Pendidikan Dalam Keluarga Untuk Menangkal Hoax

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Fenomena semakin banyaknya berita palsu (hoax) setiap tahunnya menunjukkan bahwa internet atau dunia maya menjadi gaya hidup atau life style bahkan menjadi pandangan hidup, hal ini diungkapkan Direktur Jendral Bimbingan Masyarakat (BIMAS) Katolik Kementerian Agama Republik Indonesia, Eusabius Kristiyanto

Komunikasi yang sedemikian cepat mempengaruhi setiap sendi kehidupan manusia,  hal ini dapat bersifat positif maupun juga negatif, ungkapnya dalam Seminar Nasional dalam rangka Pekan Komunikasi Sosial Nasional 2018, di Aula Magna, Keuskupan Palangka Raya, Sabtu (12/05/2018).

Modal hoax hanya melempar isu dan mempengaruhi masyarakat, berdalih kebebasan pendapat justru membawa orang kebablasan berekspresi, media sosial menjadi arena orang beropini, ujaran kebencian (hate speech) dan hoax.

Lebih lanjut Eusabius mengatakan, Hoax ini memicu perpecahan dalam masyarakat dan membuat fakta tidak lagi bisa dipercaya, fakta sebenarnya malah bisa dicap sebagai berita hoax, dengan ini masyarakat bisa kebingungan tentang fakta mana yang bisa dipercaya mana yang tidak.

Kita harus berpedoman pada nilai religius agama masing-masing, ungkapkan nilai- nilai kebangsaan.

Pendidikan dalam keluarga adalah untuk menangkal hoax, tingkatkan nilai kejujuran dan cinta kasih kepada sesama, gunakan nalar dan hati yang seimbang untuk melawan hoax, tambahnya.

Tingkatkan kepekaan terhadap keadilan dan harmoni sosial, pelajari isu sosial dan berilah pencerahan yang benar kepada masyarakat, jadilah solution maker, bukan trouble maker, tebarlah kasih antar sesama, pesannya (MC. Isen Mulang/engga)

Mendidik Anak Guru Tidak Sepenuhnya Jadi Super Hero

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Berdasarkan frekuensi jam kerja, maka pendidikan alias guru hanya memiliki ruang waktu selama delapan jam, guna memberikan pembelajaran serta pendidikan bagi anak didik. Sementara waktu yang lebih panjang adalah tanggungjawab orang tua.

Ungkapan tersebut disampaikan Wakil Walikota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio saat berbicara pada acara pelepasan peserta didik kelas VI SD Negeri Percobaan Palangka Raya tahun pelajaran 2017/2018, Sabtu (12/5/2018), di Swissbell Hotel Danum Palangka Raya.

Menurut Mofit, sejatinya anak didik lebih besar membutuhkan hak untuk mendapatkan perhatian dan pendidikan dari orang tuanya. Sebab itulah orang tua, jangan sepenuhnya menyerahkan atau melimpahkan keberlangsungan anaknya kepada guru.

“Guru itu bukanlah sosok yang bisa jadi super hero, super pintar atau super cerdas. Guru memiliki banyak keterbatasan. Terhitung hanya 8 jam saja guru bisa mendidik peserta didik,” ungkapnya.

Lanjut Mofit mengatakan, di era globalisasi yang diiringi dengan kemajuan teknologi saat ini, peran guru disadari semakin berat dalam memberikan penguatan jati diri peserta didik. Tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan, tetapi juga penguatan moral dan akhlak, sehingga peserta didik tidak terjerembab dalam arus kemajuan zaman secara berlebihan, hingga melupakan karakternya.

Sebab itu dalam kondisi saat ini, maka orangtua tetap dituntut untuk bekerjasama dengan guru, saling isi mengisi dalam memberikan pengetahuan dan dorongan agar karakter moral anak tetap teguh. “Kita harus sadari, kondisi saat ini seakan tidak ada batasnya, banyak anak didik yang sudah melupakan sendi-sendi budaya, kebiasaan dan adat istiadat, karena tergerus kerasnya zaman,”ucapnya.

Fakta itu terlihat, ketika anak didik mulai usia sebelum PAUD atau TK sudah bisa memainkan handphone, gadget maupun smartphone, terlebih anak didik pada usia memasuki remaja, tentunya lebih lihai memainkan fitur-fitur yang bisa saja membiusnya dalam berbagai aspek, bila tidak diawasi oleh orangtua.

“Kita tidak mungkin menolak kemajuan zaman, Tetapi alangkah baiknya bila kemajuan itu lebih dimanfaatkan sebagai model penunjang pendidikan anak,” cetusnya.

Misalkan kata Mofit, guru di sekolah ataupun orantua di rumah dapat memanfaatkan kemajuan teknolgi sebagai penunjang ilmu pengetahuan anak didik. Misalkan dimanfaatkan dalam menyediakan konten-konten yang menyangkut, agama, moral, akhlak, budi pekerti  dan karakter.

“Intinya, semua itu bukan tugas guru, orangtua juga harus peka. Bila hanya berharap sepenuhnya kepada guru, maka proses degradasi kemajuan bisa saja menjadi penghalang generasi, untuk menjadi SDM yang pintar dan cerdas,”tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Semua Sekolah Sama Tidak Ada Istilah Favorit

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Wakil Walikota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio mengingatkan para orangtua agar dapat menghilangkan pemikiran atau penggunaan istilah sekolah favorit bagi sejumlah sekolah, saat musim penerimaan siswa baru akan datang.

Hal tersebut disampaikan Mofit pada acara pelepasan peserta didik kelas VI SD Negeri Percobaan Palangka Raya tahun pelajaran 2017/2018, Sabtu (12/5/2018), di Swissbell Hotel Danum Palangka Raya.

Lanjut Mofit mengatakan, istilah sekolah favorit di Palangka Raya tidak ada sama sekali, mengingat kualitas dan mutu sekolah di Kota Palangka Raya sama merata.

“JadI masyarakat tidak perlu mengistilahkan sekolah A favorit dan sekolah B tidak, pada saat musim penerimaan siswa baru,” tuturnya. 

Bagi Mofit, alangkah baiknya ketika masyarakat memasukan anak didiknya pada musim penerimaan sekolah harus mempertimbangkan, keinginan,  bakat serta kemampuan anaknya,  bukan pada penilaian kemampuan sekolah.

“Saya tegaskan, sekolah di “Kota Cantik” ini tidak ada favorit. Namun kalau ke arah favorit dalam hal mutu dan kualitas, maka semua sekolah sedang diarahkan kesana,” tegas Mofit lagi.

Saat ini tambah dia, pemerintah kota melalui Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya, sedang membuat sistem dan aturan penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2018/2019, terutama berkaitan dengan upaya pemerataan siswa pada setiap sekolah. 

“Setiap sekolah diharapkan memiliki siswa yang merata, sehingga tidak ada sekolah yang kekurangan siswa, begitu pula prestasinya dapat merata pula,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Menkominfo Ajak Blogger Dan Penggiat Medsos Filtering Konten Negatif

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Puluhan blogger dan penggiat media sosial dari berbagai daerah di Kalimantan Tengah menghadiri acara Temu Blogger dan Media yang diselenggarakan di Rollaas Cafe Palangka Raya, Sabtu (12/5/2018).

Acara dibuka oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Rosarita Niken Widiastuti, dengan menghadirkan pembicara Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara. 

Dengan mengangkat tema “Tahun Politik, Bagaimana Media Harus Bersikap” Menteri Rudiantara mengajak para Blogger Kalimantan Tengah untuk semakin mengembangkan dan memperbanyak konten positif di dunia Internet khususnya. “Tahun Politik ini harus kita sambut dengan gembira bukan untuk bermusuhan di media sosial”, jelas Rudiantara.

Bagi para blogger dan penggiat media sosial, acara ini tidak hanya sebagai ajang berkumpul saja tetapi sebagai media berbagi ilmu dan pengalaman. “Saya sangat bersyukur adanya kegiatan ini, dapat menambah pemahaman saya tentang bermedia sosial dengan bijak”, tutur Budi Saputra salah seorang peserta kegiatan kepada mediacenter.palangkaraya.go.id. Bahkan tidak sedikit dari mereka mengatakan bangga bisa bertemu dengan Menkominfo langsung.

Di akhir paparannya Menteri Rudiantara tidak henti-hentinya mengajak blogger dan penggiat media sosial khususnya di Kalimantan Tengah untuk membantu upaya pemerintah dalam melakukan filtering terhadap penyebaran konten negatif dengan cara melaporkan dan tidak menyebarkannya.

Untuk aduan konten negatif, silahkan kirimkan detail pengaduan dan alamat website lewat email : aduankonten@kominfo.go.id atau ke http://trustpositif.kominfo.go.id
“Tahun politik kita isi dengan konten positif”, pungkasnya. (MC. Isen Mulang/ndk/engga)

Bermedia Sosial Untuk Mencari Teman Bukan Mencari Masalah

MEDIA CENTER, Palangka Raya -Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Rudiantara mengharapkan setiap kita perlu melakukan puasa dari ketergantungan bermedia sosial, bukannya tidak boleh menggunakan facebook, twitter dan lainnya namun perlu mengurangi intensitas pemakaian media sosial supaya diri kita terdetok artinya kita dapat
menghindari diri dari  berita atau konten negatif/hoax, hal itu disampaikan pada acara Temu Blogger dan Media di cafe Rollas Palangka Raya, Sabtu (12/5-2018).

Acara Temu Blogger dan Media  mengambil tema ” Tahun Politik, Bagaimana Media Harus Bersikap” yang di fasilitasi oleh diskominfo persandian dan statistik Provinsi Kalimantan Tengah, dihadiri oleh sejumlah Kepala Dinas Kominfo se Kalimantan Tengah, ketua PWI  Kalimantan Tengah, BEM perguruan tinggi yang ada di Palangka Raya,  RRI Palangka Raya, humas Polda, pegiat blogger diantaranya dari SeputarPlk, humabetang, infoParay, dan BosTry (blogger).

Lebih lanjut Rudiantara menyatakan hadirnya media sosial tiba-tiba membuat semua org menjadi berani melontarkan pendapat bukannya mencari kebenaran melainkan mencari pembenaran, seharusnya bermedia sosial adalah untuk mencari teman, mencari berkah bukan mencari masalah.

Oleh karenanya saya menghimbau untuk meningkatkan kesehatan mental dan sosial wellness khusus untuk media sosial kiranya
mampu melakukan peran sosial secara efektif, nyaman, dan tanpa merugikan orang lain, ungkap Rudiantara. (MC. Isen Mulang/tina/engga).

Palangka Raya Sampaikan Usulan Smart City

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Kota Palangka Raya, Murni D. Jinu menyampaikan usulan agar Kota Palangka Raya Smart City.

Usulan disampaikan di sela-sela acara ramah tamah dan peninjauan kesiapan Seminar Nasional Temu Blogger dan Media yang diadakan di Rolas Cafe & Resto Palangka Raya, Jumat (11/05/2018) dan diterima langsung oleh Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP),  Rosarita Niken Widiastuti.

Melalui penyampaian usulan ini, Murni mengharapkan agar Kota Palangka Raya dapat masuk kedalam program Gerakan Menuju 100 Smart City yang diluncurkan beberapa waktu lalu di Jakarta oleh Kementerian Kominfo RI, Selasa, 8 Mei 2018 lalu (MC Isen Mulang/nai/engga)

Kominfo Provinsi Kenalkan Aplikasi SIPPD Dan SIMP3D

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Dinas Komunikasi  Informatika Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) mengenalkan aplikasi Sistem Informasi Perencanaan dan Pembangunan Daerah (SIPPD) dan Sistem Informasi Monitoring Evaluasi Kinerja dan Eksekutif Summary Daerah kepada Dirjen IKP, Rosarita Niken Widiastuti Jumat (11/05/2018)

Pertemuan yang baru dimulai pukul 20.00 WIB ini juga dihadiri oleh Kepala Dinas Kominfo dari Kabupaten/ Kota di Wilayah Kalteng berlangsung di Cafe Rolass Jalan Antang, Palangka Raya

Kepala Dinas Komunikasi Informatika Persandian Provinsi Kalteng  Herson B. Anden disela-sela kegiatan peninjauan bersama Dirjen IKP ke lokasi rencana kegiatan temu bloger dan media yang akan dilaksanakan pada hari sabtu 12 Mei 2018.

Walaupun Diskominfo bukan Satuan Organisasi Perangkat Daerah (SOPD) Utama namun aplikasi ini merupakan tanggung jawab dalam penyedian infrastruktur server, bandwith dan keamanan informasinya, tuturnya.

Herson menambahkan bahwa aplikasi ini merupakan salah satu bentuk akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan khususnya Provinsi Kalteng, karena masyarakat dapat dengan mudah mengakses seluruh informasi kegiatan pembagunan mulai dari perencanaan sampai dengan monitoring dan evaluasinya.

Masyarakat juga tidak perlu harus login terlebih dahulu untuk mendapat informasi dari kedua aplikasi, ungkapnya.

Silahkan masyarakat kalteng  mengakses kedua aplikasi tersebut melalui alamat URL www.sippd.kalteng.go.id dan www.simp3d.kalteng.go.id (MC.Isen Mulang/ engga)

Ramah Tamah Dengan Dirjen IKP Di Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Unsur pimpinan komunikasi, informatika (Kominfo) se-provinsi Kalimantan Tengah melakukan ramah tamah dengan dirjen informasi, komunikasi publik (IKP) Kementerian Kominfo RI, Dra. Rosarita Niken Widiastuti, M.Si bertempat di Rolas Cafe Palangka Raya, Jumat (11/05/2018). 

Ramah tamah dilakukan dalam rangka persiapan acara seminar nasional temu blogger dan media pada hari sabtu, 12/5/2018. 

Seminar Nasional rencananya akan dihadiri oleh Menteri Kominfo Republik Indonesia, bapak Rudiantara ini bertujuan untuk mendorong objektivitas dan netralitas media sebagai pilar demokrasi.

Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, persandian dan statistik Provinsi Kalimantan Tengah, Ir. Herson B. Aden, M.Si, mengharapkan kegiatan seminar nasional dengan tema “Bagaimana Media Harus Bersikap” dapat dimanfaatkan oleh seluruh awak pers dan media, khususnya yang ada di lingkup Provinsi Kalimantan Tengah. (MC. Isen Mulang/nai/engga)

Senam Massal Anak TK Bersama Walikota Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Ratusan anak taman kanak-kanak (TK) dari berbagai sekolah mengikuti senam pagi di halaman rumah Jabatan Walikota Palangka Raya, Jumat (11/5/2018) pagi.

Senam ‘ceria’ yang diprakarsai oleh Dinas Pendidikan Kota Palangka Raya ini diadakan dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas).

Bagi anak TK, senam ceria ini terbilang cukup istimewa, karena senam ini juga diikuti oleh Walikota Palangka Raya Riban Satia bersama istri Norlina Riban Satia.

Selain itu senam pagi ini merupakan momen istimewa bagi anak-anak TK, karena selain bisa bertemu langsung dengan walikota, mereka juga bisa melihat rumah jabatan walikota yang cukup mewah, karena baru saja direhab total.

Dengan gembiranya anak-anak penerus bangsa ini mengikuti gerakan senam yang dipandu oleh seorang instruktur. Gerakan mereka cukup lincah dan serasi layaknya orang dewasa.

Senam massal anak TK yang mengambil tema ‘Menguatkan Pendidikan dan Memajukan Kebudayaan’ dimulai pukul 07.00 WIB dan baru selesai sekitar 08.00 WIB. (MC. Isen Mulang/engga)

Festival Tandak Intan Kaharingan Dibuka

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya HM Riban Satia membuka secara resmi kegiatan Seleksi Festival Tandak Intan Kaharingan (FTIK) tingkat Kota Palangka Raya, di Balai Induk Hindu Kaharingan Palangka Raya, Jum’at sore (11/5/2018).

Acara pembukaan tersebut turut dihadiri sejumlah kepala SOPD dan Forkopinda lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya. Serta tampak hadir pula Ketua Majelis Hindu Kaharingan Provinsi Kalteng, Walter S Penyang, sejumlah tokoh Kaharingan dan ratusan undangan lainnya.

Dalam kesempatan itu , Walikota Palangka Raya menyambut baik digelarnya seleksi FTIK yang sekaligus bertujuan untuk memantapkan kerukunan umat beragama yang harmonis dan serasi.

“Kegiatan keagamaan ini sangat penting dan merupakan salah satu bentuk pembangunan dibidang keagamaan,”ungkapnya.

Kegiatan FTIK itu sendiri tambah Riban adalah merupakan kegiatan yang dapat memperkuat iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, sekaligus merupakan tanggungjawab bersama, sebab penguatan bidang keagamaan merupakan bagian dari pembangunan manusia seutuhnya.

“Palangka Raya selalu langganan juara FTIK tingkat Provinsi Kalteng, sebab itu berlombalah dengan baik, jujur dan konsisten serta bangun rasa kebersamaan berkarakter,”pintanya.

Sementara itu ketua panitia seleksi FTIK Kota Palangka Raya, Juliadie  menjelaskan, kegiatan keagamaan umat Hindu Kaharingan tersebut diikuti peserta dari semua kecamatan yang ada di Kota Palangka Raya.
Kegiatan yang digelar dari tanggal 11-13 mei tersebut akan memperlombakan beberapa cabang lomba seperti Kandayu, Karungut, Menandak, Pembacaan Kitab Suci Panaturan dan cerdas cermat.

“Gelaran FTIK ini adalah untuk menjaring peserta yang akan mewakili Palangka Raya pada FTIK tingkat Provinsi Kalteng, di Tamiang Layang – Kabupaten Barito Timur. Semoga Palangka Raya dapat mempertahankan kembali juara umum,”papar Juliadie. (MC. Isen Mulang.1/engga)