Terbentur Pengembangan Bandara SDN 4 Panarung Direlokasi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Rencana pengembangan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, baik memperpanjang run way maupun prasarana bandara, membuat bangunan warga sekitar bandara tersebut terkena imbas.Termasuk diantaranya SDN 4 Panarung yang juga bersiap untuk direlokasi.

Hal itu dibenarkan Kabid Pendidikan SD pada Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palangka Raya, Esra, Rabu (11/7/2018).

Menurutnya, rencana pengembangan Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya sejak lama sudah didengar pihak Disdik, bahkan Walikota Palangka Raya HM Riban Satia telah meminta  agar pihak Disdik mencari lahan untuk relokasi SDN 4 Panarung.

“Kita sudah mendapatkan lahan di kawasan Bangaris, Kelurahan Tanjung Pinang. Bahkan proses lelang sudah selesai. Kini pihak pelaksana sudah meninjau area lokasi dengan jarak 1 km dari SDN 4 Panarung,” ungkap Esra.

Bila dirincikan lanjutnya, maka estimasi biaya pembangunan SDN 4 Panarung di area relokasi yang baru nantinya,  bisa mencapai Rp 4 sampai 5 miliar sesuai kebutuhan prasarana bangunan sekolah. Dimana mengacu prasarana bangunan SDN 4 Panarung saat ini terdiri atas 16 ruang kelas, 1 ruang guru dan 1 ruang perpustakaan.

Pemerintah kota (pemko) Palangka Raya saat ini kata Esra, sudah menggelontorkan anggaran sebesar Rp2 miliar. Peruntukannya untuk pembebasan lahan seluas  1 hektar, serta setidaknya dapat membangun 8 ruang kelas, 1 ruang guru dan 1 WC.

“Pembangunan sekolah ini nantinya bertahap. Jadi anak didik untuk sementara waktu masih menggunakan sekolah yang lama, sebab pengembangan bandara juga belum dilakukan,” terangnya lagi.

Tambah Esra, keberadaan SDN 4 Panarung di area dekat  Bandara Tjilik Riwut selama ini, lebih dikarenakan kelemahan-kelemahan pada era pemerintahan kota sebelumnya, yang memang tidak mengetahui perencanaan pengembangan bandara. Disisi lain kebutuhan akan pendidikan di kawasan tersebut saat itu sangat diperlukan masyarakat, tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *