Pembangunan Kota Palangka Raya Didukung Program CSR

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Potensi peluang bisnis terbuka luas di Kota Palangka Raya yang menyebabkan banyaknya Perusahaan berinvestasi di Kota Palangka Raya terlebih dengan adanya wacana pemindahan ibukota ke Kota Palangka Raya.

Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kota Palangka Raya mengadakan Seminar Akhir Kajian Integrasi Program Corporate Social Responsibilities (CSR) untuk mendukung Pembangunan di Kota Palangka Raya, yang dibuka oleh Plt. Asisten I Sekda Kota Palangka Raya, Murni D. Djinu di Ruang Rapat Peteng Karuhei I Kota Palangka Raya, 12 November 2018.

Dalam sambutan Walikota Palangka Raya yang disampaikan Plt Asisten I Sekda menyampaikan bahwa konsekuensi perusahaan yang mempunyai tanggung jawab sosial dan lingkungan sesuai UU Nomor 25 tahun 2007, UU Nomor 40 tahun 2007 dan PP Nomor 47 tahun 2012 dan perusahaan harus berkomitmen dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat baik perusahaan sendiri maupun komunitas setempat.

Ditambahkan, Murni bahwa perusahaan di Kota Palangka Raya masih berupa charity dan berdampak pada ketergantungan masyarakat padahal keterlibatan dunia usaha dalam pembangunan daerah di Kota Palangka Raya sangat berpotensi untuk dikembangkan.

“Dampak regulasi tanggung jawab sosial dan lingkungan terhadap pembangunan diduga belum terintegrasinya  pelaksanaan CSR akibat belum adanya kesepahaman antara pemko dengan dunia usaha tentang mekanisme pelaksanaan CSR di kota Palangka Raya” tutur Murni.

Untuk itu setiap perusahaan yang berinvestasi dan beroperasi di wilayah Pemerintah Kota Palangka Raya harus berdasarkan prinsip dan filosofi sesuai dengan amanat UU Nomor 25 tahun 2007, UU Nomor  40 tahun 2007, PP Nomor 47 Tahun  2012 dan dibutuhkan kesepahaman antara  Pemko dengan dunia usaha sebagai etika bisnis agar terjadi relasi yang saling menguntungkan antara perusahaan, pemerintah dan masyarakat, dan ini menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dalam melaksanakan CSR di Kota Palangka Raya, pungkasnya. (MC. Isen Mulang/Iin/engga)

Tingkatkan Kapasitas SDM Melalui Bimtek Indikator Kerja

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pencapaian terhadap visi pembangunan Pemerintah Kota Palangka Raya bergantung pada pengukuran kinerja yang diperlukan untuk menunjukan apakah sasaran dan kegiatan telah berhasil dicapai, yang kemudian dituangkan dalam indikator kerja sehingga akselerasi pembangunan tercapai.

Bertempat di Hotel Neo Palangka Raya, Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Rojikinnor membuka secara resmi Bimbingan Teknis Indikator Kinerja di lingkungan Pemerintah Kota Palangka Raya, Senin (12/11/2018).

Kegiatan ini merupakan salah satu komitmen Pemerintah Kota Palangka Raya untuk meningkatkan kapasitas SDM ASN melalui Bimbingan Teknis Indikator Kinerja yang disampaikan langsung oleh tenaga pengajar dari Universitas Diponegoro Semarang dan Universitas Gadjahmada Yogyakarta. 

Sambutan Walikota yang disampaikan oleh Sekda Kota Palangka Raya mengatakan bahwa faktanya saat ini pada tahap perencanaan masih ditemui indikator kinerja yang kurang sinkron dan tidak terkait satu sama lain, sehingga sulit untuk dilakukan pengukuran dan evaluasi. 

Keberadaan ASN mendukung peran penting bagi penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, sehingga diperlukan SDM yang berkualitas dan memiliki kompetensi  untuk mendukung pelayanan publik. Untuk itu ASN dituntut dapat meningkatkan kapasitas dan kompetensi melalui bimtek ini.

Diungkapkan Rojikinnor, bahwa melalui bimtek ini diharapkan peserta dapat meningkatkan pemahaman dalam penetapan indikator kinerja untuk menciptakan aparatur pemerintah yang berkualitas demi terwujudnya visi dan misi Pemerintah Kota Palangka Raya, dan meningkatnya tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan, pungkasnya (MC Isen Mulang/Dina/engga)

Wisata Di Palangka Raya Bisa Berkembang Bila Digarap Bersama

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Potensi sektor pariwisata di Kota Palangka Raya sejatinya  bisa digarap menjadi sebuah destinasi wisata unggulan. Asalkan bisa digarap serius, tidak hanya oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Palangka Raya, namun juga oleh institusi pemerintah daerah serta seluruh stakeholder pariwisata yang ada.

Hal tersebut disampaikan Kepala Disbudpar Kota Palangka Raya, Hj Norma Hikmah, usai mengikuti kegiatan kunjungan kerja (kunker) Wakil Walikota Palangka Raya Hj Umi Mastikah ke Pemerintah Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur, dimana salah satu agenda  kunjungan adalah belajar pengembangan dan pengelolaan pariwisata di kabupaten ujung timur pulau Jawa itu.

“Kita mendapat pengetahuan yang berarti, bagaimana pengelolaan dan pengembangan wisata. Dimana untuk membangun dan mengembangkan serta mengelola sebuah destinasi wisata, maka semua institusi dan stakeholder bergerak secara keroyokan,” ujarnya, Minggu (11/11/2018).

Lanjut Norma mengatakan,  pembangunan dan pengembangan daya tarik wisata tidak akan bisa dicapai jika hanya dilakukan Disbudpar secara sendiri. Namun butuh kebulatan tekad secara bersama dari seluruh stakeholder yang ada,  untuk ikut fokus menggarap destinasi  wisata mana yang bisa diandalkan.

“Seperti di Kabupaten Banyuwangi. Disana dinas pariwisatanya hanya sebagai koordinator yang bekerja mempromosikan pariwisata. Sedangkan untuk pembangunan konsep destinasi wisata dilakukan secara keroyokan dengan banyak dinas. Ini yang bisa kita contoh,” bebernya.

Tambah Norma, sumber daya alam di Palangka Raya seperti sungai, danau dan hutan, bisa memiliki daya tarik wisata yang memiliki keunikan tersendiri. Selain itu Palangka Raya memiliki pula kearifan lokal, seperti makanan khas yang mempunyai citarasa tersendiri. Ditambah lagi seni dan budaya yang sangat banyak ragamnya.

“Bila ini bisa ditata dan dikelola secara bersama dengan baik, maka bukan mustahil wisata Palangka Raya juga menjadi alternatif yang dilirik para wisatawan,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

ASN Pemko Palangka Raya Didorong Tingkatkan Etos Kerja

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya Fairid Naparin meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) di lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya, untuk mampu meningkatkan etos kerjanya, guna membangun kemapanan selaku abdi negara dalam menuntaskan kerja yang diemban

“Saya nilai saat ini kinerja ASN pemko, mulai meningkat, namun jangan berhenti untuk terus meningkatkan etos kerja. Ya, tentu kita berharap semoga seiring itu kesejahteraan ASN kedepannya juga tambah meningkat lagi,” ujar Fairid, Sabtu (10/11/2018).

Kata Fairid, dalam peningkatan kinerja sebagai abdi negara dan pelayan masyarakat, maka seiring itu ASN juga tetap  mengedepankan kualitas kerja sehingga mampu mewujudkan pelayanan kepada masyarakat yang terarah dan terukur.

“Sebagai abdi Negara dengan peran dan fungsi yang dimiliki, maka harus memberikan pelayanan prima kepada masyarakat. Ingat PP Nomor 53 tahun 2010 tentang aparatur negara,” tegasnya.

Fairid menambahkan, selain meningkatnya etos kerja, disisi lain para ASN juga dituntut terus memperkuat sikap kedisiplinan. Hal ini juga berguna demi kelancaran jalannya pemerintahan .”Ya, contoh umumnya, datanglah  ke kantor tepat waktu, kuatkan kedisiplinan, dan terus tingkatkan etos kerja,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Rombongan Pemko Palangka Raya Kunjungi Destinasi Wisata Bangsring Under Water

MEDIA CENTER,  Palangka Raya – Setelah belajar pengelolaan tata cara strategi pengembangan destinasi wisata di Pemkab Banyuwangi,  rombongan Pemko Palangka Raya berkesempatan langsung mengunjungi destinasi wisata  Bangsring  underwater yang terletak di desa Bunder Kecamatan  Wongsorejo Kabupaten Banyuwangi, Sabtu (10/11/2018).

Lokasi wisata bangsring under water ini berjarak 27 km dari Banyuwangi, pada kawasan ini dibangun rumah apung yang terletak di atas laut dan berfungsi antara lain tempat wisatawan star /memulai menyelam melihat keindahan alam bawah laut (snorkeling) dan memberi makan ikan-ikan

Menurut Sukirno, selaku ketua kelompok rumah apung bangsring under water, bahwa wisata yang dikelola  selain  snorkeling juga ada permainan di air seperti, diving, banana boat dan yang sangat menarik  wisatawan dapat berenang dengan anak ikan hiu di keramba apung. 

Lebih lanjut sukirno menuturkan, bahwa masyarakat yang tinggal di kawasan pantai bangsring under water memiliki kesadaran untuk memelihara, menjaga dan melestarikan ekosistem bawah laut.

Hasil pantauan tim MC Isen Mulang Palangka Raya yang ikut bersama rombongan Pemko Palangka Raya ke lokasi tersebut, bahwa wisata bangsring under water ekosistemnya sangat terpelihara, airnya jernih dan wisatawan dapat melihat dan memberi makan ikan-ikan yang berenang (MC.  Isen Mulang/tina/engga)

Wakil Walikota Umi Ingin Palangka Raya Miliki Mal Pelayanan Publik

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Wakil Walikota Palangka Raya Hj.Umi Mastikah meninjau salah satu unit pelayanan publik di Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur.

Mal Pelayanan Publik Banyuwangi menjadi tempat yang dituju Umi bersama sejumlah jajarannya, usai menggelar pertemuan dalam rangka kunjungan kerja (kunker) ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Jum’at (09/11/2018).

Usai kunjungan ke Mal Pelayanan Publik ini, Umi mengaku ingin penerapan pelayanan publik itu dapat diadopsi oleh Pemko Palangka Raya.

“Tadi kita dapat penjelasan, Mal Pelayanan Publik di Banyuwangi ini bersifat terpadu, di mana semua pengurusan dokumen dapat dilakukan,”ungkapnya.

Tidak hanya itu saja, semua jenis layanan dapat dilakukan dalam satu tempat ini. Seperti administrasi kependudukan berupa akte kelahiran dan kematian, kartu identitas anak, KTP; beragam jenis izin, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, PDAM, pelayanan izin terkait kendaraan di SAMSAT, pembayaran retribusi daerah hingga pelayanan pernikahan sampai penerbitan surat nikah.

“Kita bisa mewujudkan sistem pelayanan seperti ini, namun semuanya harus disiapkan. Kendala kita tentu berkaitan dengan jaringan internet yang sering tidak terkoneksi. Nah, hal ini bagian yang perlu kesiapan disamping proses integrasi lainnya,” tutur Umi.

Sementara itu Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Kota Palangka Raya, Rawang mengutarakan, Mal Pelayan Publik sebagaimana yang dimiliki Pemkab Banyuwangi, tentu memungkinkan bisa diterapkan oleh Pemko Palangka Raya. 

“Mal Pelayanan Publik Banyuwangi ini hanya menjadi tempat atau sentral dilakukannya semua pelayanan. Namun masih belum satu pintu dalam hal mengeluarkan perizinan atau pengesahan,”ujarnya.

Contohnya kata Rawang, ketika pengurusan perizinan terkait kepariwisataan, maka, perizinan harus dikeluarkan oleh dinas tersebut.

“Lain halnya yng dilakukan PMPTSP Kota Palangka Raya, dimana sejumlah pelayanan perizinan semuanya menjadi satu lewat PMPTSP,” tambahnya lagi.

Pun demikian tambah Rawang, dari sudut pandang tempat atau sentra maupun pusat pelayanan yang menampung semua pelayanan dan perizinan kepada masyarakat, seperti halnya Mal Pelayanan Publik Banyuwangi, sangat perlu untuk dicontoh, sepanjang semuanya sudah terintegrasi. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Pemko Palangka Raya Pelajari Pengembangan Wisata Banyuwangi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Wilayah Kabupaten Banyuwangi Provinsi Jawa Timur kini telah menjadi destinasi wisata andalan baru di Indonesia. Perkembangan sektor wisata di kabupaten yang terletak di ujung timur Pulau Jawa ini, mematik perhatian Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, untuk mengetahui lebih jauh tentang bagaimana strategi kabupaten ini menggali potensi kepariwisataannya.

Seperti pada Jum’at, (9/11/2018), Wakil Walikota Palangka Raya Hj Umi Mastikah bersama sejumlah jajarannya, memimpin langsung kegiatan kunjungan kerja (kunker) ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi. Disana Wakil Walikota  diterima Wakil Bupati Banyuwangi dan jajarannya di aula kantor pemkab setempat.

“Kedatangan kami ke Banyuwangi, salah satunya untuk belajar bagaimana Pemkab Banyuwangi, membangun destinasi wisata,” ungkap Umi dalam sambutannya.

Kata Umi, kemajuan destinasi wisata Banyuwangi yang mendunia, membuat Pemko Palangka Raya tertarik untuk mengadopsi sistem dan tata cara untuk melakukan eksplorasi sebagai potensi destinasi wisata.

Dijelaskan, Palangka Raya memiliki wilayah luas. Potensi alam seperti hutan, sungai dan danau bisa  di eksplor. Namun tetap dengan komitmen tidak merusak ekosistem yang ada.

“Wisata di Banyuwangi yang lebih tertata, inilah yang ingin kami pelajari bagaimana menggalinya demi pengembangan wisata di Palangka Raya kedepan,” tuturnya.

Sementara itu Wakil Bupati Banyuwangi, Yusup Widyatmoko mengatakan, sebenarnya potensi wisata di Banyuwangi sudah sejak dahulu ada. Hanya saja baru saat kepemimpinan ia bersama Bupati Abdullah Azwar Anas, bisa lebih fokus membangun destinasi wisata.

“Kawah Ijen, Pulau Merah dan pantai serta destinasi wisata di Kabupaten Banyuwangi, setidaknya mendapat  kunjungan mencapai 5 juta lebih wisatawan mancanegara dan domestik dalam setahun,” bebernya.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Banyuwangi, M.Y Bramuda, menjelaskan ada beberapa strategi yang dilakukan Pemkab Banyuwangi dalam mengeksplor destinasi wisata. Yakni membangun aksesbilitas berupa sarana transportasi, kemudian penerapan amenitas, yaitu berupa pembangunan infrastruktur daerah wisata yang ditunjang restoran maupun money dan infrastruktur hotel. Serta  komitmen berupa kerjasama dengan Ceo dan pengayaan Inovasi.

“Setidaknya ada 77 event pariwisata yang berskala nasional dan internasional kami gelar selama ini. Perlu diketahui semua OPD lingkup Pemkab Banyuwangi semuanya keroyokan bersinergi membangun kepariwisataan,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Ingin Mencari Kerja Harus Kantongi Kartu AK 1

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya melalui DinasTenaga Kerja (Disnaker) kota berharap, para pencari kerja (pencaker) harus mengurus kartu pencari kerja atau kartu kuning, atau biasa disebut AK 1 terlebih dahulu.

Hal itu dilakukan, agar pemerintah bisa memberikan informasi lebih banyak kepada para pencaker, terutama terkait informasi lowongan pekerjaan maupun hal lainnya.

“Pencaker wajib mengantongi kartu ak 1. Syaratnya tidak rumit, e- KTP Palangka Raya, copy ijazah terakhir, pas photo 3×4 berwarna tiga lembar dan pengalaman kerja jika ada. Selama persyaratan lengkap lima menit selesai dan gratis,” ujar Kepala Bidang Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (PTK dan PKK) pada Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Palangka Raya, Yusak Teweng, Kamis (8/11/2018).

Dikatakan, kepengurusan kartu AK 1 itu penting, karena sistem terkoneksi ke Kementerian Tenga Kerja Pusat. Apalagi sesuai aturan wajib kepada perusahaan merekrut karyawan dengan kartu AK 1. 

“Itu biar kita tahu penempatannya tenaga kerja, demikian dapat diketahui data tentang penempatan tenaga kerja. Data dikirim  ke pusat dan bagi pemerintah untuk mengetahui berapa pencari kerja terserap di dunia usaha,” katanya.

Menurut Yusak, kewajiban itu sesuai peraturan menteri ketenagakerjaan nomor 39 tahun 2016, bahwa pencari kerja wajib memiliki kartu pencaker. Walaupun di Palangka Raya belum maksimal, namun seharusnya ada sinergitas semua pihak.

“Kita sudah mensosialisasi ke perusahaan dan menghimbau setiap tenaga kerja mempunyai AK 1,” tambahnya lagi

Lanjut Yusak, pentingnya tenaga kerja melakukan kepengurusan AK 1 itu adalah sebagai bahan evaluasi sesuai program nawacita presiden RI. Karena satu tahun harus 2 juta terserap tenaga kerja.

Disnaker Palangka Raya itu sendiri kata Yusak, juga sudah mensosialisaikan AK 1 melalui media online dan bekerja sama dengan perguruan tinggi seperti Universitas Muhammadiyah Palangka Raya. 

Hingga kini AK 1 pencari kerja di Kota Palangka Raya sesuai data 2018 sampai dengan  bulan September, yang dikeluarkan pihak Disnaker Palangka Raya tercatat sebanyak  2.102 orang, laki laki 813 dan perempuan 1.289 orang.

“Jenjang pendidikan S1 ada 1.136 orang, SLTP  ada 7 orang, dan  SLTA/SMK mencapai ratusan. Ini juga mempengaruhi indeks pembangunan Kota Palangka Raya menjadi tinggi. Karena adanya angka pencari kerja terutama dari lulusan S1 berbagai jurusan,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Dewan Riset Blitar Diajak Ke Agrowisata Kalampangan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kota Palangka Raya, Barit Rayanto mengajak rombongan Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Blitar ke para petani yang sukses menggarap lahan gambut.

Mereka diajak ke lahan pertanian milik Slamet Riyadi di Jalan Manduhara, Kelurahan Kereng Bangkirai. Setelah itu ke agrowisata Kelurahan Kalampangan, Rabu (7/11/2018).

DRD Blitar diperlihatkan berbagai jenis tanaman sayur dan buah-buahan yang ditanam petani di lahan gambut. Dalam kesempatan ini Litbang Kota Palangka Raya ingin memperlihatkan jika lahan gambut di Kalimantan Tengah ternyata bagus bercocok tanam.

Menurut Barit, jika lahan gambut diolah dengan baik, maka bisa ditanami apa saja dan hasilnya cukup baik. Semua tanaman tumbuh subur dan menghasilkan.

Dia mencontohkan di kawasan agrowisata Kelurahan Kalampangan. Di kawasan ini tanaman jambu, pepaya, buah naga, dan lainnya tumbuh dengan baik. Para petaninya pun sejahtera.

Sebagai instansi pemerintah yang juga ikut membina petani, Barit pun berencana memberangkatkan para petani untuk studi banding ke daerah lain agar ilmunya bertambah. (MC. Isen Mulang/engga)

Dewan Riset Blitar Kunjungi Litbang Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Dewan Riset Daerah (DRD) Kabupaten Blitar, Provinsi Jawa Timur melakukan kunjungan kerja ke Kantor Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kota Palangka Raya, Rabu (7/11/2018) siang.

Kunjungan DRD Blitar yang dipimpin Suhartono ini dalam rangka studi komparasi dewan riset daerah. Kunjungan mereka diterima langsung oleh Kepala Badan Litbang Kota Palangka Raya, Barit Rayanto bersama jajaran dan DRD Kota Palangka Raya.

Dalam pertemuan banyak hal yang disampaikan Barit kepada DRD Blitar. Di antaranya soal syarat pembentukan Badan Litbang. Menurut Barit untuk membentuk Badan Litbang disuatu daerah tidak mudah, karena harus didukung oleh sumber daya manusia (SDM).

Salah satunya SDM yang memiliki keahlian sebagai peneliti. “Awalnya saya mengajukan tiga calon peneliti, namun hanya disetujui satu orang oleh pimpinan saat pendirian Litbang Kota Palangka Raya pada 2014,” tuturnya.

“Jadi mensiasati untuk melengkapi tenaga ahli, maka Badan Litbang Kota Palangka Raya menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi negeri maupun swasta untuk melakukan kajian,” tuturnya.

Dia menuturkan meski usia Badan Litbang Kota Palangka Raya terbilang muda, namun sudah banyak kajian yang sudah dihasilkan. Salah satunya kajian wacana pemindahan calon ibukota pemerintahan Republik Indonesia ke Kota Palangka Raya. (MC. Isen Mulang/engga)