Misran, Pengrajin Perahu Kelotok Tradisional

 

Misran 23 tahun seorang perajin perahu kelotok tradisional. Bersama ayahnya menyelesaikan pembuatan perahu tradisional di Pahandut Seberang. Menurut Islam usaha ini merupakan usaha turun temurun yang mana sudah digeluti sejak kakek buyutnya.

Perahu-perahu yang dibuat Misran berbahan dasar dari kayu-kayu lokal hasil hutan. Berbagai jenis kayu yang dijadikan perahu tersebut mulai kayu benuas, kayu bangkirai, kayu lanan, kayu, meranti dan sebagainya.

Dalam 1 bulan Misran dan ayahnya mampu membuat 4-6 buah perahu ukuran panjang 6 meter dan lebar 1.2 meter. Jadi lama waktu pengerjaannya tergantung besar kecilnya ukuran perahu.

Perahu dijual dengan kisaran harga mulai Rp6.000.000,00 hingga Rp25.000.000,00 itupun tergantung bahan kayu yang digunakan dan besar kecilnya perahu. Bahkan apabila menggunakan bahan dasar dari kayu ulin harganya pun lebih tinggi bisa mencapai Rp40.000.000,00.

Misran mengatakan jenis kayu yang sering ia pakai untuk membuat perahu adalah kayu benuas dimana kayu benuas memang gampang untuk didapat selain kayunya kuat memang kebanyakan yang memesan kayu benuas.

Adapun perahu-perahu tersebut merupakan pesanan-pesanan warga setempat dan juga warga dari luar misalnya dari Kabupaten Gunung Mas dan lainnya.

Sebagian besar perahu tradisional yang ia produksi adalah perahu jenis kelotok yang bermesin ces. Dimana perahu ini biasanya dipakai oleh para nelayan setempat untuk mencari ikan di Kawasan sungai Kahayan dan sungai Rungan. Meski tergolong kecil, namun perahu tersebut mampu membawa beban hingga setengah ton.