Semiloka Menggalang Kolaborasi Untuk Sebangau Berkelanjutan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Walikota Palangka Raya, Riban Satia menjadi nara sumber dalam acara menggalang kolaborasi para pihak untuk Sebangau berkelanjutan yang diadakan di Swissbel Hotel Danum Palangka Raya, Rabu (7/2/2018).

Selain walikota, dalam semiloka ini juga menghadirkan Dirjen KSDAE, pejabat Pemkab Katingan mewakili bupati, pejabat Pemkab Pulang Pisau mewakili bupati, dan Kepala Balai Taman Nasional Sebangau sebagai nara sumber.

Nara sumber lainnya adalah perwakilan dari PT RMU yang mengambil tema pencegahan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), kelompok ekowisata Sebangau, kelompok ekowisata Katingan, dan Koperasi Lauk Sumber Pambelum Katingan.

Dalam acara semiloka ini juga dilakukan penandatanganan kerja sama batas Taman Nasional Sebangau antara Palangka Raya, Katingan, dan Pulang Pisau dan Simpul Wisata Karuing serta launching program kelas magang Sebangau.

Sementara itu dalam keterangan persnya, Kepala Balai Taman Nasional Sebangau Anggodo menjelaskan tujuan diadakannya semiloka ini adalah dalam rangka untuk memperingati 13 tahun pengelolaan Taman Nasional Sebangau.

Jadi dengan semiloka bertajuk kolaborasi ini karena pihak balai tidak bisa bekerja sendiri dalam menjaga Taman Nasional Sebangau, karena itu perlu melibatkan pemerintah provinsi, tiga kabupaten, masyarakat, swasta, dan LSM lingkungan.

Diakui pihak balai tidak bisa maksimal menjaga Taman Nasional Sebangau karena hingga saat ini hanya memiliki 46 pegawai dengan kawasan yang harus dijaga 1,5 juta hektare, karena itu perlu berkolaborasi antar pihak dalam menjaganya.

Karena itu Anggodo berharap melalui semiloka ini menjadi wadah dalam inisiasi bersama pemangku kepentingan dalam meramu upaya bersama dalam menjawab berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjaga Taman Nasional Sebangau agar tetap aman dan lestari.

Selain itu dalam semiloka yang diselenggarakan Balai Taman Nasional Sebangau bekerjasama dengan USAID LESTARI dan WWF Indonesia ini diharapkan bisa menjadi wadah dalam merangkul semua pemangku kepentingan di sekitar kawasan untuk memiliki kesamaan persepsi dalam menghadapi pemanasan global, ancaman kebakaran hutan, masalah tapal batas, dan lainnya. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *