MEDIA CENTER, Palangka Raya – Upaya melestarikan adat, budaya serta tradisi di Bumi Tambun Bungai, tentu tidak lepas kaitannya dengan sejarah masyarakat Dayak Kalteng itu sendiri.
Demikian disampaikan Kepala Disbudpar Kalteng Hj Adiah Chandra Sari kepada awak media, usai membuka kegiatan diskusi terpumpun, di Auditorium UPT Museum Balanga, Jalan Tjilik Riwut Km 2 Palangka Raya, Rabu (27/7/2022).
Menurut Adiah, adalah menjadi tugas generasi penerus, dalam hal ini kalangan milenial untuk memperkenalkan, mempromosikan dan memasarkan adat budaya dan tradisi Kalteng tersebut.
“Kami harapkan kaum milenial, dapat memperkenalkan, mempromosikan dan memasarkan adat budaya serta tradisi Kalteng kepada masyarakat secara luas. Salah satunya melalui museum,” ungkapnya.
Sementara itu Plt Kepala UPT Museum Balanga, Lilik Margiatsih menyampaikan, kegiatan diskusi terpumpun yang dilaksanakan bertujuan untuk menumbuhkan rasa cinta kepada pelajar, mahasiswa serta masyarakat luas tentang sejarah budaya adat dan tradisi di Kalteng.
“Diskusi terpumpun ini selain bertujuan untuk melestarikan peninggalan leluhur melalui koleksi yang ada di museum, disisi lain menjadi salah satu cara untuk menarik minat pengunjung untuk datang ke museum,”tuturnya.
Kedepannya tambah Lilik, pihaknya akan bekerjasama dengan pihak ketiga untuk lebih menarik lagi minat pengunjung untuk datang ke museum. “Nantinya di museum ini akan dihiasi dengan tampilan seperti tarian, atau wahana bermain, sehingga orang dewasa maupun anak-anak akan tertarik datang ke museum,”ujarnya.
Adapun Bhayu Rhama yang merupakan narasumber, pada diskusi terpumpun itu mengungkapkan, jika kalangan milenial masih menganggap museum hanya tempat menyimpan benda-benda peninggalan saja, sehingga tingkat kalangan muda untuk berkunjung ke museum masih cukup rendah.
“Kedepan, perlu kontribusi kalangan milenial untuk memasarkan museum. Terlebih di era modern ini dapat ditunjukkan melalui sebuah website atau media sosial (medsos). Untuk hal ini, maka kalangan milenial pasti mampu melakukan,”paparnya. (MC. Isen Mulang.1/wspd)
