Semangat Penguatan Literasi Siswa SLB Kalimantan Tengah

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Berbagai cara dilakukan pemerintah untuk menguatkan pendidikan karakter. Salah satunya dengan ditetapkannya Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun 2015 tentang Penumbuhan Budi Pekerti dan Budaya Literasi.

Diperkuat lagi dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2017 tentang Penguatan Pendidikan Karakter. Penguatan literasi melalui Gerakan Literasi Nasional (GLN) menjadi bagian dari penguatan pendidikan karakter.

Gerakan Literasi Sekolah (GLS) merupakan bagian dari GLN. GLS bukan hanya digulirkan di lembaga pendidikan umum saja, tapi juga di lembaga pendidikan khusus.

Oleh karena itu penguatan literasi juga dilakukan untuk para guru dan siswa berkebutuhan khusus dari sekolah luar biasa (SLB). Salah satu upaya penguatan literasi di SLB adalah melalui workshop penguatan literasi.

Kegiatan bertema ‘Generasi Milenial, Generasi Literasi’ ini diikuti para guru dan siswa berkebutuhan khusus dari 24 SLB seluruh Provinsi Kalimantan Tengah yang telah berlangsung 20โ€”22 Februari 2019 di Hotel Fovere, Kota Palangka Raya.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Kalimantan Tengah, Slamet Winaryo melalui Kabid Pendidikan Khusus, Felix Bertho mengatakan workshop penguatan literasi SLB bertujuan membangun karakter generasi muda menjadi generasi milenial yang berliterasi dan mendukung GLN.

“Melalui kegiatan ini diharapkan ada peningkatan konkret budaya baca sebagai alat evaluasi proses literasi di sekolah. Tentu juga peningkatan belajar dan berkarya bagi anak berkebutuhan khusus yang ada di provinsi ini. Dengan demikian upaya meningkatkan kualitas pendidikan untuk menyukseskan Kalteng Berkah kiranya bisa diwujudkan,” tegasnya.

Kegiatan yang berlangsung semarak itu telah menyelenggarakan beberapa lomba penguatan literasi untuk para siswa berkebutuhan khusus ada enam lomba yang digelar yakni menyarikan (membuat sinopsis) buku, mendongeng, baca puisi, tulis/baca puisi, membuat komik strip, dan kreativitas menulis cerpen.

Para siswa SLB dengan segala kelebihan dan kekuranganya tampak berusaha mandiri menampilkan kebolehannya. Ada semangat, kelucuan, keunikan, dan beragam ekspresi literasi berpadu menyatu dalam keseruan yang luar biasa.

Ragam tampilan penutupan digelar menghiasi semangat berliterasi. Pembacaan puisi, vokal solo, mendongeng, dan berpantun. Para peserta, narasumber, juri, dan penggembira pun tampil menggugah, mengundang aplaus penuh gairah.

Tentu dalam lomba ada pemenang yang harus lebih mempersiapkan diri berlomba di tingkat nasional. Bagi yang belum menang juga tidak masalah. Mereka tetap bersemangat. 

Mendapat hadiah dan penghargaan hanyalah salah satu harapan. Namun harapan besar untuk berubah meningkatkan kualitas pendidikan tentu lebih penting. 

Semua harus mengedepankan tekad untuk terus berkarya dan berliterasi tanpa pamrih untuk mengembangkan potensi mengangkat harkat diri, keluarga, masyarakat, dan negeri ini. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *