di TNBBBR. Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS mengatakan sepanjang tahun 2018 ini BOS Nyaru Menteng telah menerima 4 bayi orangutan baru.

Memang terdengar sedikit, namun BOS Nyaru Menteng masih mempunyai lebih dari 400 orangutan yang dirawat. “Hal ini berarti tidak hanya dituntut untuk terus melakukan pelepasliaran, kami juga harus mempercepat proses rehabilitasi secara menyeluruh,” tulisnya, Jumat (13/7/2018). (MC. Isen Mulang/engga)

Warga Palangka Raya Diajak Sukseskan Kampanye Imunisasi Rubella

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya akan melaksanakan imunisasi measies rubella (MR) tahap II periode Agustus-September 2018.

Imunisasi MR ini diberikan kepada anak usia 9 bulan sampai 15 tahun. Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya menargetkan 95 persen anak usia 9 bulan sampai 15 tahun bisa divaksin.

Bagi anak, imunisasi ini hukumnya wajib diikuti. Sebab campak dan rubella merupakan penyakit menular, bisa menyebabkan cacat, dan kematian. 

Karena itu Plt Kepala Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya drg Andjar Hari Purnomo mengimbau kepada warga yang memiliki anak untuk diimunisasikan, karena pemberian vaksin ini gratis, katanya yang disampaikan kepada Media Center Isen Mulang, Kamis, (12/7-2018)

Melalui gerakan kampanye imunisasi, intruduksi vaksin MR, dan imunisasi bayi balita ini diharapkan bisa memberikan imunisasi dasar lengkap dengan target 80 persen.

Andjar menjelaskan manfaat imunisasi MR ini selain bisa menangkal ketiga resiko penyakit juga bisa untuk mengurangi transmisi virus ke usia yang lebih dewasa.

Selain itu untuk melindungi usia dewasa saat memasuki usia reproduksi. Jadi dengan manfaat imunisasi ini sangat sayang jika tidak dimanfaatkan oleh warga Kota Palangka Raya. (MC. Isen Mulang/engga)

Penyambutan Kafilah FSQ Oleh Walikota Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya, Riban Satia bersama jajaran mengadakan acara penyambutan kafilah Festival Seni Qasidah (FSQ) tingkat Provinsi Kalimantan Tengah dari Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau, Kamis (12/7/2018).

Acara penyambutan ini diadakan di Kantor Pemerintah Kota Palangka Raya. Kafilah FSQ ini tiba dari Lamandau sekitar pukul 12.00 WIB dengan menggunakan bus.

Acara penyambutan diawali dengan laporan Kontingen FSQ Kota Palangka Raya, Afendie. Acara selanjutnya penyerahan tropy juara umum FSQ VII tingkat provinsi dari walikota kepada Afendie.

Diadakannya acara penyambutan ini sebagai ungkapan kegembiraan, karena Kota Palangka Raya mampu mempertahankan predikat juara umum FSQ tingkat provinsi ke-7 secara berturut-turut.

Dari 5 cabang lomba, kontingen Palangka Raya mampu mempertahankan tiga cabang dengan juara I yakni cabang rebana klasik putra juara I, cabang rebana klasik putri juara I, dan cabang qasidah rebana kolaborasi juara I.

Sementara itu untuk cabang seni hadrah atau rebana putra hanya juara harapan III dan seni rebana dewasa juara harapan II. Kemudian cabang bintang vokalis anak-anak putra juara III, bintang vokalis anak-anak putri harapan I dan fashion show islami benang bintik putra juara II.

Sebagai bentuk penghargaan, walikota dan pengurus LASQI Kota Palangka Raya berniat akan memberikan bonus kepada peserta FSQ yang bisa meraih prestasi juara.

Hanya saja jenis dan bentuk bonus yang akan diberikan masih belum disebutkan oleh walikota. “Mungkin nanti bisa berupa bantuan pendidikan,” ucap walikota yang diamini Afendie dan Kepala Kanwil Kemenag Kota Palangka Raya, Baihaqi. (MC. Isen Mulang/engga)

SOPD Diminta Pasang Umbul-Umbul Sambut HUT Kota Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Puncak peringatan HUT Kota Palangka Raya ke-61 dan HUT Pemerintah Kota Palangka Raya ke-53 akan dilaksanakan 17 Juli 2018, sehingga tinggal lima hari lagi.

Meski demikian suasana untuk menyambut dua momen bersejarah ini masih belum terlihat, karena belum ada umbul-umbul yang terpasang di sudut-sudut kota maupun lokasi perkantoran.

Karena itu Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Rojikinnor meminta kepada kepala satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) untuk segera memasang umbul-umbul di sekitar kantornya.

Permintaan Rojikinnor ini disampaikan saat memimpin rapat ke-IV membahas persiapan HUT Pemerintah Kota Palangka Raya dan Hari Jadi Kota Palangka Raya di Ruang Peteng Karuhei II, Rabu (11/7/2018).

Kemudian Rojikinnor memerintahkan bagian sekretariat untuk memasang umbul-umbul di luar seperti dibeberapa jalan protokol, sehingga wajah kota terlihat meriah untuk menyambut HUT kota.

Dalam rapat ini Sekda juga meminta kepada seluruh panitia yang sudah ditunjuk untuk siap melaksanakan, termasuk mencari sumber pendanaan untuk mendanai beberapa kegiatan lomba yang akan dilaksanakan untuk memeriahkan HUT kota.

Terkhusus kepada Kabag Umum Setda Kota Palangka Raya, Titing juga diwanti-wanti untuk mengkomunikasikan pejabat dari mana saja yang akan hadir saat HUT, sehingga tempat menginap sudah disiapkan, termasuk kesiapan keprotokolerannya. (MC. Isen Mulang/engga)

Terbentur Pengembangan Bandara SDN 4 Panarung Direlokasi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Rencana pengembangan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, baik memperpanjang run way maupun prasarana bandara, membuat bangunan warga sekitar bandara tersebut terkena imbas.Termasuk diantaranya SDN 4 Panarung yang juga bersiap untuk direlokasi.

Hal itu dibenarkan Kabid Pendidikan SD pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Esra, Rabu (11/7/2018).

Menurutnya, rencana pengembangan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sejak lama sudah didengar pihak Disdik, bahkan Walikota Palangka Raya HM Riban Satia telah meminta  agar pihak Disdik mencari lahan untuk relokasi SDN 4 Panarung.

“Kita sudah mendapatkan lahan di kawasan Bangaris, Kelurahan Tanjung Pinang. Bahkan proses lelang sudah selesai. Kini pihak pelaksana sudah meninjau area lokasi dengan jarak 1 km dari SDN 4 Panarung,” ungkap Esra.

Bila dirincikan lanjutnya, maka estimasi biaya pembangunan SDN 4 Panarung di area relokasi yang baru nantinya,  bisa mencapai Rp 4 sampai 5 miliar sesuai kebutuhan prasarana bangunan sekolah. Dimana mengacu prasarana bangunan SDN 4 Panarung saat ini terdiri atas 16 ruang kelas, 1 ruang guru dan 1 ruang perpustakaan.

Pemerintah kota (pemko) Palangka Raya saat ini kata Esra, sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp2 miliar. Peruntukannya untuk pembebasan lahan seluas  1 hektar, serta setidaknya dapat membangun 8 ruang kelas, 1 ruang guru dan 1 WC.

“Pembangunan sekolah ini nantinya bertahap. Jadi anak didik untuk sementara waktu masih menggunakan sekolah yang lama, sebab pengembangan bandara juga belum dilakukan,” terangnya lagi.

Tambah Esra, keberadaan SDN 4 Panarung di area dekat  Bandara Tjilik Riwut selama ini, lebih dikarenakan kelemahan-kelemahan pada era pemerintahan kota sebelumnya, yang memang tidak mengetahui perencanaan pengembangan bandara. Disisi lain kebutuhan akan pendidikan di kawasan tersebut saat itu sangat diperlukan masyarakat, tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)