Palangka Raya Tahan Pangan Tapi Belum Sepenuhnya Mandiri
/0 Comments/in Berita TerkiniSeminar yang digelar bekerjasama dengan di ruang Peteng Karuhei (PK) I kantor Walikota Palangka Raya, Rabu (7/11/2018).
“Sebelumnya kita sudah menggelar seminar awal kajian ketahanan pangan rumah tangga, dan hari ini merupakan seminar akhir kajian ketahanan pangan,” ungkap Kepala Balitbang Kota Palangka Raya, Barit Rayanto, usai kegiatan seminar tersebut.
Kata Barit, dari hasil kajian akhir mengenai ketahanan pangan ini, terutama yang dilakukan oleh peneliti dari akademisi, maka Kota Palangka Raya saat ini bisa dikategorikan “Tahan Pangan” namun belum mandiri.
Kenapa demikan, lanjut Barit, tentu banyak indikator sebuah daerah dikatakan berdaulat ketahanan pangan. Sebut saja indikator adanya kekuatan di beberapa sektor pangan, antara lain, pertaniannya kuat, perkebunannya mapan begitupula sektor komoditas unggulan.
“Nah, kalau Palangka Raya saat ini hanya kuat dalam memenuhi kebutuhan pangan. Artinya, ketersediaan pangan mencukupi dan terjaga. Akan tetapi sumbernya bukan dari kemampuan pangan yang digali di daerah sendiri, melainkan ketersediaan pangan yang mendapat pasokan dari daerah luar,” terangnya.
Hal inilah untuk kedepannya kata Barit harus dicermati sebagai bahan kajian dalam upaya membangun manajemen logistik pangan serta pengembangan lingkungan strategis pangan.
Ditempat yang sama Jhon Wardie salah satu dari Tim Peneliti Universitas Palangka Raya mengatakan, ada tiga aspek bila sebuah daerah di katakan memiliki ketahanan pangan. Ketiga aspek tersebut antara lain yakni ketersediaan cadangan pangan, distribusi dan akses pangan dan penyerapan pangan yang fokus pada keanekaragaman pangan.
Menurut dia, ketiga aspek ini untuk Kota Palangka Raya bisa dikatakan terpenuhi. Sebut saja cadangan komoditas beras yang mampu terjaga. Begitupula distribusi pangan maupun pasokan komoditas sudah aman.
Namun untuk tingkat ketahanan pangan secara umum masih belum sepenuhnya mandiri.
Sebab itulah Pemerintah Kota Palangka Raya harus melakukan perubahan mendasar dalam mendorong sektor maupun bidang ketahanan pangan
“Dorong masyarakat memanfaatkan hasil-hasil pangan lokal. Disisi lain, pemerintah harus lebih kuat mempromosikan produk komoditas unggulan dalam berbagai kesempatan.
Seperti event yang dilaksanakan dalam daerah maupun di luar daerah” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)