Balai Benih Ikan Diharapkan Mampu Penuhi Kebutuhan Pasar

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya Riban Satia bersama Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Helmi melakukan peninjauan ke Balai Benih Ikan (BBI) Km 34, Kelurahan Banturung, Kecamatan Bukit Batu, Selasa (26/9/2017).

Inspeksi mendadak (sidak) terhadap aset milik daerah yang dilakukan sekitar pukul 14.00 WIB ini juga didampingi Ketua Komisi B DPRD Kota Palangka Raya, Neni Adriaty Lambung.

Sidak ini dilakukan untuk mengetahui pemanfaatan BBI apakah sudah maksimal atau belum guna mendukung program ketahanan pangan dibidang perikanan.

Di sisi lain Dinas Perikanan Kota Palangka Raya sedang mengusulkan rehab terhadap fasilitas BBI. Pada prinsipnya walikota mengharapkan keberadaan BBI ini harus dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi perikanan.

Dia berharap para pejabat dinas teknis berinovasi, sehingga menghasilkan produk perikanan yang mampu memenuhi kebutuhan pasar seperti halnya di Kalimantan Selatan.

“Kita sudah studi banding ke Kalsel dan beberapa daerah lain. Di sana pengembangan sektor perikanan sudah berhasil. Apa itu sama sekali tidak bisa diadopsi. Mereka bisa kenapa kita tidak. Potensi perairan kita juga banyak,” katanya. 

Menurut walikota sebenarnya untuk memajukan sektor perikanan ini sangat mudah bila dinas teknis komitmen dengan mengawal seluruh proses pelaksanaan program mulai dari perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, dan evaluasi.

“Jangan program itu dititip lalu dibiarkan. Coba kawal program itu. Jajaki kerja sama dengan berbagai pihak, termasuk meyakinkan DPRD terkait program yang mau dilaksanakan, saya yakin mereka akan setuju,” katanya. 

Sementara itu Kepala Dinas Perikanan Kota Palangka Raya, Helmi mengatakan jika jajarannya sudah mengusulkan untuk membuat unit pengelola teknis (UPT) dengan harapan pengembangan perikanan sesuai harapan. 

Selanjutnya rombongan walikota meninjau lokasi pembenihan ikan di Km 34 Jalan Tjilik Riwut, Palangka Raya. Di sini walikota juga ingin pengelolaan pembibitan dimaksimalkan, sehingga produksinya mampu memenuhi kebutuhan pasar. (MC. Isen Mulang/engga)

Sosialisasikan Gerakan Masyarakat Bugar Dengan Jamu

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Bidang Sumber Daya Kesehatan pada Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mengadakan Sosialisasi Usaha Mikro Obat Tradisional Dalam Rangka Gerakan Masyarakat Bugar Dengan Jamu (Bude Jamu), Selasa (26/9/2017).

Sosialisasi yang diadakan di Ruang Peteng Karuhei II ini diikuti lebih dari 90 kaum perempuan dari petugas Puskesmas, organisasi keagamaan, tim penggerak PPK kelurahan seluruh Kota Palangka Raya, dan penjual jamu gendong.

Dalam sosialisasi yang dibuka oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, drg Andjar Hari Purnomo ini menghadirkan pejabat Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Palangka Raya, Gusti Tanjidilah sebagai nara sumber.

Dalam sosialisasi ini Gusti Tanjidilah memberikan berbagai informasi mengenai status obat atau jamu buatan industri rumah tangga atau pabrik yang legal maupun illegal.

Menurutnya mengenai obat yang dijual pedagang itu berizin atau illegal cukup dengan melihat kode izin edar yang dikeluarkan oleh BPOM.

Kode obat yang berizin hanya memiliki 9 digit, misalnya untuk obat lokal dengan kode TR xxx xxx xxx, obat impor dengan kode TI xxx xxx xxx dan obat lisensi dengan kode TL xxx xxx xxx.

Jika izin edar yang tertera dalam kemasan obat angkanya lebih dari 9, maka menurut Gusti Tanjidilah adalah ilegal. Adapun ciri lainnya jika obat itu tidak ilegal selalu menyertakan nama produk, nama dan alamat produsen, komposisi, no registrasi, dan tanggal kadaluwarsa.

Kemudian obat yang telah mendapatkan izin edar dari BPOM tidak memberikan informasi yang menyesatkan kepada konsumen. Selain itu tidak boleh menggunakan kata super, ultra, istimewa, top, tokcer, cespleng, atau memberikan janji pasti bisa menyembuhkan.

Jika ada kalimat-kalimat seperti itu maka obat yang dijual dipastikan palsu dan ilegal, sehingga jangan dibeli. BPOM hanya menyarankan kepada masyarakat hanya membeli obat yang dalam kemasannya mencamtumkan informasi yang jelas.

Misalnya dalam kemasan obat harus memberikan informasi sesuai kenyataan dan tidak boleh menyimpang dari sifat kemanfaatan dan keamanan obat tradisional yang disetujui.

Selain itu informasi yang dicantumkan dalam kemasan harus mencantumkan tidak hanya informasi tentang khasiat, tapi juga memberikan informasi tentang hal yang harus diperhatikan, misalnya pantangannya, kontraindikasi, dan efek samping. (MC. Isen Mulang/engga)

Pengurus KAHMI Palangka Raya Dilantik Di Rumah Jabatan Walikota

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pengurus Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Kota Palangka Raya masa bakti 2016-2021 resmi dilantik oleh Ketua Umum KAHMI Provinsi Kalimantan Tengah, Rusliansyah, Selasa (26/9/2017).

Pelantikan ini dilakukan di pendopo rumah jabatan Walikota Palangka Raya Jalan Diponegoro. Dalam proses pelantikan ini dihadiri Walikota Palangka Raya, Riban Satia dan Ketua Harian Keluarga Bebuhan Banjar (KBB) Kalimantan Tengah, Bambang Suryadi.

Adapun susunan pengurus yang dilantik Presedium KAHMI Kota Palangka Raya dijabat oleh Olly Suryono, Muhammad Ismail, dan Syayuti, sedangkan posisi sekretaris dijabat oleh Albert Muhajir Sholeh, dan bendahara dijabat Kukuh Wudianto.

Sementara itu dalam susunan penggurus juga dicantumkan Majelis Dewan Penasehat KAHMI Kota Palangka Raya dengan Ketua Kaspino dan anggota Dartana, Heru Setiawan, Ali Iskandar Zulkarnaen.

Sedangkan posisi Majelis Dewan Pakar KAHMI Kota Palangka Raya dipercayakan kepada Ketua Fauzan Ahmad dan Tri Hidayati serta Akhmad Supriadi.

Dalam sambutannya Olly Suryono berjanji akan menjalankan amanat yang diemban ini dengan sebaik-baiknya. Dia juga berjanji akan menjadikan KAHMI sebagai organisasi yang turut mendukung program Pemerintah Kota Palangka Raya.

Di antaranya ikut membangun masyarakat Kota Cantik yang cerdas sesuai visi misi Pemerintah Kota Palangka Raya sebagai kota pendidikan, jasa, dan pariwisata.

Sebagai bukti dukungannya itu maka melalui momen pelantikan ini pengurus KAHMI Kota Palangka Raya juga mengadakan focus group discussion (FGD) dalam rangka Milad KAHMI ke-51 dengan tema ‘Pembangunan Masyarakat dan Sekolah Cerdas Menuju Smart City’.

Selain dihadiri para mahasiswa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), acara FGD ini juga dihadiri puluhan tenaga pendidik dari beberapa sekolah di Kota Palangka Raya. (MC Isen Mulang/engga)

Apresiasi Seminar Perlindungan Hukum STIH Tambun Bungai Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Wakil Walikota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio sangat mengapresiasi atas terselenggaranya seminar nasional yang diadakan Sekolah Tinggi Ilmu Hukum  Tambun Bungai (STIH TB) Palangka Raya, Sabtu (23/9/2017).

Menurut Mofit konten yang dibahas dalam seminar yang diadakan di aula Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya ini cukup menarik dengan tema ‘Perlindungan Hukum Terhadap Korban Mafia dan Kriminalisasi Penguasaan Hak Atas Tanah di Kalimantan Tengah’.

Dianggap positif karena seminar ini merupakan peluang bagi para peneliti, penulis, dosen, dan tenaga fungsional di Palangka Raya, bahkan seluruh Indonesia untuk menggali lebih dalam penyebab kriminalisasi penguasaan hak atas tanah. 

Hanya saja pihaknya berharap hasil seminar ini nantinya bisa dipublikasikan melalui jurnal resmi, sehingga para penulisnya mendapat poin atas hasil karyanya tersebut.

“Sayang sekali kalau tema seminar yang sangat bagus ini tidak dipublikasikan melalui jurnal, apalagi tulisan indah ini didasarkan pada hasil penelitian dengan data akurat,” ucapnya.

Di sisi lain Mofit menyadari masalah sengketa tanah sangat rumit. Dimana korbannya tidak hanya warga biasa, bahkan lembaga pemerintah atau pendidikan pun juga ada yang menjadi korban.

Mofit mencontohkan lahan STIH. Dimana STIH salah satu instutusi yang menjadi korban dari kebijakan ketidakjelasan hukum masalah tanah. “Kalau boleh saya katakan, luas lahan kampus STIH itu tidak segitu, begitu pula IAIN Palangka Raya juga menjadi korban,” sebutnya.

Mofit menegaskan menjadi aneh kalau sekolah hukum menjadi korban ketidakjelasan masalah hukum. “Saya berharap seminar ini bisa dijadikan sebagai lampu mercury untuk menerangi dan kalau tidak bisa paling tidak menjadi lilin untuk menerangi dalam kegelapan. Jangan produk hukum, sarjana hukum, dan orang-orang yang berpraktek hukum justru menjadi bagian dari mafia dan orang-orang yang menjadi bagian yang melakukan kriminalisasi masalah tanah yang membuat ketidakjelasan persoalan tanah, khususnya di Palangka Raya,” pesannya.

Diakui Mofit kalau berbicara masalah tanah, hampir setiap hari selalu ada warga yang datang ke kantornya untuk mengadukan masalah sengketa tanah dan jumlahnya cukup banyak.

“Kalau membahas masalah tanah ini ibarat saya diurut, capeknya selama tiga hari tidak hilang-hilang. Paling sulit memberikan pengertian kepada orang yang mengerti, tapi pura-pura tidak mengerti,” tandasnya. (MC. Isen Mulang/engga)

Walikota Sambut Kedatangan Jemaah Haji Kloter 10 Kalimantan Tengah

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Mulai hari ini Sabtu (23/9/2017) jemaah haji asal Provinsi Kalimantan Tengah sudah tiba kembali di Kota Palangka Raya setelah menunaikan ibadah haji di Tanah Suci Makkah.

Adalah kelompok terbang (kloter) 10 yang pertama datang melalui Bandara Internasional Banjarbaru, Kalimantan Selatan dan kemudian diterbangkan lagi ke Bandara Antara Tjilik Riwut.

Rombongan kloter 10 ini tiba di Bandara Tjilik Riwut pukul 06.00 WIB dan selanjutnya dibawa ke Asrama Haji Almabrur Jalan G Obos mengunakan Bus DAMRI.

Setelah tiba di arsma haji inilah para jemaah haji mendapatkan penyambutan dari pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah dan Pemerintah Kota Palangka Raya.

Di ruang penyambutan ini rupanya juga sudah disediakan alat pendeteksi anti virus dan masker bagi tamu yang menyambut. Sedangkan di ruang lainnya juga standby petugas medis.

Ketua Tim Panitia Haji Provinsi Kalimantan Tengah yang juga menjabat Karo Kesra Pemprov Kalteng, Sahrudin mengatakan pada musim haji 2017 ini ada 1.615 orang masyarakat Bumi Tambun Bungai yang menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Makkah.

Namun dari 1.615 jemaah itu empat orang di antaranya meninggal, tapi dari empat orang itu tiga meninggal di Makkah dan satunya meninggal setelah tiba di Tanah Air atas nama Haji Noor Ifansyah, warga Jenamas, Kabupaten Barito Selatan.

Sementara itu Walikota Palangka Raya HM Riban Satia mewakili Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah, H Sugianto Sabran mengucapkan selamat datang kepada jemaah haji yang telah tiba di Tanah Air dalam keadaan sehat walafiat.

“Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT dan tentunya mendapat predikat haji yang mabrur,” ucapnya. Di sisi lain walikota atas nama pemerintah provinsi mewakili gubernur mengucapkan bela sungkawa kepada keluarga jemaah haji Kalimantan Tengah yang meninggal di Tanah Suci Makkah.

“Semoga arwah para syuhada haji diterima di sisi Allah SWT dan wafatnya dalam keadaan qusnul qhotimah, sedangkan bagi keluarga yang ditinggalkan diharapkan bisa tabah dan tawaqal atas musibah yang terjadi ini,” pesannya.

Sementara itu acara penyambutan jemaah haji ini selain dari jajaran Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Tengah dan Kanwil Kemenag Kota Palangka Raya juga dihadiri Wakil Walikota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio. (MC. Isen Mulang/engga)

Ketua DPRD Apresiasi Palangka Raya Mampu Pertahankan Juara Umum Pesparawi Tingkat Provinsi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Sigit Karyawan Yunianto mengucapkan selamat kepada kontingen Palangka Raya yang berhasil menjadi juara umum Pesparawi tingkat Provinsi Kalimantan Tengah ke-XVI yang diselenggarakan di Nanga Bulik, Kabupaten Lamandau 16-21 September 2017.

Menurutnya prestasi kontingen Kota Palangka Raya yang mampu mempertahankan juara umum ketiga kali secara berturut-turut ini merupakan suatu kebanggaan yang sangat luar biasa dan layak mendapat penghargaan dari seluruh warga Kota Cantik.

“Raihan ini adalah kebanggaan bersama dan saya harapkan even seperti ini betul-betul memicu tim Palangka Raya untuk meningkatkan kemampuannya karena nanti mereka akan mewakili Provinsi Kalimantan Tengah diajang Pesparawi tingkat nasional,” pesan Sigit, Jumat (22/9/2017).

Sigit mengimbau kontingen Kota Palangka Raya jangan puas dahulu dengan raihan yang sudah didapat ini. Kontingen Palangka Raya harus giat berlatih lagi agar dalam even Pesparawi tingkat nasional nanti bisa meraih juara lagi.

Jika harapan Sigit nanti bisa diwujudkan kontingen Palangka Raya, maka tim Kota Cantik selalu diperhitungkan di kancah nasional. Dia ingin masyarakat Indonesia mengakui kehandalan tim Palangka Raya diajang Pesparawi tingkat nasional.

Sigit menyarankan kepada Ketua Lembaga Pengembangan Pesparawi (LPP) Kota Palangka Raya, Aratuni Djaban untuk melakukan evaluasi cabang olah vokal mana yang sekiranya kurang mumpuni untuk terus dilakukan pembinaan dan latihan.

Dengan begitu nantinya bisa menyumbangkan medali dan menjadikan Kota Palangka Raya sebagai salah satu daerah yang diakui secara nasional dibidang lomba paduan suara umat Kristiani. (MC. Isen Mulang/engga)

Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah Melambat Hingga Triwulan III 2017

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan kegiatan Desiminasi Kajian Ekonomi dan Keuangan Regional Provinsi Kalimantan Tengah Periode Agustus 2017.

Kegiatan yang diadakan di Ballrom Kahayan, Swissbel Hotel Danum Palangka Raya, Rabu (20/9/2017) ini diikuti oleh puluhan pejabat dari 13 kabupaten dan satu kota diseluruh Provinsi Kalimantan Tengah.

Khusus dari Pemerintah Kota Palangka Raya diwakili oleh Asisten II Sekretariat Daerah Kota Palangka Raya, Rahmadi HN. Selain pejabat pemerintah daerah, acara ekspos pertumbuhan ekonomi ini juga dihadiri dari aparat penegak hukum seperti kejaksaan, pelaku usaha dan para mahasiswa.

Dalam desiminasi ini dipaparkan berbagai komponen pemicu naik turunnya pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Tengah. Mulai dari inflasi, potret serapan tenaga kerja hingga realisasi setrapan APBD di 13 kabupaten dan satu kota di Kalimantan Tengah.

Secara umum Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalimantan Tengah, Wuryanto mengatakan petumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan II 2017 sebesar 6,1 persen (year on year) atau melambat dibandingkan triwulan I 2017 sebesar 9,5 persen.

Menurutnya perlambatan ekonomi ini disebabkan oleh akselerasi sektor pertambangan di sisi penawaran dan pelemahan komponen ekspor di sisi permintaan.

Sayangnya tren perlambatan pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah ini berlangsung hingga triwulan III 2017. Indikatornya konsumsi rumah tangga pasca perayaan Hari Raya Idul Fitri 1438 H dan kinerja ekspor menjadi faktor utama penahan pertumbuhan ekonomi.

Selain itu penurunan produksi komoditas pertambangan yang disebabkan faktor eksternal dan belum pulihnya produktivitas komoditas sektor pertanian, khususnya kelapa sawit pasca panen puncak triwulan IV 2016 diperkirakan menjadi penahan utama pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan III 2017. (MC. Isen Mulang/engga)

Molornya Pengerjaan Proyek Peningkatan Bandara Tjilik Riwut

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Rupanya pengerjaan proyek Terminal 2 Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya tidak bisa dilakukan dengan cepat. Diperkirakan butuh waktu empat tahun baru tuntas.

Molornya pengerjaan proyek peningkatan Bandara Tjilik Riwut ini menurut Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah, Ati Mulyati karena dampak adanya rasionalisasi anggaran yang dilakukan pemerintah.

“Sebenarnya anggarannya ada, cuma sekarang dana alokasi khusus (DAK) APBN semua dipangkas, jadi tidak bisa di full-kan di 2017 dan 2018. Di 2018 mungkin diposisi sudah selesai dan 2019 operasional,” kata Ati Mulyati.

Ia menjelaskan pengerjaan lanjutan di 2018 fokus pembuatan GSE dan jalan masuk ke terminal 2. Adapun tujuan penambahan terminal baru ini selain untuk meningkatkan pelayanan juga untuk memperbanyak kapasitas penumpang. 

Saat ini terminal 1 Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya hanya mampu menampung sekitar 1.800 penumpang, sedangkan terminal 2 nanti mampu menampung hingga 2.500 penumpang per hari. Jadi dengan adanya dua terminal ini maka kapasitas Bandara Tjilik Riwut nanti mampu menampung 4.300 penumpang per hari.

Diketahui, desain terminal 2 ini cukup mewah. Dibangun bertingkat dengan kontruksi baja. Posisinya dibangun sebelum jalan masuk ke bandara dan tepat di pinggir jalan, sehingga memudahkan calon penumpang untuk cek in ke terminal 2.

Selain memperbaiki fasilitas infrastruktur, Dinas Perhubungan Provinsi Kalimantan Tengah juga berniat akan melakukan lobi kepada beberapa maskapai. Tujuannya agar maskapi mau membuka rute baru atau menambah jumlah pesawat.

Dengan demikian akan terjadi persaingan yang sehat, sehingga harga tiket pun menjadi murah. Sebab saat ini hanya ada beberapa maskapai saja yang melayani rute Palangka Raya, sehingga mengakibatkan harga tiket masih mahal. (MC. Isen Mulang/engga)

Orangutan Albino Akan Ditempatkan Di Pulau Khusus

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Sejak 29 April 2017, Yayasan BOS Nyaru Menteng, Palangka Raya telah merehabilitasi seekor individu orangutan albino. Disebut albino karena bulu dan kulitnya tidak seperti orangutan lainnya.

Anakan orangutan albino ini memiliki bulu putih dan kulitnya putih. Orangutan albino ini adalah satu-satunya yang saat ini dirawat di pusat rehabilitasi BOS Nyaru Menteng, Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah.

Humas BOS Nyaru Menteng, Palangka Raya, Monterado Friedman menjelaskan sejak tiba di pusat rehabilitasi pada 29 April 2017, saat ini kondisi Alba nama orangutan albino tersebut menunjukkan perkembangan yang sangat baik. 

Di usia 5 tahun, berat badannya telah mencapai 17,4 kilo gram. Saat ini Alba telah menyelesaikan masa karantina dan tes kesehatan menyeluruh dengan hasil yang baik.

Untuk menjamin Alba hidup bebas sesuai kodratnya, maka BOS Nyaru Menteng berencana membuatkan sebuah pulau hutan sebagai rumahnya kelak dengan keamanan yang terjaga dari gangguan, terutama manusia.

Sebab meski Alba memiliki keunikan, tapi jika dilepasliarkan begitu saja ke alam liar, namun tetap memiliki potensi ancaman akibat kelangkaannya, termasuk resiko kesehatan terkait albinisme yang mencakup kurang baiknya penglihatan, pendengaran, dan komplikasi kanker kulit cukup besar.

Dengan berbagai pentimbangan itu maka BOS Nyaru Menteng berencana membuatkan pulau seluas 5 hektare yang akan ditinggali Alba bersama tiga orangutan lain yang sebelumnya pernah dikenalkan dan berinteraksi sangat baik dengan Alba.

Agar rencana membuatkan pulau hutan untuk Alba segera terealisasi, maka BOS Foundation Nyaru Menteng meluncurkan sebuah kampanye penggalangan dana kepada publik yang bisa disalurkan melalui tautan berikut: http://donation.orangutan.or.id. (MC. Isen Mulang/engga)

Kemenhan Sosialisasi PSDN Di Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Direktorat Jenderal Potensi Pertahanan pada Kementerian Pertahanan (Kemenhan) mengadakan Sosialisasi Pengelolaan Sumber Daya Nasional (PSDN) untuk Pertahanan Negara lingkup PNS, TNI, Polri, dan BUMN di Kota Palangka Raya, Rabu (20/9/2017).

Sosialisasi yang diadakan di Ruang Peteng Karuhei II ini diikuti 17 satuan organisasi perangkat daerah (SOPD) lingkup Kota Palangka Raya, empat SOPD vertikal seperti Kanwil Kementerian Agama, Kanwil Kemenkumham, Kanwil BKKBN, dan BPS.

Dihadiri pula dari perwakilan Polda Kalteng, Korem 102 Panju Panjung, Kodim 1016 Palangka Raya, Polres Palangka Raya, dan Yonif Infanteri 631 Antang.

Sementara itu dari BUMN dari PT Angkasa Pura II, PLN, PT Pelindo II, BRI, BNI, Bank Mandiri, BTPN, BTN, dan Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Kalimantan Tengah.

Sosialisasi yang komandani Direktur Komponen Cadangan Kemenhan Brigjen TNI Iskandar M Munir, M.Soc, SC beserta Kolonel Elektronika Dewa Gede Agung, Letkol Amir, dan Letkol Sulistiyana ini dalam rangka menggali masukan terkait diajukannya draf Rancangan Undang-Undang tentang PSDN.

Diharapkan dengan diundangkannya UU PSDN nanti semua sumber daya yang dimiliki oleh bangsa Indonesia bisa digunakan untuk menangkal berbagai ancaman yang bisa mengganggu keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Sebab menurut paparan tim dari Kemenhan saat ini Indonesia memiliki ancaman bersifat global, regional, dan nasional. Ancaman global terdiri dari ancaman yang bersifat berjalan dinamis, sulit diprediksi, dan proxy war.

Sedangkan ancaman regional meliputi konflik perbatasan, illegal fishing, illegal traficking, dan perompakan. Sementara itu ancaman nasional berupa konflik sara, konflik idiologi, kesenjangan ekonomi, teknologi, dan informasi.

Menurut tim Kemenham, semua ancaman itu hanya bisa ditangkal dengan dikuasainya semua sumber-sumber daya yang dimiliki untuk kepentingan negara. (MC. Isen Mulang/engga)