Nelayan Kameloh Baru Produksi Ikan Kering

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Nelayan Kameloh Baru Kecamatan Sebangau Kota Palangka Raya selain menjual langsung ikan hasil tangkapannya, ternyata mereka juga memproduksi hasil tangkapannya itu menjadi ikan kering. Hal itu dilakukan guna  meningkatkan penghasilan serta memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Kasim, salah seorang nelayan Kameloh Baru, mengaku ia dan istrinya selama ini menggantungkan hidup dari hasil perikanan.

Menurutnya, dari hasil tangkapan ikan yang dilakukan saban harinya, dijual langsung kepada pengepul ikan yang datang dari pasar-pasar tradisional Palangka  Raya.

“Untuk menyiasati agar hasil tangkapan ikan dapat laris terjual, maka sebagian ikan yang didapat dijadikan ikan asin,” ungkap Kasim, saat disambangi, Minggu (3/6/2018).

Disebutkan, jenis tangkapan ikan yang diproduksi menjadi ikan asin tersebut adalah jenis ikan gabus (haruan) dan ikan sepat yang keduanya merupakan jenis ikan air tawar yang banyak didapat dari aliran anak sungai Sebangau kawasan Kameloh Baru.

“Kami menyiasati dengan memproduksi ikan kering. Kalau menjual ikan hidup maka pengepul hanya memilih jenis ikan yang banyak dicari pembeli,” beber Kasim.

Lain halnya ketika sebagian ikan diolah menjadi ikan kering, maka pengepul rata-rata mengambil habis, sehingga hasil tangkapan tidak sia-sia.

“Ikan kering jenis sepat yang paling banyak kami olah, dan pengepul rata-rata membeli ikan kering ini dengan harga  Rp.25.000 satu kilogram,” terang Kasim.

Dalam sebulan kata dia, hasil tangkapan ikan yang sudah diolah menjadi ikan kering mampu meraup keuntungan dengan kisaran 4 sampai 5 juta lebih. Hal tersebut berbeda dengan hasil tangkapan ikan yang dijual hidup kepada pengepul, dengan hanya menghasilkan keuntungan sebulannya pada kisaran Rp.3 juta lebih.

“Hasil ini mencukupi untuk kebutuhan hidup sehari-hari dan biaya sekolah maupun kuliah anak,” tuturnya.

Selama ini dirinya pernah mengembangkan budi daya ikan kolam, namun karena keterbatasan dana serta pengetahuan maka ia selalau gagal dalam budi daya ikan sistem tersebut.

“Sebenarnya para nelayan perlu   dukungan dan bimbingan serta perhatian pemerintah daerah,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *