Presiden Jokowi Diminta Buat Kepres Pemindahan Ibukota RI Ke Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Tokoh Dayak Provinsi Kalimantan Tengah, Sabran Ahmad meminta kepada Presiden Joko Widodo untuk segera mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) tentang Pemindahan Ibukota Pemerintahan Republik Indonesia ke Kota Palangka Raya.

Permintaan ini disampaikan mantan Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah di sela acara seminar nasional pemindahan ibukota pemerintahan RI yang digelar Pemerintah Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Universitas Indenesia, Jumat (15/12/2017).

Menurut Sabran, jika Presiden Jokowi segera menerbitkan Kepres maka tidak akan menimbulkan polemik berkepanjangan. Dengan ditetapkannya Kalteng melalui Kepres, maka polemik perebutan wacana pemindahan ibukota pemerintahan RI sudah tidak ada lagi.

“Setelah dibuatkan Kepres, sehingga tidak ada persaingan antar suku, antar pulau, tidak ada istilah kalah menang, tapi kalau wacana ini ditunggangi politik sangat berat bisa terwujud, sehingga wacana ini harus hati-hati,” pesannya.

Setelah dibuat Kepres, menurutnya langkah yang harus dilakukan pemerintah pusat maupun daerah adalah melakukan penataan disemua bidang.

Dia juga tidak sependapat jika wacana pemindahan ibukota RI lebih banyak diadakan acara seremonial seperti seminar dan lain-lannya, namun langkah awal yang tidak bisa ditawar adalah segera ditetapkan melalui peraturan, baru langkah selanjutnya.

Sementara itu tokoh Dayak lainnya, Lukas Tingkes juga sependapat dengan Sabran Ahcmad. Dia juga menyarankan Presiden Jokowi segera mengambil keputusan politik untuk menerbitkan Perpres atau keputusan lain yang menetapkan Kalteng sebagai tempat pemindahan ibukota RI.

“Intinya masyarakat Kalimantan Tengah ingin mendapatkan kepastian, sebab sudah beberapa kali pemerintah dan organisasi kemasyarakatan melakukan kajian, namun hasilnya belum juga menjadi kenyataan,” tutur mantan Walikota Palangka Raya ini.

Lukas Tingkes mendukung Presiden Jokowi yang telah mewacanakan pemindahan ibukota pemerintahan RI keluar dari Pulau Jawa. “Beliau orangnya pemberani. Keberanian beliau pasti akan didukung oleh masyarakat Kalteng,” tegasnya. (MC. Isen Mulang/engga)

Ketua Tim Kajian Pemindahan Ibukota Pemerintahan RI Hadiri Seminar Di Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya, Riban Satia mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah membuka secara resmi seminar nasional pemindahan Ibukota Pemerintahan Republik Indonesia (RI) di Swisbell Hotel Danum Palangka Raya, Jumat (15/12/2017) pagi ini.

Acara seminar ini langsung dihadiri Ketua Tim Kajian Pemindahan Ibukota Pemerintahan RI, Imron Bulin. Kehadiran Imron mewakili Menteri/Bappenas Bambang Brodjonegoro yang berhalangan hadir.

Seminar yang diadakan bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI) ini juga dihadiri Ahli Arsitektur Perkotaan UI Ir. Antony Sihombing, MPD, Ph.D dan para akademisi dari perguruan tinggi lokal dan nasional serta para mahasiswa dan masyarakat.

Seminar yang dipandu Wakil Rektor IV Bidang Kerja Sama Universitas Palangka Raya, Prof Danes Jaya Negara, M.Sc juga dihadiri tokoh Dayak Sabran Achmad dan beberapa kepala satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya.

Dalam laporannya Wakil Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, Phd mengatakan pemindahan ibukota Pemerintahan RI sudah beberapa kali diwacanakan saat pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, namun redup lagi.

Kemudian diera pemerintahan Joko Widodo, wacana ini dikumandangkan lagi. Khusus Kota Palangka Raya menurutnya memiliki keistimewaan jika dibandingkan dengan daerah lain yang juga dijadikan salah satu kandidat calon pemindahan ibukota pemerintahan RI.

Keistimewaan itu menurut Wicaksono adalah dari faktor sejarah. Kala itu pada 17 Juli 1957 Presiden pertama Soekarno saat pemancangan tiang pertama Kota Palangka Raya ibukota Provinsi Kalimantan Tengah. Kala itu Soekarno mengatakan Palangka Raya diharapkan bisa menjadi cadangan calon Ibukota RI. 

Sementara itu dalam sambutan Walikota Palangka Raya, Riban Satia mengatakan wacana pemindahan ibukota Pemerintahan RI sudah digaungkan oleh Presiden Soekarno saat pertama kali menancapkan tongkak pembangunan Kota Palangka Raya pada 17 Juli 1957.

“Kala itu presiden mengatakan’Jadikanlah Kota Palangka Raya sebagai modal dan model’. Menurut walikota wacana ini kemudian hilang begitu saja dan kemudian muncul lagi saat SBY menjabat Presiden pada 2013. Lagi-lagi Palangka Raya menjadi opsi utama pemindahan
ibukota pemerintahan RI.

Kemudian saat Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja ke Palangka Raya dalam rangka Peringatan HKSN 20 Desember 2016, wacana tersebut juga disampaikan. Bahkan kala itu pemerintah daerah telah menyatakan kesiapannya jika memang ditunjuk sebagai daerah pemindahan ibukota.

Bentuk kesiapan pemerintah daerah waktu itu telah disiapkan lahan sekitar 300 ribu sampai 500 ribu di wilayah Kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Gunung Mas. Tiga lokasi rencana pemindahan ibukota pemerintahan RI ini disebut sebagai wilayah Segi Tiga Emas. (MC. Isen Mulang/engga)

Satpol PP Palangka Raya Siap Bantu Polisi Amankan Natal Dan Tahun Baru

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Seluruh anggota Satpol PP Kota Palangka Raya siap membantu aparat kepolisian untuk mengamankan perayaan Natal 2017 dan tahun baru 2018. 

“Kita akan membantu kepolisian dalam rangka memberikan pengamanan baik di tempat ibadah  maupun rumah yang menggelar ibadah,” kata Kepala Satpol PP Kota Palangka Raya, Baru I Sangkai, Kamis (14/12/2017). 

Sejauh ini Satpol PP telah melakukan patroli di gereja. Selain itu juga kebeberapa tempat objek vital guna mencegah terjadinya kenakalan remaja. 

Di sisi lain pihaknya juga telah menyebarkan intelijen untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan ketertiban masyarakat (Kamtibmas). “Untuk razia di THM (tempat hiburan malam) sudah kita lakukan. Kalau nanti harus razia lagi ya tidak masalah,” ungkapnya. 

Sebenarnya razia merupakan opsi terakhir. Razia dilakukan bila ada indikasi terjadinya gangguan kamtibmas. Dalam gelar razia, dia juga menyebut petugas memiliki batasan. 

“Ruang gerak kami adalah Perda. Setiap gerak anggota juga ada perintah dari saya. Untuk digerakan, kalau ada laporan dari pihak RT baru kita tindaklanjuti,” tuturnya. (MC. Isen Mulang/engga)

Lagi Yayasan BOSF Nyaru Menteng Palangka Raya Lepasliarkan 8 Orangutan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Yayasan Borneo Orangutan Survival (BOS) bekerja sama dengan Direktorat Konservasi Keanekaragaman Hayati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KKH-KLHK) kembali melepasliarkan 8 individu orangutan dari Pusat Rehabilitasi Orangutan Nyaru Menteng ke Hutan Lindung Bukit Batikap, Kabupaten Murung Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Pelepasliaran kali ini didukung sebuah helikopter bantuan dari Direktorat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK. Sebelumnya Yayasan BOS telah melepasliarkan 167 orangutan hasil rehabilitasi ke Hutan Lindung Bukit Batikap sejak 2012.

Dalam pelepasliaran ini Yayasan BOS memberangkatkan 7 jantan dan 1 betina bernama Karen dengan rentang usia orangutan berkisar 16-26 tahun. Jumlah jantan yang mendominasi pelepasliaran kali ini adalah untuk menambah jumlah populasi jantan dewasa di Hutan Lindung Bukit Batikap. 

Satu orangutan jantan dikatakan bisa menjelajah sejauh 3.000 hektare selama hidupnya dan Hutan Lindung Bukit Batikap saat ini bisa mengakomodasi daya jelajah yang besar dari para jantan ini.

Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan helikopter yang diberikan oleh Direktorat PKHL-KLHK, sehingga proses pengangkutan orangutan ke titik pelepasliaran bisa lebih cepat. 

Sebab untuk bisa menjangkau ke lokasi menggunakan rute darat dan sungai bisa mencapai tiga hari perjalanan. “Dengan helikopter ini kami bisa memangkas waktu perjalanan menjadi beberapa jam saja,” tuturnya, Kamis (14/12/2017).

Dalam menyukseskan kampanye #OrangutanFreedom tahun 2017 sampai hari ini BOS sudah berhasil memberikan kebebasan bagi 170 individu orangutan. 

Sebagian di antaranya dipindahkan dari kompleks rehabilitasi ke pulau pra-pelepasliaran dan sebagian dilepasliarkan ke hutan. “Ini semua bisa terwujud berkat kerja sama berbagai pihak dan pemangku kepentingan yang terkait upaya konservasi orangutan dan habitatnya. Mari kita bersama-sama lanjutkan upaya ini,” ucapnya.

Ke-8 orangutan akan diberangkatkan dalam dua pemberangkatan selama dua hari berturut-turut masing-masing kelompok membawa 4 orangutan. Kelompok pertama berangkat Selasa 12 Desember 2017 dan kelompok kedua Rabu 13 Desember 2017. 

Dari Nyaru Menteng orangutan akan diberangkatkan menggunakan kendaraan sampai ke Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas. Sebuah helikopter akan membantu mengangkut kandang transport orangutan dan kru yang bertugas langsung dari Kuala Kurun ke titik-titik rilis di jantung Hutan Lindung Bukit Batikap. 

Raffles Brotestes Panjaitan, Direktur Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan KLHK mengatakan kementeriannya terus melakukan pemantauan ketat untuk menjamin tidak terjadinya kebakaran hutan dan lahan tahun ini dan saat ini dengan kondisi yang relatif terkendali.

“Kami berkesempatan untuk memberi dukungan bagi upaya konservasi satwa dalam hal ini orangutan dengan meminjamkan kami helikopter untuk kegiatan pelepasliaran orangutan di Hutan Lindung Bukit Batikap. Bantuan ini adalah hal yang menarik sekaligus membanggakan, karena keberadaan orangutan membantu menjaga kualitas hutan. Semoga dengan semakin banyaknya orangutan di kawasan Hutan Lindung Bukit Batikap dan hutan lain di Kalimantan, hutan kita akan terus terjaga dengan baik, dan upaya kita untuk menjaga kelestarian hutan dapat berhasil,” ungkapnya.

Sementara itu Bambang Dahono Adji, Direktur Konservasi Keanekaragaman Hayati KLHK juga menekankan bahwa kegiatan pelepasliaran ini adalah upaya yang penting dalam menyelamatkan lingkungan yang tersisa.

“Kita tahu bahwa orangutan adalah spesies payung. Dia membantu menjaga mutu hutan. Pelepasliaran orangutan dari pusat rehabilitasi adalah satu langkah penting dalam upaya konservasi orangutan dan habitatnya. Penting karena momen ini menentukan berhasil atau tidaknya upaya panjang rehabilitasi yang berlangsung cukup lama sekitar 7-8 tahun untuk setiap individu orangutan. Upaya konservasi hutan sangat tergantung pada program rehabilitasi yang sukses,” tandasnya. (MC. Isen Mulang/engga)

400 Pohon Bakal Hijaukan Lingkungan SMAN 3 Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Peringatan Hari Menanam Pohon Indonesia (HMPI) dan Bulan Menanam Pohon (BMN) digelar di SMAN 3 Palangka Raya, Kamis (14/12/2017) pagi. 

Acara yang diselenggarakan oleh BPDAS-HL Kahayan ini dihadiri aparatur sipil negara (ASN) Kota Palangka Raya maupun Provinsi Kalimantan Tengah, tidak terkecuali sejumlah siswa SMA. 

Dalam kegiatan ini juga diadakan penyerahan plakat ajakan menanam dan memelihara 25 pohon selama hidup dari Presiden Jokowi oleh Kepala Badan Pengelola Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDAS-HL) Wilayah Kahayan, Suprianto Sukmo Sejati kepada Gubernur Kalteng Sugianto Sabran yang diwakili Asisten III Setda Bidang Administrasi Pemprov Kalteng, I Ketut Widhie Wirawan. 

Kemudian dilanjutkan penyerahan piagam penghargaan lomba menanam dan memelihara pohon Kalteng kepada pemenang. Berikut dilakukan penyerahan bibit secara simbolis oleh Ketut kepada perwakilan SMAN 3 Palangka Raya, SMAN 4 Palangka Raya, SMAN 1 Palangka Raya, SMA Kristen Palangka Raya, dan SMA 10 Palangka Raya.

Seusai penyerahan, para pejabat melakukan penanaman pohon di 70 lubang yang telah disiapkan. Di SMAN 3 ditanam sekitar 400 pohon berbagai jenis mulai jenis kayu hutan endemik Kalimantan hingga buah-buahan. 

Membacakan sambutan Gubernur Kalteng Sugianto Sabran, Ketut Widhie mengatakan tema dalam kegiatan yakni “Kerja bersama memakmurkan rakyat lestarikan alam” mengandung arti bahwa pengelolaan hutan dan lahan tidak lepas dari keterlibatan semua pihak. 

“Kegiatan ini harus memberikan manfaat bagi peningkatan pendapatan masyarakat serta terpeliharanya kelestarian alam,” katanya. Dia menuturkan penanaman ini telah diserukan Presiden Jokowi untuk menanam 25 pohon setiap orang selama hidup. 

“Kami mengajak mari menanam pohon untuk kepentingan bersama, anak cucu kita agar kelak mendapat lingkungan yang bersih dan sehat. Ini sungguh mulia dan semoga dapat ditularkan,” ungkapnya. 

Dia menambahkan saat ini pemerintah sedang menggalakan hutan serba guna. Dalam arti pohon yang ditanam tidak hanya akan menghasilkan kayu tapi juga hasil bukan kayu berupa buah-buahan dan lainnya. (MC. Isen Mulang/engga)

DPPKBP3 Adakan Lokakarya Mini Kampung KB Di Kecamatan Jekan Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DPPKBP3) Kota Palangka Raya mengadakan lokakarya mini kampung KB tingkat kelurahan dan kecamatan, Rabu (13/12/2017).

Lokakarya yang dihadiri Kepala Dinas DPPKBP3 Kota Palangka Raya, dr Tiur Simatupang ini dilaksanakan di aula Kantor Kecamatan Jekan Raya. Lokakarya ini terlaksana berkat inovasi dari Kasi Pendayagunaan PKB/PLKB dan Kader KB pada DPPKBP3 Kota Palangka Raya, Saden.

Maksud diadakannya lokakarya ini untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kampung di tingkat kampung atau setara melalui program kependudukan, KB dan pembangunan keluarga serta pembangunan sektor terkait dalam rangka mewujudkan keluarga kecil berkualitas.

Selain itu untuk meningkatkan peran serta pemerintah, lembaga non pemerintah dan swasta untuk menyelenggarakan program kependudukan. Sedangkan tujuan dilaksanakan lokakarya ini untuk meningkatkan koordinasi dan peran SOPD dalam mendukung tumbuh kembang kampung KB.

Tujuan lainnya adalah untuk mempersiapkan program kegiatan dari setiap satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) dalam rencana aksi di kampung KB untuk tahun anggaran 2018.

Diharapkan hasil lokakarya ini bisa ditindaklanjuti SOPD dalam rencana aksi 2018 dan nantinya program yang sudah dilaksanakan akan dievaluasi secara berkala. (MC. Isen Mulang/engga)

Wacana Pemindahan Ibu Kota Negara Ke Palangka Raya Dikaji

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Wacana pemindahan ibukota pemerintahan Republik Indonesia ke Kota Palangka Raya mulai dikaji, Selasa (12/12/2017).

Bahkan tim pengkaji sudah turun ke Kota Cantik Palangka Raya berikut dilakukan kegiatan Focus group Discussion (FGD) antara Korlantas Polri dengan Forum Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ) Provinsi Kalimantan Tengah. 

Kegiatan dalam rangka kajian rencana pemindahan ibukota pemerintahan ke Kalimantan Tengah ini berlangsung di aula Direktorat Lalu Lintas Polda Kalimantan Tengah. 

Hadir pada kegiatan itu Ketua Tim Pengkaji sekaligus sebagai Kasubdit Audit dan Inspeksi Subdit Kamsel Korlantas Polri Kombes Supriyadi. Dalam FGD ini juga dihadiri Wadir Lantas Polda Kalteng AKBP Sukron, pejabat Kementerian Perhubungan, pejabat Dinas Pendapatan Kalimantan Tengah, pemerintah daerah. 

Selain itu hadir pula pejabat Dinas Perhubungan Kota Palangka Raya, Dinas Pekerjaan Umum Kota Palangka Raya, Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian Kota Palangka Raya, Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Palangka Raya, Biro Pusat Statistik, Bappeda Kota Palangka Raya, dan Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional.

Adapun target kajian dalam FGD ini adalah tersedianya konsep sistem transportasi cerdas berbasis TIK untuk peningkatan keselamatan dan keamanan pengguna transportasi. 

Selain itu tersedianya konsep sistem transportasi cerdas berbasis TIK untuk optimalisasi traffic transportasi guna menunjang kenyamanan berkendara.

Kemudian untuk memfasilitasi pengendara mendapatkan informasi yang lebih baik, lebih terkoordinasi dengan lingkungan sekitar serta dapat lebih cerdas memanfaatkan jaringan jalan.

Sedangkan data yang dibutuhkan untuk mewujudkan wacana pemindahan ibukota RI ke Kalimantan Tengah ini harus didukung tersedianya jaringan listrik di jalan-jalan antar kabupaten/kota, distribusi jaringan telekomunikasi, jaringan wifi, jaringan CCTV, informasi data center milik pemerintah daerah atau BUMN/BUMD, dan informasi aplikasi e-Government milik pemerintah daerah.

Kombes Supriyadi menyebut saat ini ada tiga provinsi di Kalimantan yang akan dikaji oleh tim mengenai kelayakan untuk menjadi ibukota pemerintahan RI. Selain Kalimantan Tengah juga Kalimantan Selatan dan Kalimantan Timur.

“Sedangkan di Kalteng ada tiga daerah yang akan dikaji. Yakni Kota Palangka Raya, Kabupaten Gunung Mas, dan Kabupaten Kapuas,” kata Supriyadi. 

Dia menuturkan pengkajian meliputi hal-hal yang menjadi tolak ukur suatu daerah terpilih menjadi kota yang layak. Salah satunya jaringan transportasi, kondisi struktur tanah, dan masyarakat. 

“Semua akan kita kaji. Kemudian hasil pengkajian ini kita berikan ke pemerintah pusat sebagai bahan pertimbangan apakah Kalteng layak tidak sebagai ibukota pemerintahan,” ungkapnya. 

Apakah Palangka Raya bisa dipastikan layak menjadi ibukota pemerintahan RI? Dia menjawab semua masih dalam pengkajian. Di sisi lain dia juga menyarankan pemerintah daerah agar mempersiapkan wilayahnya supaya memenuhi syarat. 

“Lahan yang disiapkan pemerintah daerah juga harus memenuhi kriteria kelayakan,” pungkasnya. Selesai kegiatan itu, tim pengkaji langsung berangkat menuju Kuala Kurun, Kabupaten Gunung Mas untuk melakukan kajian serupa. Berikutnya baru ke Kabupaten Kapuas. (MC. Isen Mulang/engga)

DKISP Palangka Raya Sosialisasiksn Aplikasi Iped Go

MEDIA CENTRE, Palangka Raya – Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) terus mensosialisasikan aplikasi Iped Go kepada seluruh satuan organisasi perangkat daerah (SOPD).

iPed Go adalah aplikasi induk untuk pengintegrasian seluruh aplikasi SOPD Pemerintah Kota Palangka Raya ke website resmi  www.palangkaraya.go.id dalam satu jendela.

Pengintegrasian aplikasi ini sebagai pengembangan web resmi Kota Palangka Raya untuk mengklasifikasikan antara aplikasi pemerintahan dan aplikasi pelayanan publik (e-government dan e-publik).

Adapun manfaat aplikasi dunia maya ini untuk masyarakat adalah bisa membedakan antara aplikasi e-Government dan e-Publik serta pelayanan sistem informasi aplikasi.

Aplikasi hasil inovasi dari Kasi Pengembangan Aplikasi pada DKSIP Kota Palangka Raya, Ahmad Reza, S.Kom bisa diakses melalui alamat situs iPedgo.palangkaraya.go.id.

Reza menuturkan dalam iPedgo ini menyediakan lima menu utama yaitu aplikasi kepemerintahan, aplikasi layanan publik, tentang iPedgo, dan hubungi kami.

“Hadirnya layanan ini memudahkan masyarakat untuk mengakses semua informasi kepemerintahan. Bagi masyarakat yang ingin mengurus izin juga bisa mencari informasi melalui aplikasi ini,” tutur Reza, Selasa (12/12/2017).

Reza menambahkan dalam aplikasi ini sudah diintegrasikan dengan aplikasi milik SOPD lain, misalnya aplikasi layanan perizinan milik Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemerintah Kota Palangka Raya.

Jadi dengan terintegrasinya aplikasi ini sangat memudahkan masyarakat dalam berurusan maupun menyampaikan saran dan pendapat kepada Pemerintah Kota Palangka Raya. (MC. Isen Mulang/engga)

Dedikasi Almarhum Wawan Berlison Diakui Pemerintah Pusat

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Sejenak kepala tertunduk penuh penghayatan mewarnai kegiatan pembekalan dan pelatihan singkat penanggulangan kebakaran dan penyelamatan yang diadakan di aula Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Tengah di Kota Palangka Raya, Selasa (12/12/2017).

Perintah ini langsung dari Kasubdit Sarana Prasarana dan Informasi Kebakaran Ditjen BAK Kemendagri, Evan Nur Setya Hadi sesaat sebelum memberikan sambutan. Evan meminta untuk mengenang sekaligus mengirim doa kepada almarhum Wawan Berlison.

“Beliau adalah salah satu tokoh Damkar nasional sebagaimana apa yang disampaikan bapak Anwar Sanusi U Gayo. Mari kita menunduk sejenak mendoakan beliau,” ajaknya.

Dia menuturkan kekokohan almarhum, dedikasi, loyalitas dan pemahaman menjadi sumber inspirasi bagi penerusnya. “Kami menyampaikan turut berbela sungkawa. Semoga arwah beliau mendapat tempat yang layak di sisiNya dan keluarga yang ditinggalkan mendapat kesabaran,” ungkapnya.

Dia juga menyampaikan bahwa Wawan Berlison merupakan pengurus Asosiasi Pemadam Kebakaran Indonesia yang telah dikukuhkan Menteri Dalam Negeri beberapa waktu lalu. Oleh sebab itu dia menyebut bahwa prestasi almarhum sampai di tingkat nasional.

Sementara itu Staf Ahli Walikota Palangka Raya, Supriyanto juga menyampaikan duka atas meninggalnya bapak Damkar tersebut. “Memang kalau mendengar ada masyarakat menyebut nama beliau yang tersebar adalah Damkar dan pembina Pramuka. Dua itu yang melekat mewarnai sosok almarhum,” katanya.

Supriyanto menambahkan kegiatan tersebut harus diikuti dengan serius dengan harapan bisa memunculkan sosok yang mampu menggantikan almarhum. (MC. Isen Mulang/engga)

Disdamkar Palangka Raya Latih Anggota Tanggulangi Kebakaran

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Palangka Raya menggelar pembekalan dan pelatihan singkat penanggulangan kebakaran dan penyelamatan yang diadakan di aula Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Kalimantan Tengah, Selasa (12/12/2017).

Acara pelatihan ini dihadiri Staf Ahli Walikota Palangka Raya Supriyanto, Kepala Dinas Damkar dan Penyelamatan Kota Palangka Raya Anwar Sanusi U Gayo, dan ratusan anggota Damkar.

Kegiatan ini juga menghadirkan Kasubdit Sarana Prasarana dan Informasi Kebakaran Ditjen BAK Kemendagri, Evan Nur Setya Hadi. Dalam kesempatan itu Supriyanto menyerahkan cinderamata kepada Evan.

Supriyanto menuturkan petugas Damkar wajib memiliki keterampilan bagaimana cara menangani dan mengoperasionalkan alat secara cepat tepat dan benar. “Tahapan kegiatan ini harus dilalui dan harus dilanjutkan,” katanya.

Dia mengingatkan menjadi petugas Damkar harus bangga. Sebab profesi itu sangat mulia karena misinya membawa kemanusiaan yakni menyelamatkan jiwa, harta dan benda seseorang.

Dalam kesempatan ini juga disampaikan duka mendalam atas meninggalnya Wawan Berlison beberapa waktu lalu. Ucapan duka juga disampaikan Evan Nur Setya Hadi saat memberikan sambutan.

Berkaitan dengan kegiatan itu dia mengatakan petugas Damkar sudah diakui secara global. Bahkan posisinya sangat dihormati dan dihargai. Salah satunya yakni dari sisi UU lalu lintas. Petugas Damkar diprioritaskan untuk lewat karena membawa misi kemanusiaan.

“Kami berpesan, tingkatkan loyalitas dan komitmen untuk berperan aktif serta terus disiplin dan loyalitas. Manfaatkan sarana dan prasarana yang ada demi menunjang tugas,” tuturnya. (MC. Isen Mulang/engga)