Petakan Wilayah Yang Tidak Boleh Untuk Berjualan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Banyaknya pedagang yang berjualan di pinggir jalan, rupanya mendapat perhatian dari Walikota Palangka Raya Fairid Naparin.

Bahkan walikota secara khusus telah meminta Kepala Satpol PP Kota Palangka Raya, Benhur Pangaribuan untuk membuat telaah guna mengetahui daerah mana saja yang boleh digunakan berjualan untuk pedagang kreatif lapangan (PKL).

“Dengan adanya telaah nantinya diharapkan fungsi pasar benar-benar menjadi pusat kegiatan perekonomian dan perputaran uang,” ucap Benhur, Senin (28/1/2019).

Benhur mengatakan saat ini anggotanya sedang melakukan inventarisasi daerah mana saja, terutama jalan mana saja yang boleh digunakan untuk berjualan.

“Kalau walikota periode sebelumnya masih memberikan kelonggaran kepada pedagang dengan memperbolehkan berjualan khusus di jalan jalan tertentu. Lain halnya dengan walikota yang baru ini, Beliau tidak menginginkan konsep seperti itu”, tegasnya. 

Benhur menambahkan jika sebenarnya walikota saat ini berkeinginan suatu saat nanti Kota Palangka Raya memiliki pasar buah yang representatif, sehingga diharapkan nanti tidak ada lagi pedagang yang berjualan buah di pinggir jalan. (MC. Isen Mulang/engga)

Dukung Pembangunan Lembaga Pemasyarakatan Khusus Perempuan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pemerintah melalui Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia berencana membangun lembaga pemasyarakatan (LP) khusus perempuan di Kota Palangka Raya.

Bahkan lokasinya sudah disiapkan di wilayah Kecamatan Bukit Batu. Rencana ini pun mendapat dukungan dari masyarakat Kota Palangka Raya, karena sudah menjadi suatu keharusan.

Menurut Jaya Kusuma, warga Palangka Raya keberadaan LP perempuan sudah menjadi keharusan, apalagi kota ini terus berkembang dan penduduknya makin bertambah.

Secara otomatis juga akan mempengaruhi jumlah warga binaan yang menempati LP. Jadi sudah seharusnya pula antara warga binaan laki-laki dan perempuan harus dipisah.

“Semakin banyaknya jumlah masyarakat, maka fasilitas pun diperlukan yang lebih memadai, demikian pula dengan pembangunan LP Perempuan ini,” tulisnya, Senin (28/1/2019).

“Untuk itu sangat memungkinkan ada pemisahan tempat bagi warga binaan. Kaum perempuan menempati LP perempuan, sedangkan warga binaan laki-laki ditempatkan di LP laki-laki,” tegasnya. (MC. Isen Mulang/engga)

Ketua MGMP Diminta Segera Susun Soal UN Dan USBN

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/MA Kota Palangka Raya, Arbusin berharap musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) mengkoordinir para anggotanya untuk menyusun soal ujian nasional (UN) dan ujian nasional berstandar nasional (USBN).

“Ketua MGMP harus bisa mengkoordinir anggotanya menyusun soal utama maupun susulan untuk seluruh mata pelajaran. Kemudian soal yang sudah dibuat sudah kami terima di akhir Januari untuk divalidasi di dinas,” ucap Arbusin, Senin (28/1/2019).

Arbusin mengatakan soal USBN yang sudah divalidasi akan dirakit sebagai master soal USBN terdiri dari 20 persen-25 persen soal dari pusat dan 75 persen-80 persen soal USBN hasil validasi yang terdiri dari soal utama dan soal susulan.

Di sisi lain Arbusin menerangkan sampai saat ini belum ada kabar dari dinas pendidikan provinsi mengenai insentif bagi guru yang terlibat dalam membuat soal ujian.

“Penganggaran dari dinas masih belum tahu dan semoga hal ini akan dipikirkan, tapi yang pasti kita tetap melaksanakan tugas yang mulia ini,” imbuhnya.

Sementara itu Ketua MGMP Bahasa Inggris, Leli Yusvita dari SMAN 2 Palangka Raya mengatakan jika sampai saat ini tidak ada masalah terkait anggaran untuk penyusunan soal USBN.

“Kami ada iuran dari anggota dan itu bisa kami gunakan. Jadi saya pikir di MGMP yang lain pasti sudah mempersiapkan hal ini,” ungkapnya. (MC. Isen Mulang/engga)

Awasi Penarikan Retribusi Di Pasar

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Wakil Ketua DPRD Kota Palangka Raya, Ida Ayu Nia Anggraini meminta Pemerintah Kota Palangka Raya melalui dinas terkait untuk bisa mengawasi penarikan retribusi yang dilakukan pada pelayanan di pasar.

Hal tersebut dilakukan kata dia, tidak lain untuk mencegah  terjadi kebocoran  akibat adanya oknum-oknum yang memanfaatkan atau  mempermainkan retribusi  untuk kepentingan pribadi atau kelompok.

“Warga ada mengadukan legalitas petugas penarik retribusi, yang kerap ditemui tanpa kartu identitas dan seragam resmi. Nah, ini yang kita maksudkan perlunya  pengawasan melekat,” kata Nia, Sabtu (26/1/2019).

Menurut Nia, memang dirasa perlu pemerintah kota melalui instansinya melakukan pengawasan ketat terhadap petugasnya dilapangan. Pengawasan itu juga tidak lain sebagai bagian upaya meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.
Terutama dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bagi para pedagang ataupun di lokasi pasar.

“Sehingga dapat memberikan dampak positif bagi peningkatan pendapatan para pedagang serta memberi rasa aman bagi pembeli,” ujarnya lagi.

Memang kata Nia, ada benarnya keluhan atau aduan warga yang mempertanyakan legalitas para petugas pemungut retribusi di lapangan. Dimana seharusnya ada tanda pengenal dan seragam resmi manakala melakukan tugas penarikan retribusi.

Terlebih para petugas penarik retribusi yang resmi harus dituntut untuk bekerja sesuai dengan aturan dan standar operasional prosedur (SOP) yang berlaku. 

“Kita berharap segala kekurangan di tahun sebelumnya, dapat menjadi bahan evaluasi pemerintah kota di tahun 2019 ini, pungkas Nia. 

Lisma salah satu pedagang daging potong di Pasar Kahayan mengeluhkan, jika setiap hari lapak usaha miliknya kerap didatangi sejumlah oknum  untuk menarik retribusi. Namun oknum yang mengaku petugas retribusi itu datang tanpa dilengkapi tanda pengenal dan seragam lapangan.

“Intinya kami tidak keberatan membayar retribusi, Namun petugas yang datang dilengkapi surat tugas, tanda pengenal yang jelas dan menggunakan seragam kerja, sehingga tidak terulang lagi seperti yang selama ini terjadi kami merasa ragu walaupun tetap menyetor uang retribusi,” ucapnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Terkait Penutupan Lokalisasi Pol PP Tunggu Arahan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pemerintah pusat melalui Kementerian Sosial  (Kemensos) di tahun 2019 ini, menjalankan program Indonesia bebas prostitusi. Pihak Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya sendiri merespon positif kebijakan tersebut, serta turut ambil bagian dalam pelaksanaannya dilapangan. 

Menyikapi hal ini, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Palangka Raya yang nantinya sebagai bagian dari pelaksana di lapangan menyatakan kesiapan dalam menjalankan program tersebut.

Namun demikian menurut Kepala Satpol PP Kota Palangka Raya, Yohn Benhur Gohan Pangaribuan, jika saat ini pihaknya masih menunggu arahan dari stakeholder terkait dalam hal ini Dinas Sosial untuk melaksanakan teknis dilapangan. Terutama terkait dengan penertiban dan penutupan lokalisasi yang ada di kota Palangka Raya.

“Kami saat ini tidak bisa melakukan penindakan, itu kewenangan dan arahan dinas terkait. Namun kami sudah melakukan pengawasan dan pendataan, termasuk kepada lokalisasi ilegal dan terselubung lainnya, tegas Benhur, Minggu (27/1/2019).

Sejatinya lanjut dia, Pol PP Palangka Raya akan siap mendukung kelancaran program Indonesia bebas prostitusi tersebut, sesuai dengan arahan dan petunjuk yang diberikan dari program pemerintah pusat dan daerah.

Sebelumnya Kepala Dinas Sosial Kota Palangka Raya, Akhmad Fauliansyah menyatakan sepanjang tahun ini pihaknya akan secara bertahap menutup lokalisasi. Salah satunya  yang berada di Jalan Tjilik Riwut Km 12 Palangka Raya.

Penutupan lokalisasi itu akan dilakukan dengan langkah preventif agar tidak menimbulkan permasalahan sosial, sehingga bisa berjalan dengan lancar dan tertib sesuai harapan.

“Proses pendataan terus dilakukan, selain dengan sosialisasi, beberapa persiapan dalam mendukung penuh program tersebut juga sudah dijalankan, ujarnya.

Selain itu tambah dia, pendekatan antar semua pihak harus direncanakan dengan matang, sehingga dalam perjalanannya tidak ada hambatan berarti. Termasuk pula dengan pihak pengelola sudah dilakukan pendekatan. 

“Jika tidak ada halangan, maka tahun ini Palangka Raya sudah bebas dari lokalisasi,” tandas Fauliansyah. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Jadikan Pasar Kahayan Raih Predikat Pasar Aman 2019

MEDIA CENTER, Palangka Raya-Tim dari Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Pusat beberapa waktu lalu  datang ke Kota Palangka Raya untuk melakukan penilaian  terhadap pasar tradisional yang ada di ‘Kota Cantik’ Palangka Raya. 

Salah satunya adalah Pasar Kahayan yang mendapatkan penilaian guna mendapatkan predikat “Pasar Aman” tahun 2019 tingkat nasional.

“Kami mendengar bahwa Pasar Kahayan ini diajukan BPOM Palangka Raya untuk bisa meraih predikat Pasar Aman Tahun 2019. Kami rasa ini perlu didukung banyak pihak,” ungkap Wakil Ketua Komisi B  DPRD Kota Palangka Raya, At Prayer, Jum’at (25/1).

Menurutnya, dengan telah diajukannya Pasar Kahayan untuk bisa meraih predikat pasar aman, maka diharapkan  Pemerintah Kota Palangka Raya dapat ambil bagian agar mendorong pasar ini nantinya benar-benar  berhasil masuk dan meraih predikat tersebut.

“Program itu tentunya sangat bagus, maka dari itu kami dari DPRD mengharapkan pemerintah ikut ambil bagian guna mewujudkannya,” cetus At Prayer

Terlebih lanjut dia, dalam mewujudkan Pasar Aman tersebut tentunya ada beberapa komponen yang dinilai. Dimana salah satu penilaiannya adalah adanya peranan pemerintah dalam mendukung operasional pasar tersebut.

“Untuk menjadi pasar aman, maka harus aman dari segala sesuatunya. Baik itu sarana dan prasarana pasar ataupun juga peranan pedagang dalam menjual barang dagangannya yang harus aman dari segala macam bahan berbahaya,” bebernya.

At Prayer juga mencontohkan, peranan pemerintah daerah itu salah satunya Dinas Kesehatan (Dinkes), dimana harus terus melakukan sosialisasi kepada pedagang dan melakukan sidak untuk memastikan bahan pangan aman.

“Selain Dinkes, maka dinas lainnya seperti Disperindag dan OPD lainnya juga turut mempunyai kewenangan maupun peran untuk mewujudkan agar Pasar Kahayan benar-benar mampu menjadi Pasar Aman,” tandasnya.

Dalam bagian lain tambah At Prayer, pihaknya berharap agar  para pedagang untuk terus menjual barang dagangan yang sehat, tidak menggunakan bahan berbahaya. 

“Bila Pasar Kahayan ini nantinya mampu  meraih predikat Pasar Aman, maka secara tidak langsung akan memberikan efek positif bagi meningkatkan pengunjung,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Realisasi APBD 2018 Hingga Akhir Triwulan IV 92 Persen

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Seluruh jajaran Pemerintah Kota Palangka Raya menggelar rapat koordinasi pengendalian (RAKORDAL) pelaksanaan pembangunan triwulan IV tahun 2018.

Dalam laporannya Kepala Bappeda Kota Palangka Raya, Akhmad Fordiansyah mengatakan Rakordal ini dilaksanakan dalam rangka mengidentifikasi masalah yang dihadapi SOPD dalam melaksanakan program di 2018.

Menurut data Bappeda diketahui jika serapan APBD 2018 cukup baik hingga triwulan IV. Menurut Fordinsyah realisasi keuangan hingga triwulan mencapai 92,6 persen dan realisasi fisik 92,8 persen.

“Rinciannya dana alokasi umum (DAU) untuk belanja tidak langsung, realisasi keuangannya 92,05 persen dan realisasi fisik 92,10 persen,” ucapnya. 

Kemudian realisasi keuangan belanja langsung pada DAU mencapai 94,7 persen dan realisasi fisik 93,7 persen. Dana DAK fisik keuangan 97,89 persen dan dana fisik 9p,8 persen.

Selanjutnya dana DAK non fisik keuangan terealisasi 79,7 persen dan fisik 98,14 persen. (MC. Isen Mulang/engga)

Tahun Ini Jalan Rajawali-Mahir Mahar Diaspal Dengan Dana Rp7 Miliar

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Ada kabar baik untuk masyarakat yang tinggal di wilayah Jalan Rajawali ujung dan Jalan Mahir Mahar, Kelurahan Bukit Tunggal.

Kabar baik ini datang dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Palangka Raya. Tahun ini Dinas PUPR Kota Palangka Raya akan memperbaiki kedua ruas jalan tersebut.

Plt Kepala Dinas PUPR Kota Palangka Raya, Albert Tombak mengatakan untuk memperbaiki kedua jalan tersebut sudah dialokasikan dana Rp7 miliar di APBD 2019.

“Panjang jalan yang akan diaspal 2,5 kilo meter dari Rajawali ujung hingga Mahir Mahar,” ucap Albert seusai mengikuti Musrenbang RPJMD 2018-2023, Kamis (24/1/2019).

Saat ini kondisi Jalan Rajawali mulai dari Km 6 sampai Km 8 dan Mahir Mahar rusak parah. Aspalnya hancur. Kondisi jalan berlubang dan bila setelah hujan selalu becek.

Karena itu Albert memastikan tidak lama lagi kedua jalan di kawasan padat penduduk tersebut segera diaspal dan saat ini sedang dilakukan proses lelang. (MC. Isen Mulang/engga)

2019 PDAM Palangka Raya Targetkan 1500 Sambungan Baru

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Palangka Raya, Budi Harjono mengatakan, ditahun ini pihaknya menargetkan sebanyak 1.500 sambungan air PDAM bagi pelanggan baru.

“Kita targetkan 1.500 sambungan baru bagi pelanggan baru,” katanya,  Kamis (24/1/2019).

Dikatakan Budi, untuk pemasangan tambahan sambungan baru pelanggan ini tidak tertumpu pada satu titik saja yang sudah ada jangkauan jaringannya, namun juga disetiap titik wilayah Palangka Raya. 

Sementara selain adanya target sambungan baru nantinya tambah Budi, pihaknya bakal mendapatkan  bantuan hibah dari Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperkim) Kota Palangka Raya, berupa peralatan seperti pipa jaringan.

“Bantuan peralatan itu akan membantu kami untuk menjangkau wilayah jaringan. Termasuk menunjang sambungan baru pelanggan ini,” terangnya.

Pihaknya kata Budi akan terus melakukan pembenahan maupun peningkatan pelayanan agar PDAM lebih berkualitas tentunya.

“Terus kami benahi segala permasalahan yang ada ditubuh PDAM ini, hingga kedepannya baik permasalah tunggakan, kualitas dan kuantitas dapat dibereskan secara perlahan-lahan,” tuturnya. 

Budi, juga mengatakan, permasalahan yang tak kalah penting untuk diselesaikan pihaknya ditahun ini adalah menyelesaikan tunggakan pelanggan. Dimana sampai akhir 2018 lalu ada sekitar 3.000 pelanggan yang dicabut sambungannya.

“Bagi pelanggan yang masih menunggak ini akan terus diberikan pemahaman untuk tetap membayar tunggakannya. Namun bila tidak dilakukan, otomatis sambungannya kita cabut,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

Musrenbang RPJMD Perkuat Program Dengan Visi Dan Misi

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya Fairid Naparin mengatakan  perencanaan pembangunan merupakan proses penyusunan  berbagai program yang berfungsi sebagai pedoman serta acuan dasar bagi pelaksanaan kegiatan pemerintah daerah dengan  tetap menyelaraskan  pada visi dan misi pemerintah  daerah.

Hal tersebut disampaikan Fairid, saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)  Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Palangka Raya, periode  Tahun 2018-2023, di GPU Palampang Tarung Palangka Raya, Kamis (24/1/2019).

Dikatakan Fairid, Musrenbang RPJMD merupakan salah satu bagian dari rangkaian proses  penyusunan jangka menengah, sekaligus mempunyai arti strategis untuk mempertajam sasaran pembangunan jangka menengah daerah, terutama proses perencanaan pembangunan di Kota Palangka Raya.

“Dalam Musrenbang RPJMD  ini, maka diharapkan perencanaan pembangunan yang dirancang harus membawa perubahan yang lebih baik. Terutama kita ingin menyelaraskan perencanaan tersebut dengan visi dan misi Pemerintahan Kota Palangka Raya untuk lima tahun mendatang,” tegasnya.

Fairid menekankan, keterlibatan masyarakat dalam penyelarasan visi dan misi serta arah kebijakan pembangunan daerah merupakan salah satu perwujudan dari pendekatan perencanaan partisipasif dalam menentukan arah dan skala prioritas pembangunan.

Karenanya, RPJMD yang akan dirumuskan dan ditetapkan, diharapkan harus mampu juga mengatasi berbagai permasalahan pembangunan yang tengah dihadapi dan pada akhirnya pelaksanaan pembangunan mampu menghantarkan masyarakat Kota Palangka Raya menuju masyarakat sejahtera, adil dan makmur.

Selain  itu kata Fairid, visi dan misi Pemerintah Kota Palangka Raya saat ini diharapkan dapat dituangkan dalam proses penyusunan dokumen RPJMD, dengan tetap memperhatikan pendekatan yaitu, teknokratik, partisipatif, politis serta atas ke bawah dan bawah ke atas, yang hasilnya kemudian diselaraskan dengan musrenbang dari berbagai tingkatan sehingga tercipta sinkronisasi dan sinergi dalam mencapai sasaran.

“Diharapkan Musrenbang RPJMD ini akan semakin memperkuat pencapaian visi dan misi Kota Palangka Raya, dimana dalam pencapaiannya dapat berkontribusi nyata,” ingatnya.

Dihadapan peserta Musrenbang, Fairid pun mengingatkan seluruh penyelenggara pemerintahan daerah  yang terdiri dari DPRD, unsur pimpinan instansi vertikal, kepolisian, kejaksaan, TNI, OPD Kota Palangka Raya dan pemangku kepentingan lainnya, harus mampu bersinergi, berkoordinasi dan memiliki integritas serta komitmen yang tinggi guna mencapai tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan dalam RPJMD.

“Sebagus apapun tujuan dan sasaran yang telah dirumuskan dalam Musrenbang RPJMD ini,  tidak akan mempunyai makna apabila kita tidak melaksanakannya secara konsisten dan konsekwen,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)