Dema IAIN Palangka Raya Kumpulkan Dana Untuk Korban Gempa Di Palu

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Musibah gempa bumi dan Tsunami yang terjadi di Palu, Donggala dan Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah juga menggugah para mahasiswa yang tergabung dalam organisasi Dewan Eksekutif Mahasiswa (Dema) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya untuk melakukan penggalangan dana.

Hasil penggalangan dana cukup fantastis. Totalnya mencapai Rp51.036.150. Dana sebesar ini terkumpul tidak hanya dari aksi penggalangan dana di jalan, tetapi juga dari kalangan kampus dan transfer lewat rekening. 

Rinciannya yakni bantuan dari musisi IAIN Palangka Raya sebesar Rp2.500.000, Pasca Sarjana IAIN Palangka Raya Rp2.451.200, dan civitas akademika IAIN Palangka Raya Rp3.661.100.

Kemudian dari donatur transfer rekening sebesar Rp1.572.500 dan penggalangan dana di jalan Rp40.851.350 (hari pertama Rp18.476.450, hari kedua Rp13.382.200, dan hari ketiga Rp8.992.700).

Dalam rilisnya Ketua Dema IAIN Palangka Raya, Akhmad Kamil Rizani mengatakan dana hasil penggalangan ini kemudian akan dikirim kepada Tim Tanggap Darurat Gempa Palu dan Donggala pada Biro Umum Sekretariat Jenderal Kementerian Agama. (MC. Isen Mulang/ foto. Prokom/engga)

Penerbangan Sempat Terganggu Akibat Kabut Asap

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Bencana kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya ternyata sempat mengganggu aktivitas penerbangan.

Selama periode September-Oktober 2018 pernah terjadi satu kali pendaratan pesawat Garuda tidak bisa mendarat di Bandara Tjilik Riwut, Palangka Raya karena jarak pandang terlalu pendek.

Saat itu tepatnya 12 September 2018 pukul 06.00 WIB sampai pukul 07.00 WIB jarak pandang hanya 100 meter sampai 400 meter, sehingga pesawat tidak berani landing.

Sedangkan sebuah pesawat bisa landing paling tidak jarak pandang minimal harus 800 meter, tutur Manajer Operasional Airnav Indonesia Cabang Palangka Raya, I Gusti Ngurah Saputra, Senin (8/10/2018).

Informasi terganggunya aktivitas penerbangan ini disampaikan I Gusti Ngurah Saputra saat rapat membahas kondisi Karhutla yang dipimpin Wakil Walikota Palangka Raya, Umi Mastikah di Ruang Peteng Karuhei I.

Untungnya kondisi tersebut tidak berlangsung lama setelah wilayah Kalimantan Tengah, khususnya Palangka Raya dalam beberapa hari ini diguyur hujan, sehingga kabut asap mulai hilang.

Saat ini menurut I Gusti jarak pandang cukup membaik, sehingga tidak mengganggu aktivitas penerbangan lagi, meski pun musim kemarau masih berlangsung hingga akhir Oktober 2018. (MC. Isen Mulang/ foto:Prokom/engga)

Program Nasional 2019 Semua Daerah Bebas Lokalisasi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Salah satu program pemerintah secara nasional, yakni mewujudkan semua daerah bebas lokalisasi yang ditargetkan pada tahun 2019 dapat dituntaskan.

Menurut Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Palangka Raya, Ahmad Fauliansyah, untuk Provinsi Kalteng itu sendiri, maka Kota Palangka Raya bersama dengan Kabupaten Katingan serta Muara Teweh, untuk tahun 2019 nanti, dituntut mampu membersihkan kotanya dari praktik serta lokalisasi prostitusi.

Hanya saja untuk mewujudkan itu semua kata Fauliansyah diperlukan kekuatan anggaran.

“Untuk melaksanakan program tersebut di Palangka Raya. Maka Dinsos kota sedang berusaha meminta penambahan anggaran di tahun 2019 dengan walikota yang baru, Fairid Naparin. Hal ini sudah disampaikan,” ungkapnya, Minggu (7/10/2018).

Kata Fauliansyah, bila melihat dari anggaran pada perencanaan awal, dimana untuk anggaran 2019 tampaknya masih sama dengan tahun 2018 yakni pada KUA PPAS yang hanya sebesar Rp2,6 Miliar untuk belanja tidak langsung.

Selama ini jelas dia, anggaran Dinsos Palangka Raya sebesar Rp2,6 Miliar itu, tentu akan dibagi untuk 5 bidang dan1 sekretariat. Itupun program-program yang dilaksanakan masih terkendala anggaran seperti tahun sebelumnya.

“Kami berharap ada peningkatan dan mudah-mudahan ada penambahan dalam kebijakan walikota yang baru,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Perda Sampah Tidak Hanya Berlaku Bagi Pelanggar Jam Buang Sampah

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Mulai 1 Oktober yang lalu, peraturan daerah (Perda) nomor 1 tahun 2017 tentang pengelolaan sampah dan kebersihan sudah diterapkan. Pihak pemerintah kota Palangka Raya, melalui instansi terkaitnya.

Pun demikian menurut Ketua Komisi A DPRD Kota Palangka Raya, Beta Syailendra, hendaknya implementasi perda itu tidak hanya berlaku pada  penindakan atau menjaring para pelanggar yang tidak mentaati waktu buang sampah, akan tetapi berlaku pada pelanggar perda secara keseluruhan.

“Intinya penerapan perda sampah tidak hanya dilihat satu sisi saja, yakni bagi mereka yang membuang sampah diluar jam yang ditentukan. Tetapi  melainkan banyak sisi pelanggaran lain yang harus ditindak,” ungkapnya, Minggu (7/10/2018).

Sebut saja kata Beta, berlaku bagi pelanggar yang membuang limbah B3 (bahan beracun dan berbahaya) ke dalam TPS dan transfer depo sampah. Berlaku juga bagi mereka yang membakar sampah di lingkungan tempat tinggal, di TPS dan  transfer depo sampah.

Selain itu berlaku juga bagi mereka yang merusak fasilitas kebersihan baik yang dibangun atau swadaya masyarakat dan atau oleh pemerintah daerah.

“Perda ini berlaku pula bagi mereka yang membuang sampah di drainase/selokan dan sungai. Termasuk yang membuang sampah dijalanan dari dalam mobil. Nah, ini harus diimplementasikan,” cetusnya.

Menurut Beta, pihaknya setuju dengan mulai diberlakukannya perda yang dianggap mampu memberikan nilai positif, tidak hanya bagi kehidupan masyarakat, namun juga bagi lingkungan sekitar.

“Bila kita berkaca dari daerah lain di Indonesia, maka sejatinya pelaksanaan perda ini sama saja dalam penerapannya,” tambahnya.

Perlu diketahui sebut Beta, perda  tentang pengelolaan sampah dan kebersihan yang dimiliki pemerintah Kota Palangka Raya ini bukanlah barang baru bahkan sudah disahkan sejak lama, yakni berdasarkan perda nomor 3 tahun 2006 tentang pengelolaan sampah dan kebersihan, kemudian direvisi menjadi perda nomor 1 tahun 2017.

Sebab itulah masyarakat diharap bisa memahami adanya penerapan perda tersebut, bahkan sebisa mungkin pro aktif membatu pelaksanaan perda. “Kalau ada melihat orang yang membuang sampah dari dalam mobil, kapan perlu di foto dan laporkan kepihak terkait,” cetusnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Wakil Walikota Menghimbau Jaga Kesehatan Dan Kurangi Aktifitas Diluar Rumah

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terjadi disejumlah kabupaten di Kalteng, berimbas terjadi kabut asap yang merambah juga ke kota Palangka Raya.

Kondisi ini menjadi perhatian khusus, Wakil Walikota Palangka Raya, Hj.Umi Mastikah. Terlebih  beberapa hari yang lalu asap tebal dan pekat sudah mengganggu kesehatan, terutama anak-anak dan pelajar.

Atas hal itu wakil walikota berharap masyarakat untuk tidak membakar lahan sembarangan dan stop karhutla. Anak-anak diminta membatasi aktifitas diluar rumah dan jangan lupa selalu menggunakan masker, termasuk memperbanyak minum air putih dan menjaga kesehatan agar terhindar dari gangguan pernafasan akut.

“Saya imbau untuk menggunakan masker, apalagi saat ini kabut asap sudah mulai terasa dan hal itu memang menjadi perhatian saya, terlebih untuk anak-anak, pelajar yang di Palangka Raya,” ujar Umi, Sabtu sore (6/10/2018).

Kata Umi,  kabut asap di Kota Palangka Raya tidak murni dari area lahan yang terbakar di wilayah kota ini sendiri, melainkan kiriman dari kabupaten lain hingga terlihat dan terasa asap pekat.

“Asap ini kiriman dari daerah lain, walaupun begitu tetap saya imbau untuk selalu menjaga kesehatan dan kurangi aktifitas di luar rumah terutama bagi pelajar dan anak-anak,”tandasnya.

Umi pun menegaskan secara langkah konkret, pemerintah kota Palangka Raya memiliki komitmen dalam penanggulangan dan pencegahan karhutla, bersama kepolisian dan TNI selalu bahu membahu dalam penanganannya. Baik melalui jalur darat maupun udara.

Begitupula dalam hal antisipasi, pihaknya juga selalu memberikan sosialisasi kepada masyarakat, termauk melalui kelurahan dan kecamatan agar warga tidak membakar lahan apapun alasannya.

“Intinya saya minta stop karhutla karena bisa membahayakan semua orang, terutama terkait lingkungan dan kesehatan,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Sadar Wisata Diperlukan Dalam Membangun Kepariwisataan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Camat Bukit Batu Kota Palangka Raya Herwin mengatakan, dari sembilan program unggulan yang menjadi visi dan misi walikota dan wakil walikota Palangka Raya saat ini, yakni mewujudkan smart economy (ekonomi cerdas), dimana  salah satunya menjadikan Kecamatan Bukit Batu sebagai sentra pariwisata. Hal tersebut disampaikan Herwin, saat dibincangi, Jum’at (5/10/2018), di Palangka Raya

Kata camat, pihaknya berkeyakinan pengembangan kepariwisataan di Kecamatan Bukit Batu akan dapat berkembang. Namun begitu diperlukan dukungan banyak pihak, terutama dari kelompok-kelompok sadar wisata, yang selama ini terus berupaya melakukan inovasi dalam memajukan kepariwisataan.

“Pemahaman akan pentingnya pengembangan kepariwisataan sangat disadari. Terlebih semua ini sejalan dengan visi dan misi walikota terpilih dalam mewujudkan kesejahteraan masyarakat Palangka Raya,” ungkapnya.

Waktu terpisah, Kepala Bidang Destinasi Wisata dan Kelembagaan pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng, Tirta, mengatakan, pembangunan pariwisata di Kalteng pada umumnya, sangat dibutuhkan dukungan dari berbagai kalangan. Tidak hanya sarana prasarana dan anggaran saja yang difokuskan untuk itu. Namun juga diperlukan sumber daya manusia (SDM).

“Disbudpar kalteng saat ini gencar dalam melakukan kegiatan bersifat budaya dan seni, juga memberikan penyuluhan bagi para kelompok sadar wisata (Pokdarwis) yang berada di destinasi wisata. Ini guna menunjukan dukungan penting dalam membangun pariwisata,”  ucapnya.

Lanjut Tirta, sadar wisata adalah suatu kondisi yang menggambarkan perlunya partisipasi dan dukungan segenap komponen masyarakat, dalam mendorong terwujudnya iklim yang kondusif bagi tumbuh dan kembangnya pariwisata.

“Sebab itu kami mengajak para  pokdarwis agar memiliki kepedulian dan kesadaran dalam membangun iklim kondusif kepariwisataan, terutama mewujudkan sapta pesona pembangunan kepariwisataan di Kota Palangka Raya,” cetusnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Pemko Palangka Raya Bantu Korban Gempa Di Palu Dan Donggala

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Musibah gempa bumi dan Tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala, Provinsi Sulawesi Tengah menyita perhatian seluruh rakyat Indonesia.

Rakyat Indonesia dari berbagai pelosok nusantara bahu membahu melakukan penggalangan dana untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala.

Sebagai bentuk solidaritas dengan sesama, maka Pemerintah Kota Palangka Raya pun juga memberikan bantuan kepada para korban. Nilainya mencapai Rp150 juta.

Bantuan ini menurut Walikota Palangka Raya, Fairid Naparin diambilkan dari pos belanja tidak terduga yang dimiliki Pemerintah Kota Palangka Raya.

“Bantuan ini berdasarkan surat dari Kementerian Dalam Negeri. Teknis penyerahan bantuan kita transfer ke rekening kas daerah Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah,” ucap Fairid, Jumat (5/10/2018).

Di sisi lain Fairid mengajak masyarakat Kota Palangka Raya untuk mendoakan para korban agar diterima di sisi Allah SWT, sedangkan keluarga yang ditinggalkan bisa tabah. (MC. Isen Mulang/engga)

Gedung Puskesmas Panarung Direhab Layanan Pindah Di Rumah Warga

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya melakukan kunjungan ke Puskesmas Panarung di Jalan Keruing, Jumat (5/10/2018).

Kunjungan mereka untuk melihat kemajuan rehab total gedung Puskesmas Panarung. Tahun ini Pemerintah Kota Palangka Raya mengalokasikan dana Rp2,7 miliar dari dana alokasi khusus (DAK) untuk merehab Puskesmas Panarung.

Sesuai jadwal, rehab puskesmas ini baru akan selesai 30 November 2018. Kini pelayanan puskesmas terpaksa berpindah lokasi dengan menyewa rumah milik warga di Jalan Partig Deder.

Meski statusnya menyewa, namun komisi C mendapati pelayanan kesehatan yang dilakukan oleh para petugas Puskesmas Panarung ini tetap berjalan normal seperti biasa.

Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Mukarramah mengharapkan rehab gedung Puskesmas Panarung bisa selesai tepat waktu, sehingga proses pelayanan bisa lebih optimal lagi.

“Targetnya Desember 2018 gedung baru Puskesmas Panarung sudah bisa ditempati. Mudah-mudahan target tersebut tidak meleset, karena ini menyangkut pelayanan publik,” tandasnya. (Isen Mulang/engga)

Sumber Air Menjadi Kendala Dalam Penanggulangan Bencana Kebakaran

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Aktivitas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan yang dilakukan personil Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya bersama dengan tim satgas kebakaran hutan dan lahan (karhutla), terutama ketika melakukan pemadaman darat, mendapat perhatian dari pihak Komisi C DPRD Kota Palangka Raya.

Para wakil rakyat yang dipimpin langsung Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Mukarramah beserta anggota DPRD kota lainnya,  Rusdiansyah dan Surileli melihat secara langsung ketersediaan sarana dan prasarana yang dimiliki BPBD Palangka Raya, terutama ketika menggulangi bencana karhutlla dilapangan

“Kami kagum, meski sarana pemadam maupun anggaran operasional minim, tetapi cara melakukan pemadaman karhutla dilakukan personil BPBD bersama tim gabungan lainnya sangat memadai,” tutur Mukarramah.

Itu terlihat kata dia, saat personil BPBD berjibaku mengatasi kebakaran lahan di kawasan Universitas Palangka Raya. Disana personil membuat embong sebagai tempat stok air, mengingat kendala yang ditemui di lapangan yakni sumber air sangat jauh dari lokasi karhutla, terlebih peralatan tidak menunjang.

“Personilnya tetap semangat, dan cara-cara mengantisipasi serta mencegah karhutla cukup baik dilakukan,” ucapnya, Kamis (4/10/2018).

Sebelumnya Kepala BPBD Kota Palangka Raya Sihang, mengatakan embong yang didirikan pihaknya di dekat dengan lokasi kebakaran lahan, diisi penuh air yang selanjutnya dimanfaatkan untuk disemprotkan ke lokasi kebakaran dari peralatan pemadam yang ada.
.
“Disaat alat pemadam tidak mampu menjangkau sumber air, maka embong ini menjadi wadah stok air yang dapat dimanfaatkan personil guna mematikan api, dengan peralatan yang ada,”tuturnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Dampak Razia TPS Kosong Sampah Dari Pagi-Sore

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Ada dampak positif dari kegiatan penegakkan Perda Nomor 1 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Sampah dan Kebersihan Kota Palangka Raya.

Dampak positif itu menurut Kabid Kebersihan pada Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Palangka Raya, M Alfath adalah sejak pagi hingga sore kondisi tempat pembuangan sementara TPS kosong sampah.

“Dari pantauan kami sejak digelarnya razia pertama, sepertinya warga mulai tertib di TPS. Pagi sampai sore banyak yang kosong sampah,” tulis Alfath, Kamis (4/10/2018).

Sejak digelarnya penegakkan Perda per 1 Oktober 2018, saat ini warga Kota Palangka Raya mulai tertib membuang sampah mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 06.00 WIB.

“Kita pantau, warga mulai membuang sampah mulai sore bada magrib. Ini yang kita inginkan. Kota menjadi bersih, khususnya TPS dan depo selesai pengangkutan,” imbuhnya.

Alfath berharap prilaku baik membuang sampah ini tidak hanya terlihat saat adanya giat penegakkan Perda saja, tapi kalau bisa harus terus menerus, karena aturan membuang sampah sudah diatur dalam Perda. (MC. Isen Mulang/engga)