Tantangan Sebagai Tim Pendamping PKH

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Menjadi tim pendamping Program Keluarga Harapan (PKH) itu tidak mudah. Banyak tantangan yang dihadapi saat melakukan verifikasi data warga kurang mampu.

Paling banyak masalah yang ditemukan tim pendamping PKH Kota Palangka Raya adalah nama-nama warga yang harus diverifikasi tidak bisa ditemukan saat diverifikasi.

Tantangan berikutnya saat tim menghadapi orang yang mampu, tapi ngaku miskin dengan harapan bisa mendapatkan bantuan non tunai dari Kementerian Sosial.

Meski mengaku miskin, namun oleh tim tetap dicoret. “Ada yang sampai marah, karena namanya kita coret, karena yang bersangkutan sudah tidak miskin lagi,” cerita Ketua Koordinator Kota PKH Palangka Raya, M Syahrun, Rabu (14/3/2018).

Syahrun menuturkan setiap tim pendamping turun ke lapangan dan bertemu kepada warga selalu memberikan penjelasan jika PKH ini hanya diperuntukan bagi warga kurang mampu.

Jika warga kurang mampu sudah diberikan bantuan dan kemudian status sosialnya meningkat, maka program non tunai yang diberikan tersebut akan ditarik.

Namun dalam penarikan program ini terkadang tim pendamping PKH mengalami kendala saat akan menarik Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dari warga. 

Sebab sesuai aturan dan bentuk pertanggungjawaban kepada Kementerian Sosial bahwa kartu tersebut harus ditarik bila keluarga penerima manfaat (KPM) sudah berubah status tidak miskin lagi. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *