Kasus Kekerasan Pada Anak Bisa Diminimisasi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kota Palangka Raya mengadakan pelatihan bagi aktivis atau kader perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat, Senin (14/5/2018).

Pelatihan yang diadakan di Ruang Peteng Karuhei II ini secara simbolis dibuka oleh Staf Ahli Walikota Palangka Raya, Supriyanto. Dalam kegiatan ini setiap kelurahan mengirimkan lima warganya untuk mengikuti pelatihan.

Sebelum mengikuti pelatihan, para kader ini terlebih dahulu diberikan kesempatan menjawab pertanyaan dalam lembar yang sudah disediakan. Pemberian pertanyaan ini guna mengetahui sejauh mana wawasan mereka terkait perlindungan anak.

Apalagi para kader ini sudah lama ditetapkan menjadi relawan, sehingga pengetahuan dan kemampuan mereka perlu diasah lagi melalui pelatihan yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas P2KBP3A Kota Palangka Raya, dr Tiur Simatupang.

Menurut Tiur, pelatihan seperti ini harus kontinyu dilakukan agar para kader perlindungan anak tingkat kelurahan memahami tugasnya bila sewaktu-waktu ada tindak pidana kekerasan pada anak bisa melakukan pencegahan sedini mungkin.

Apalagi berdasarkan data dari Komisi Perlindungan Anak (KPA) diketahui kasus kekerasan anak yang terjadi di lingkungan tempat tinggal, sekolah, dan tempat bermain meningkat cukup signifikan setiap tahunnya. 

Misalnya pada 2011 ada 2.178 kasus kekerasan pada anak, kemudian pada 2012 ada 3.152 kasus, pada 2013 ada 4.311 kasus dan pada 2014 ada 5.066 kasus.

Karena itu melalui pelatihan ini Tiur mengharapkan kasus kekerasan pada anak, khususunya di wilayah Kota Palangka Raya bisa diminimisasi dengan aktifnya peran serta masyarakat, termasuk para kader perlindungan anak terpadu berbasis masyarakat. (MC. Isem Mulang/engga)

Program Penukaran Gas LPG 3 Kg Ke Bright Gas Untuk ASN Dan Masyarakat

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Program penukaran tabung gas LPG 3 Kg ke Bright Gas 5,5 Kg yang diadakan Pertamina bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya terbilang sukses.

Program penukaran tabung yang dipusatkan di halaman balai kota Jalan Tjilik Riwut Km 5,5 ini diminati para aparatur sipil negara (ASN) dan masyarakat umum.

Rupanya, program alih penggunaan gas subsidi ke non subsidi ini tidak hanya diminati para ASN biasa, tetapi beberapa pejabat eselon II juga menjadi contoh.

Salah satunya Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kota Palangka Raya, Murni D. Jinu juga ikut menukarkan tabung gas LPG 3 Kg ke 5,5 Kg.

Secara simbolis proses penukaran tabung LPG 3 Kg dari perwakilan Pertamina Palangka Raya, Ariya diserahkan kepada Kepala DKISP Kota Palangka Raya.

Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya, Aratuni Djaban juga tidak mau ketinggalan untuk memanfaatkan momen baik ini.

Bedanya, Aratuni tidak menukarkan gas LPG 3 Kg, tetapi dia beli langsung satu buah tabung 5,5 Kg dengan harga Rp274.500. Harga ini lebih murah ketimbang beli di pasaran Rp329.500.

Sementara itu program penukaran gas 3 Kg ke 5,5 Kg ini terbilang sukses, karena baru digelar sekitar 30 menit, stok gas LPG 5,5 Kg sebanyak satu pick up habis.

Dalam program penukaran ini Pertamina menawarkan tiga paket. Paket I harga jual tabung + isi bright gas 5,5 Kg Rp274,500, paket II trade in 2 tabung 3 Kg ke 1 bright gas 5,5 Kg Rp69,500 dan paket III trade 1 tabung 3 Kg ke 1 bright gas 5,5 Kg Rp172.000. (MC. Isen Mulang/engga)

Waspadai Peredaran Uang Palsu Jelang Ramadan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Menjelang bulan Ramadan biasanya daya beli masyarakat akan meningkat. Namun demikian masyarakat dihimbau  agar selalu waspada terutama terhadap peredaran uang palsu (Upal). 

Seperti disampaikan Sekretaris Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Alfian Batnakanti, yang meminta masyarakat tetap waspada, ketika sedang disibukkan untuk menyiapkan berbagai kebutuhan menjelang Ramdahan.

“Modus uang palsu harus diwaspadai, tidak menutup kemungkinan peredaran upal  akan masuk ke Kota Palangka Raya, ketika melihat daya beli masyarakat  meningkat,”ucapnya saat dikonfirmasi, Minggu (13/5/2018). 

Selama ini kata dia, sudah banyak himbauan dan cara yang dilakukan oleh pihak perbankan untuk membedakan antara uang palsu dan uang asli. 

“Masyarakat harus bisa membedakan antara uang asli dan uang palsu, sehingga apa bila membutuhkan uang pecahan hendaknya menukarkannya ditempat-tempat yang resmi seperti di bank,”cetusnya. 

“Intinya, prinsip 3D yang disampaikan oleh pihak perbankan jangan sampai diabaikan, yakni Dilihat, Diraba dan Diterawang, dengan begitu kecil kemungkinan akan menjadi korban peredaran uang palsu,”pintanya. 

Alfian  juga mengharapkan, pihak berwajib untuk mengantisipasi secara berkala peredaran uang palsu, sehingga tidak ada menimbulkan kerugian ditengah masyarakat. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Debat Publik Perdana Kandidat Cawalkot Adu Visi-Misi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Debat publik perdana pasangan calon walikota dan wakil walikota Palangka Raya yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya, berlangsung meriah dan berjalan damai.

Debat publik yang digelar di Ballroom Swissbell Hotel Danum, Sabtu  malam (12/5/2018) tersebut, dihadiri langsung  empat pasang calon (Paslon) yaitu,  nomor urut 1. Tuty Dau dan H.Rahmadi, nomor urut 2. H. Rusliansyah dan Rogas Usup, nomor urut 3. Fairid Naparin dan Hj Umi Mastikah dan nomor urut 4. Aries Marcorius Narang dan Habib Said Akhmad Fawzi Bachsin.

Debat publik yang dilalui dengan beberapa segmen. Pertama  diawali dengan adu visi misi yang disampaikan setiap paslon. Kemudian segmen berikutnya setiap paslon menjawab pertanyaan tentang topik yang diajukan panelis. Lalu segmen selanjutnya, setiap paslon menjawab dan menanggapi pertanyaan yang diajukan paslon lain, hingga sebaliknya. Sampai pada segmen penutup setiap paslon menyampaikan statement singkat tentang sikap dan tekad mereka untuk Pilkada Palangka Raya yang akan digelar 27 Juni 2018 tersebut.

Debat publik putaran pertama calon walikota dan wakil walikota Palangka Raya periode 2018-2023, dihadiri masing-masing massa pendukung calon yang memenuhi ruang debat publik. Acara dihadiri pula oleh  Walikota Palangka Raya HM. Riban Satia, dan wakilnya Mofit Saptono Subagio, Ketua DPRD Palangka Raya, Sigit K Yunianto,  Ketua KPU Kalteng, H Ahmad Syari, Ketua KPU Kota Palangka Raya Eko Riadi dan komisioner KPU kota lainnya serta Panwaslu Kota  Palangka Raya.

Acara debat publik ini mendapat  pengamanan ketat oleh aparat kepolisian yang dibantu pula oleh personil TNI. Terlihat para pendukung  paslon maupun undangan sebelum memasuki lokasi debat, dilakukan pemeriksaan oleh  petugas. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Masyarakat Harus Teliti Saat Membeli Obat Dan Makanan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Kota Palangka Raya mengadakan sosialisasi pemberdayaan masyarakat melalui komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE) dengan sosialisasi tentang bahaya penyalahgunaan napza dan gerakan nasional peduli obat dan pangan aman (GN-POPA).

Sosialisasi yang diadakan di Gedung Batang Garing ini secara simbolis dibuka oleh Wakil Walikota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio, Sabtu (12/5/2018).

Dalam sambutannya Mofit mengatakan dampak mengonsumsi narkoba dan zat adiktif lainnya bisa mengakibatkan bahaya kematian. Bahkan presiden telah mengintruksikan perang terhadap narkoba.

Oleh karena itu Pemerintah Kota Palangka Raya dan Badan Narkotika Nasional (BNN) akan bersatu padu beserta seluruh masyarakat untuk memerangi kejahatan narkoba.

Mofit menambahkan selain isu narkoba, pemerintah juga fokus menangani penyalahgunaan pengonsumsian obat-obat biasa. Karena itu masyarakat dihimbau untuk cerdas dan teliti dalam membeli obat-obatan yang beredar.

Hal ini bukan tanpa alasan karena pada kenyataannya hal ini terkait dengan maraknya peredaran obat, makanan, serta kosmetik yang tidak standar.

Karena itu Mofit menghimbau melalui sosialisasi ini masyarakat jika mau membeli obat atau makanan harus diteliti apakah sudah ada izin dari BPOM dan sudah kadaluwarsa atau belum.

Mofit menghimbau lagi jika masyarakat melihat ada yang aneh dalam penjualan produk obat, makanan, atau kosmetik maka disarankan melapor supaya bisa ditindaklanjuti oleh BPOM. (MC. Isen Mulang/engga)

Menkominfo Disambut Upacara Adat “Potong Pantan”

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kunjungan Menteri Kominfo Republik Indonesia, Rudiantara, dalam rangka menghadiri Undangan Konfrensi Wali Gereja Indonesia (KWI) dalam rangka seminar nasional menolak hoax, fake news dan hate speech di Keuskupan Palangka Raya, Sabtu (12/05/2018), disambut dengan upacara “Potong Pantan”.

Potong Pantan dalam masyarakat Kalimantan Tengah merupakan salah satu upacara adat penyambutan tamu oleh masyarakat Suku Dayak, upacara “potong pantan” diiringgi dengan musik tradisional dan nyanyian-nyanyian. “potong pantan” merupakan tradisi setiap pejabat yang datang ke Kalimantan Tengah, dengan terlebih dahulu melaksanakan acara potong pantan (semacam kayu bulat yang dipotong dengan mandau) yang bertujuan agar tamu yang datang dari daerah lain di luar Kalimantan Tengah terlepas dari halangan dan rintangan dan dilancarkan seluruh kegiatannya”

Setelah berhasil memotong kayu dengan mandau acara penyambutan dilanjutkan dengan pengalungan karangan bunga kepada Menkominfo RI dan selanjutnya tamu dipersilahkan memasuki arena acara yang sudah dipersiapkan.

Kehadiran Menkominfo, Rudiantara didampingi oleh Sekretaris Daerah Provinsi Kalimantan Tengah dan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Kalimantan Tengah. Rudiantara sendiri hadir sebagai keynote speech dalam acara tersebut. (MC. Isen Mulang/nai/engga)

Informasi Yang Benar Mencerahkan Kehidupan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Informasi yang benar mencerahkan kehidupan, ia membantu menjernihkan pertimbangan untuk bisa mengambil keputusan yang tepat, ungkap Trias Kuncahyono, Wakil Redaksi Harian Kompas pada Seminar Nasional dalam rangka Pekan Komunikasi Sosial Nasional 2018 yang diselenggarakan di Aula magna Keuskupan Palangka Raya, Sabtu (12/05/2018) 

Informasi yang tepat menjadi sarana pendidikan yang efektif, ia membuka peluang memperbaiki nasib seseorang atau kelompok, jelasnya.

Memiliki akses ke informasi berarti kemudahan untuk mendapatkan kekuasaan atau mempertahankannya, yang pada gilirannya akan membatu orang mendapatkan keuntungan, informasi yang benar menghindari salah paham dan menjadi sarana penting untuk menciptakan perdamaian, tambahnya

Kemajuan Teknologi dan Komunikasi selama ini menyebabkan informasi dapat dengan cepat diperoleh, banyaknya media baik itu elektronik mapun konvensional mengakibatkan banjirnya informasi yang tidak jelas kebenaranya.

Kita dituntut untuk kedewasaan dan kebijaksanaan dalam memilah dan memilih informasi tersebut, hal ini tidak mudah karena ada begitu banyak informasi yang tersebar luas kemana-mana yang baik dan buruk menjadi satu.

Oleh sebab itu disinilah peran media itu bukan hanya menyampaikan dan mendapatkan informasi, akan tetapi media juga harus mampu mengubah integrasi sosial, reproduksi budaya dan partisipasi politik.

Berita harus bermutu, harus mengangkat persoalan yang ada dalam masyarakat, harus menyiratkan aspirasi masyarakat memanusiakan manusia, dan membela hak asasi manusia (MC. Isen Mulang/engga)

Akhir Tahun 2021 Kemenkominfo Luncurkan Program Satelit Internet Berkecepatan Tinggi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia pada akhir tahun 2021 akan meluncurkan program satelit internet berkecepatan tinggi.

Hal ini disampaikan Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara ketika menjadi keynote speaker dalam Seminar Nasional dalam rangka Pekan Komunikasi Sosial Nasional 2018 yang diselenggarakan di Aula magna Keuskupan Palangka Raya, Sabtu (12/05/2018)

di Indonesia dari 75 ribu desa terdapat 25 ribu desa yang masih belum terjangkau akses internet, kantor Koramil dan Polsek kita total- total ada 150.000 titik yang kami hitung belum ada akses internet, ungkapnya.

Ini akan kita trabas (terobos), kita akan melakukan lompatan yang tidak biasa untuk mengatasi hal ini. 

Intinya kami punya program sekarang sedang disiapkan prosesnya akhir tahun akan ditetapkan siapa nantinya yang akan merancang, membangun dan meluncurkan satelit berkecepatan tinggi, tambahnya.

Hal ini dilakukan untuk melayani masyarakat indonesia lebih baik, dengan mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) indonesia yang memiliki fighting Spirit  karena kita berkompetisi dengan negara- negara lain, tutupnya (MC. Isen Mulang/engga)

Kominfo Dorong Penggunaan Aplikasi Karya Anak Bangsa

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, berupaya mendorong penggunaan aplikasi Karya anak bangsa, hal ini diungkapkan Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Rudiantara dalam paparanya sebagai keynote speaker pada Seminar Nasional dalam rangka Pekan Komunikasi Sosial Nasional 2018, Aula Magna, Keuskupan Palangka Raya, Sabtu (12/05/2018)

Seminar yang diselenggarakan oleh  Konferensi Wali Gereja  Indonesia juga menghadirkan 4 narasumber nasional, Eusabius Binsasi, Eddy Kristiyanto, Trias Kuncahyono dan Rosarita Niken Widiastuti.

Saya sangat sarankan kita menggunakan aplikasi karya anak bangsa, saya sebutkan saja nama aplikasinya “Pesan Kita”, bahkan kalau temen wartawan dan media meminta komentar saya melalui pesan “WhatsApp” saya tidak akan jawab, akan tetapi apabila menggunakan “Pesan Kita” pasti akan saya jawab, ungkapnya.

Lebih lanjut Rudiantara menyampaikan Sebagai pemimpin di semua organisasi, baik itu pemerintah maupun organisasi kita harus menggunakan kapasitas kita untuk mendorong hal-hal yang positif dan hal ini sudah saya terapkan di lingkungan kerja saya.

Kedepanya akan saya perintahkan tidak ada lagi menggunakan WhatsApp, saya akan gunakan kapasitas saya sebagai menteri untuk menggunakan aplikasi anak bangsa, tambahnya.

Pemerintah sudah jelas Affirmative Policy akan kita lakukan, saya akan ajak semua pimpinan untuk mendorong dan mendukung aplikasi-aplikasi buatan anak bangsa  (MC. Isen Mulang/engga)

Menteri Kominfo Anjurkan Diet Dan Detoksifikasi Media Sosial

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia, Rudiantara menganjurkan masyarakat Indonesia untuk diet dan detoksifikasi (proses mengurangi) penggunaan Media Sosial, hal ini disampaikanya pada Seminar Nasional dalam rangka Pekan Komunikasi Sosial Nasional 2018, di Aula Magna, Keuskupan Palangka Raya, Sabtu (12/05/2018)

Masyarakat Indonesia adalah penyokong utama tumbuhnya media sosial di dunia, berdasarkan data Weare Sosial Hotsite bulan Januari 2018 di tanah air mencatat pengguna aktif media sosial berjumlah kurang lebih 130 juta orang padahal pengguna internet sekitar 143 juta orang, ungkapnya.

Data yang mirip juga dilapor oleh survey asosiasi penyelenggara Internet Indonesia (APJII) yang merilis hitungan bahwa pengguna internet indonesia menggunakan layanan chatting sebanyak  kurang lebih 89% dan media sosial sebanyak 87% artinya semua orang indonesia mengakses internet menggunakan chatting dan media sosial.

Hadirnya media sosial tiba-tiba membuat semua orang berani mengungkapkan pendapat bukan mencari kebenaran akan tetapi mencari pembenaran diri. 

Dampak negatif media sosial dalam kehidupan penggunanya situs berita independen.co.uk dari inggris, merangkum 4 diantaranya: membuat turunnya harga diri, menimbulkan kesulitan berkomunikasi dan menjalin hubungan dengan orang lain, mengubah cara mengingat dan mempengaruhi waktu tidur, tambahnya.

Saya yakin setiap individu ingin hidup berpola hidup sehat dan juga jiwa yang sehat namun gaya hidup wellness dan detoksifikasi diminati masyarakat modern, bisa dikatakan bahwa kesehatan jiwa dan raga menjadi resolusi yang paling laku.

Dengan diet dan detoksifikasi media sosial kita dapat mengurangi ekspose terhadap konten negatif serta mendorong kita untuk menjalin relasi real dengan orang orang disekitar kita secara lebih intim, tutupnya (MC. Isen Mulang/engga)