Dapat WTP DPRD Palangka Raya Tetap Bentuk Pansus Tindaklanjuti LHP BPK

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Tahun ini Pemerintah Kota Palangka Raya mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk kedua kalinya atas laporan pertanggungjawaban keuangan tahun anggaran 2017.

Meski LHP-nya dinyatakan clear and clean, tetapi bukan berarti menjadikan eksekutif besar hati. Sebab lembaga dewan tetap akan membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menindaklanjuti LHP BPK guna memberikan rekomendasi.

Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Karyawan Yunianto mengatakan meski LHP pemko Palangka Raya mendapatkan opini WTP, namun bukan berarti BPK tidak memberikan rekomendasi. Penilaian BPK pasti ada untuk ditindaklanjuti oleh eksekutif.

Sigit berharap dengan dibentuknya Pansus ini guna memastikan apakah kinerja pemerintah kota Palangka Raya baik luar dalam. Dia tidak ingin opini luar baik, namun dalamnya buruk.

Karena itulah untuk mengetahui kondisi luar dan dalam LHP itu memang benar-benar baik maka perlu dibentuk Pansus guna mengoreksi semua kegiatan yang sudah dilaksanakan oleh eksekutif.

“Dapat WTP tetapi kinerjanya buruk untuk apa. Misalnya pelayanan publiknya tidak bagus untuk apa diberi WTP. Berarti luarnya saja, sedangkan dalamnya tidak. Jadi tetap akan kami bahas melalui Pansus,” tutur Sigit, Kamis (31/5/2018).

Sigit mengatakan sesuai undang-undang, 60 hari sejak LHP diserahkan BPK kepada pemerintah daerah, maka lembaga legislatif harus menindaklanjuti meskipun dapat WTP.

“Masalah nanti dilaksanakan atau tidak rekomendasi DPRD oleh eksekutif yang penting legislatif sudah menjalankan perintah undang-undang,” tandasnya. (MC. Isen Mulang/engga)

Kejaksaan Akan Awasi Ketat Progam PTSL

MEDIA CENTER, Palangka Raya- Program nasional pendaftaran tanah sistematis lengkap (PTSL) di tahun 2018 sudah dimulai dibeberapa daerah di Kalteng, salah satunya adalah Kota Palangka Raya dan saat ini sudah memasuki tahapan sosialisasi kepada masyarakat.

Dalam menjalankan prgram semacam ini tentunya ada beberapa instansi yang digandeng dalam mensuksekan program tersebut, salah satunya adalah Kejaksaan Negri Kota Palangka Raya. Disini peranannya sangat dibutuhkan dalam mengawasi praktek pungutan liar (Pungli) dalam pelaksanaannya dilapangan.

Kepala Kejaksaan Negri Kota Palangka Raya, Eduard Sianturi, mengatakan bahwa pihaknya berperan penuh dalam pengawasan pungi pada program PTSL.

“Masyarakat wajib melaporkan bila melihat atau mendengar adanya praktek pungli, tetapi tetap dengan aturan yang berlaku salah satunya laporan harus disertai bukti, jangan hanya melaporkan tanpa adanya bukti,” ucapnya saat dibincangi pada acara sosialisasi program PTSL, Kamis (15/3/2018).

Eduard mengharapkan adanya peran aktif masyarakat dalam melaporkan apabila terjadi praktek pungli, pasalnya pungli sudah tentu akan merugikan masyarakat.

“Dalam program PTSL sudah jelas tidak ada biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat, karenanya peran masyarakat juga sangat membantu kami dalam memberantas pungli,” pungkasnya.
(MC. Isen Mulang.1/engga)

Nelayan Kameloh Baru Produksi Ikan Kering

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Nelayan Kameloh Baru Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya selain menjual langsung ikan hasil tangkapannya, ternyata mereka juga memproduksi hasil tangkapannya itu menjadi ikan kering. Hal itu dilakukan guna  meningkatkan penghasilan serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kasim, salah seorang nelayan Kameloh Baru, mengaku ia dan istrinya selama ini menggantungkan hidup dari hasil perikanan.

Menurutnya, dari hasil tangkapan ikan yang dilakukan saban harinya, dijual langsung kepada pengepul ikan yang datang dari pasar-pasar tradisional Palangka  Raya.

“Untuk menyiasati agar hasil tangkapan ikan dapat laris terjual, maka sebagian ikan yang didapat dijadikan ikan asin,” ungkap Kasim, saat disambangi, Minggu (3/6/2018).

Disebutkan, jenis tangkapan ikan yang diproduksi menjadi ikan asin tersebut adalah jenis ikan gabus (haruan) dan ikan sepat yang keduanya merupakan jenis ikan air tawar yang banyak didapat dari aliran anak sungai Sebangau kawasan Kameloh Baru.

“Kami menyiasati dengan memproduksi ikan kering. Kalau menjual ikan hidup maka pengepul hanya memilih jenis ikan yang banyak dicari pembeli,” beber Kasim.

Lain halnya ketika sebagian ikan diolah menjadi ikan kering, maka pengepul rata-rata mengambil habis, sehingga hasil tangkapan tidak sia-sia.

“Ikan kering jenis sepat yang paling banyak kami olah, dan pengepul rata-rata membeli ikan kering ini dengan harga  Rp.25.000 satu kilogram,” terang Kasim.

Dalam sebulan kata dia, hasil tangkapan ikan yang sudah diolah menjadi ikan kering mampu meraup keuntungan dengan kisaran 4 sampai 5 juta lebih. Hal tersebut berbeda dengan hasil tangkapan ikan yang dijual hidup kepada pengepul, dengan hanya menghasilkan keuntungan sebulannya pada kisaran Rp.3 juta lebih.

“Hasil ini mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah maupun kuliah anak,” tuturnya.

Selama ini dirinya pernah mengembangkan budi daya ikan kolam, namun karena keterbatasan dana serta pengetahuan maka ia selalau gagal dalam budi daya ikan sistem tersebut.

“Sebenarnya para nelayan perlu   dukungan dan bimbingan serta perhatian pemerintah daerah,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Paslon Diingatkan “Debat Publik” Bukan Ajang Saling Menjatuhkan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya, Eko Riadi mengatakan, digelarnya debat publik adalah menjadi salah satu sarana penting bagi para pasangan calon walikota dan wakil walikota Palangka Raya, untuk lebih mensosialisasikan diri serta kesiapan para paslon dalam mendapat kepercayaan dari masyarakat.

“Jadi tujuan debat publik adalah  agar masyarakat dapat melihat secara langsung siapa saja calon pemimpin pilihannya,”ungkap Eko, dalam sambutannya pada  acara debat publik pertama pasangan calon walikota dan wakil walikota yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Palangka Raya, Sabtu  malam, (12/5/2018) di Ballroom Hotel Swissbell Danum Palangka Raya.

“Debat publik ini dapat menjadi ajang sosialisasi bagi semua paslon. Jadi bukan saling menjatuhkan atau mendeskreditkan antar paslon,” tegasnya.

Menurut Eko, melalui debat publik maka masyarakat setidaknya akan mendapatkan gambaran dan mengetahui bagaimana visi misi serta program kerja masing-masing paslon, dimana pada saatnya paslon terpilih nantinya akan mengimplementasikan dalam  membangun Kota Palangka Raya lima tahun kedepan.

Selain itu, digelarnya debat publik dapat menjadi edukasi atau pembelajaran politik kepada masyarakat, sehingga masyarakat pun sadar pentingnya partisipasi selaku warga negara dalam pesta demokrasi.

“Debat publik  dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk menentukan hak pilihnya pada pilkada 27 Juni 2018 mendatang, dengan rasa aman dan nyaman tanpa ada pengaruh serta tekanan,”tutup Eko. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Walikota Palangka Raya : Tahun Ini Bukber Terakhir Saya Di Rujab

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Sebagaimana saban tahun setiap Ramadan, Walikota Palangka Raya HM Riban Satia selalu menggelar buka puasa bersama (Bukber) dengan warga kota Palangka Raya.

Seperti kemarin, Kamis (24/5/2018) walikota Palangka Raya dua periode itu berbuka puasa bersama di rumah jabatan (Rujab) walikota Jalan Diponegoro, yang dihadiri jajaran kepala SOPD dan unsur pimpinan Forkopimda, anggota DPRD Kota Palangka Raya, tokoh agama, tokoh masyarakat serta warga yang memenuhi halaman rujab.

“Ini buka puasa bersama saya yang terakhir dirujab walikota. Sebab saya dan wakil walikota ditahun depan tidak lagi bertugas, sebab sudah ada walikota yang baru,” ungkap Riban mengawali sambutannya dihadapan undangan yang hadir.

Dalam kesempatan itu, walikota mengucapkan terima kasih kepada masyarakat “Kota Cantik” yang selama ini terus mendukung kebijakan dan program pemerintah kota. Meskipun kata dia, capaian pembangunan masih belum sesuai harapan.

‘Harus diakui membangun sebuah kota yang sebelumnya masih belum maju, mesti melalui dinamika dan proses. Terlebih dengan keterbatasan yang selalu menjadi hambatan”ujar Riban lagi.

Pun demikian, secara perlahan-lahan pembangunan mampu dilakukan, dan sedikit demi sedikit perubahan wajah kota terlihat. Walaupun belum sempurna dan ada kekurangan, tetapi setidaknya ada upaya.

Riban pun berpesan, agar masyarakat Palangka Raya harus selalu mendukung upaya pembangunan, terutama yang diprogramkan oleh pemimpin-pemimpin selanjutnya. 

“Untuk mencapai semua itu, masyarakat harus tetap membangun silaturahmi dan rasa kebersamaan serta turut menciptakan situasi kondusif daerah,” cetusnya. 

Sementara itu, Abramsyah, kepala Bagian Kesra Setda Kota Palangka Raya, menuturkan pihaknya bersyukur bahwa masyarakat antusias untuk hadir dalam buka bersama dengan walikota Palangka Raya.

“Ini merupakan rangkaian dari kegiatan safari Ramadan Pemko Palangka Raya tahun 2018,” ucapnya.

Dikatakan, masih ada beberapa agenda safari Ramadan walikota dan wakil walikota, terutama berbuka puasa dan sholat subuh, di beberapa masjid yang sudah ditentukan .

“Dalam safari Ramadan ini Pemko Palangka Raya akan memberikan bingkisan maupun bantuan kepada 18 masjid dan langgar,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Pembangunan Memerlukan Komitmen Bersama

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pembangunan di Kota Palangka Raya saat ini dinilai bergerak dinamis, seiring dengan perkembangan maupun pertumbuhan kehidupan sosial  masyarakatnya. Pun demikian perkembangan kota yang berjulukkan “Kota Cantik” tersebut, tidak lepas atas jasa-jasa para pemimpin dan pendahulu diera serta masa sebelumnya.

Ungkapan bijak tersebut disampaikan Walikota Palangka Raya HM Riban Satia, usai memimpin kegiatan ziarah ke Makam Pahlawan Sanaman Lampang Jalan Tjilik Riwut Km 3 dalam rangkaian memperingati HUT Pemerintah Kota Palangka Raya ke-53 dan Hari Jadi Kota Palangka Raya ke-61, Senin pagi (16/7/2018).

Kata Riban, sepanjang kepemimpinannya dua periode untuk kota Palangka Raya, sejak tahun 2008 yang lalu, maka rumusan pembangunan tidak lepas dari para pendahulu maupun pemimpin sebelumnya. 

“Arah pembangunan setiap pemimpin, tidak lain adalah berkomitmen menjaga kerukunan, kebersamaan dalam falsafah masyarakat Dayak, yakni Huma Betang yang dibingkai dalam sebuah tatanan  NKRI,” ujarnya.

Harus disadari, membangun Kota Palangka Raya yang terhitung sebagai kota baru berkembang, tentu tidak mudah begitu saja. Hal itu tidak lepas dari pengaruh  masyarakat yang datang dari berbagai adat istiadat dan keberagaman, sehingga pembangunan pun bergerak dinamis.

“Intinya kami pun sadar tidak bisa berbuat lebih banyak. Akan tetapi kami telah berupaya berbuat. Hasilnya seperti yang kita lihat saat ini,” tuturnya.

Melakukan pembangunan, tentu memerlukan komitmen bersama, yang dimulai dari komitmen lembaga pemerintah itu sendiri. baik eksekutif maupun legislatif.

“Kita bersyukur, selama ini dalam hal penyusunan kebijakan, maka pemko dan DPRD Palangka Raya selalu mampu berjalan berkesinambungan. Itu karena ada komitmen bersama, tanpa ada pertentangan maupun perbedaan,” bebernya. 

Bahkan ada pemahaman yang sama pula antara pemko Palangka Raya dan DPRD kota, terutama terhadap hasil-hasil pembangunan yang telah dihasilkan para pemimpin atau pendahulu sebelumnya. Dimana pembangunan yang telah dihasilkan tersebut, tetap bisa dilanjutkan, dikembangkan dan diperindah lagi.

“Ya,  kebijakan pembangunan setiap pemimpin itu, tidak lain untuk dititipkan kembali bagi generasi penerus. Bila itu bisa dilakukan, maka Palangka Raya dapat dikatakan sebagai kota yang penuh kenangan,” tutup Riban. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Forum Koordinasi Integrasi Kanal Pemerintah Daerah

MEDIA CENTER, Palangka Raya -Direktorat Kemitraan Komunikasi dan Informatika RI menyelenggarakan Forum Koordinasi Integrasi Kanal Pemerintah Daerah Provinsi/Kab/Kota se – Kalimantan Tengah di Hotel Luwansa Jl. G. Obos Palangka Raya, Kamis (26/07/2018).

Kegiatan ini merupakan salah satu upaya mengoptimalkan fungsi Government Public Relation (GPR) dalam pelaksanaan komunikasi publik, sebagaimana di amanahkan dalam Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2015 tentang Pengelolaan Komunikasi Publik.

Selanjutnya dikatakan Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Persandian dan Statistik Provinsi Kalteng, dalam sambutan yang di bacakan oleh Sekretaris Dinas Kominfosantik Provinsi Kalteng Syamsudin menyampaikan bahwa informasi merupakan kebutuhan pokok setiap orang bagi pengembangan pribadi dan lingkungan sosialnya serta merupakan bagian penting bagi ketahanan sosial.

Selanjutnya, dikatakan Syamsudin bahwa keterbukaan informasi yang merupakan salah satu ujung tombak dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Dengan adanya keterbukaan informasi, diharapkan mampu menciptakan partisipasi luas dari masyarakat dalam mendorong adanya transparansi badan-badan publik serta mereduksi potensi korupsi sehingga akan terwujud tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, demokratif dan terpercaya.

Maka dari itu salah satu fungsi Dinas Kominfo adalah menyampaikan informasi mengenai aktivitas pembangunan dan menyampaikan informasi melalui berbagai saluran komunikasi kepada masyarakat secara tepat, cepat, obyektif, berkualitas baik, berwawasan nasional, dan dimengerti terkait dengan kebijakan dan program pemerintah.

Sedangkan peserta Forum Koordinasi Kanal Pemerintah Daerah terdiri dari Diskominfo Provinsi/Kab/Kota se-Kalteng yang membidangi komunikasi publik. Adapun narasumber dari Kementerian Komunikasi dan Informatika RI antara lain Dedet Suryo Nandika, Direktur Kemitraan Komunikasi, Prof. Dr. Henri Subiakto, Staff Khusus Presiden dan Helmi Malik Bou, Kasubdit Kemitraan Pemerintah Lembaga dan Pemerintah Daerah Kementrian Kominfo.

Sedangkan materi yang dibahas dalam kegiatan ini antara lain tentang : Strategi Pemerintah Dalam Melalukan Diseminasi Melalui Media Sosial, Peranan ASN Dalam Mengkomunikasikan Kebijakan Pemerintah Melalui Media Sosial dan Standar Opersional Prosedur (SOP)  Satgas Medsos. (MC. Isen Mulang/win/engga)

Walikota Resmikan Enam Taman Di Kota Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya Riban Satia meresmikan enam taman yang ada di dalam kota Palangka Raya yang selesai tahun 2017, Senin (5/2/2018) pagi.

Ke-6 taman yang diresmikan itu adalah Taman Pasuk Kemeloh, Taman Bawi Kuwu, Taman Tunggal Sangumang, Taman Riwut Papan Taliwu, Taman Lewun Sangumang, dan Taman Lansia. 

Peresmian 6 taman aktif ini dipusatkan di Taman Tunggal Sangumang yang sekaligus dijadikan sebagai pusat kuliner yang merupakan relokasi dari Yos Sudarso dekat Bundaran Besar.

Acara peresmian 6 taman ini juga dihadiri Wakil Walikota Palangka Raya Mofit Saptono Subagio, mantan Walikota Palangka Raya Nahson Taway, kapolres, anggota DPRD, dan kepala SOPD.

Dalam sambutannya Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Kota Palangka Raya, Rawang mengatakan dengan tuntasnya pembuatan enam taman atau ruang terbuka hijau (RTH) ini maka secara otomatis mengurangi daerah yang sebelumnya tidak tertata menjadi rapi dan asri.

Namun untuk mewujudkan RTH yang memadai tersebut menurut Rawang butuh kerja keras dan waktu yang cukup lama. Pembuatan taman dibeberapa wilayah Palangka Raya telah dimulai sejak 2013, 2014, 2015, 2016, dan 2017.

Hasilnya, hingga 2018 ini sudah ada 51 taman aktif (RTH) maupun yang tidak aktif (taman trotoar). Rawang mengatakan khusus taman yang aktif diberikan nama sesuai kearifan lokal.

Diketahui, ke-6 taman yang baru diresmikan walikota ini untuk Taman Tunggal Sangumang terletak di Jalan Yos Sudarso ujung dan Taman Pasuk Kameloh di Jalan S Parman.

Kemudian Taman Bawi Kuwu di Jalan Garuda, Taman Lewu Sangumang di Yos Sudarso depan TVRI, Taman Lansia dekat Kantor Kelurahan Palangka, dan Taman Riwut Papan Taliwu di Jalan Seth Adji. 

Namun dari enam taman yang diresmikan tersebut yang dimanfaatkan untuk berjualan bagi pedagang kaki lima (PKL) hanya di Taman Tunggal Sangumang, karena di Jalan Yos Sudarso ujung ini memang dijadikan sebagai kawasan pusat kuliner. (MC. Isen Mulang/engga)

Panggung Suara Kebangsaan Sebagai Sarana Penguatan Keberagaman

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Panggung suara kebangsaan yang digagas oleh Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Palangka Raya, terus dioptimalkan pelaksanaannya sejak dilaunching akhir tahun 2017 yang lalu.

Pelaksanaan panggung suara kebangsaan, selain mendapat dukungan penuh dari Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya, program itu juga tidak luput dari perhatian banyak pihak, termasuk dari mantan Walikota Palangka Raya Nahson Taway.
“Pelaksanaan panggung suara kebangsaan dapat menjadi sarana efektif dalam hal penguatan keberagaman. 

Saya mengapresiasi kegiatan ini,”ungkap Nahson Taway, disela-sela menghadiri kegiatan panggung suara kebangsaan yang digelar di Tugu Soekarno Palangka Raya, Sabtu sore (21/4/2018).

Bagi Nahson, apapun bentuk program kegiatan yang dapat menjadi wadah pemersatu anak bangsa, harus terus didukung dan dilaksanakan berkelanjutan.
“Jadikan kegiatan ini sebagai wadah untuk mengekspresikan banyak hal, namun terpenting tetap dibingkai dalam semangat persatuan dan kebhinekaan,” pintanya.

Adapun dalam pelaksanaan panggung suara kebangsaan yang digelar pada Sabtu sore itu, meski ditandai dengan hujan yang turun dengan lebat, namun tidak menyurutkan bagi warga maupun kalangan pemuda, pelajar dan mahasiswa serta sangar-sanggar seni  untuk memanfaatkan pelaksanaan panggung suara kebangsaan, dengan mengisi kegiatan antara lain senam bersama dan persembahan lagu-lagu kebangsaan maupun tari-tarian lintas etnik.

Seperti tarian 4 etnis dari Sulawesi yakni Bugis, Makassar, Toraja dan Mamasa ditambah dengan lagu daerah yang dibawakan ikatan wanita Sulawesi Selatan, terlihat tampil memukau di atas panggung suara kebangsaan. (MC. Isen Mulang.1/engga)

RSUD Palangka Raya Masih Kekurangan 280 Tenaga Kesehatan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Mulai tahun 2019 pelayanan kesehatan yang diberikan RSUD Palangka Raya akan lebih optimal setelah diperbanyaknya ruang rawat inap pasien.

Hanya saja untuk mewujudkan pelayanan optimal tersebut perlu didukung sumber daya manusia (SDM) yang cukup. Saat ini total tenaga kesehatan RSUD Palangka Raya hanya sekitar 120 orang.

Sedangkan menurut Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya dr Andjar Hari Purnomo untuk mendukung operasional RSUD Palangka Raya harus didukung minimal 400 tenaga kesehatan.

Jadi rumah sakit milik Pemerintah Kota Palangka Raya ini masih kekurangan sekitar 280 tenaga kesehatan seperti dokter, bidan, perawat, apoteker, dan lainnya. 

Masih kurangnya tenaga kesehatan di RSUD Palangka Raya ini disampaikan dr Andar saat mendampingi anggota Komisi C DPRD Kota Palangka Raya yang melakukan kunjungan kerja ke rumah sakit tersebut, Jumat (27/7/2018).

Menanggapi kekurangan SDM pada rumah sakit tersebut, maka Ketua Komisi C DPRD Kota Palangka Raya Mukarramah menyarankan kepada dinas kesehatan untuk menarik sebagian pegawai di puskesmas agar bisa ditempatkan di RSUD Palangka Raya.

Solusi kedua pihak dinas disarankan untuk merekrut tenaga kontrak atau hononer pada 2019. Dua solusi tersebut perlu dilakukan untuk menutupi kekurangan SDM rumah sakit, karena sampai saat ini belum ada penerimaan calon pegawai negeri sipil. (MC. Isen Mulang/engga)