Ritual Tiwah Disbudpar Serahkan “Laluh Basir

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pelaksanaan ritual Tiwah massal 2018 yang dilaksanakan di Komplek Balai Hindu Kaharingan Palangka Raya sejak tanggal 2 November 2018 yang lalu kini memasuki tahapan terakhir.

Sementara, ritual menjelang selesai digelar tanggal 20 Desember 2018 ini, maka pihak Dinas kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kalteng bersama dengan Majelis Besar Hindu Kaharingan (MBHK) Kota Palangka Raya, menggelar penyerahan “Laluh Basir” (Upah Basir).

Penyerahan laluh basir itu berlangsung di aula Basarah Balai Hindu Kaharingan Jalan Tambun Bungai, Nomor 5 Palangka Raya, Jum’at (14/12/2018) pagi.

Kepala Disbudpar Kalteng, Guntur Talajan atas nama Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, menyerahkan secara simbolis  laluh basir kepada Basir Upu Rabiadi salah satu dari delapan basir yang selama satu bulan ini memimpin pelaksanaan ritaul Tiwah massal tersebut.

“Ya, hari ini pemerintah daerah, khususnya dari Pak Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran melalui Disbudpar Kalteng, menyerahkan atau membayar upah basir pada pelaksanaan Tiwah massal dibayar penuh atau lunas,” ungkap Guntur usai acara penyerahan.

Menurut Guntur, laluh basir tersebut merupakan syarat dalam pelaksanaan ritual Tiwah massal. Dan bagi Pemrov Kalteng, menyadari bahwa ritual Tiwah sangat penting untuk terus dilestarikan. Karenanya pemerintah daerah berupaya berpartisipasi aktif dalam mendukung pelaksanaannya.

Terlebih dalam pelaksanaan ritual Tiwah itu sendiri, kedudukan basir memiliki peran penting, terutama memimpin jalannya riual Tiwah hingga dapat berjalan dengan baik.

Dari awal pelaksanaan  ritualTiwah, para basir mengambil peran, mulai dari upacara tantulak, lalu diikuti tahapan ritual lainnya hingga memimpin ritual Tiwah, seperti  Tabuh I,II,dan III sampai dengan ritual mengangkat kerangka orang yang sudah meninggal dari liang kubur untuk disucikan, dan selanjutnya ditaruh di dalam “Sandung” atau rumah kecil. Serta banyak tahapan ritual Tiwah lainnya yang harus dilalui, seperti balian yang dilakukan selama sebulan.

“Sekarang ini para basir menyelesaikan salah satu ritual yakni “Balian Balaku Untung” yang dilakukan, setiap waktu hingga tanggal 20 Desember 2018, akhir dari kegiatan Tiwah massal,”tutur Guntur.

Ritual balian balaku untung itu sendiri kata dia, dilaksanakan untuk meinta rezeki dan minta tuah, yakni berdoa untuk keluarga yang menggelar Tiwah, dan doa doa untuk masyarakat Kalteng secara umum untuk menuju “Kalteng Berkah”.

Sementara ditanya berapa besaran laluh basir yang diserahkan kepada para basir tersebut, menurut Guntur jumlahnya mencapai ratusan juta rupiah. Bahkan kata dia,  Gubernur Kalteng telah berpesan agar setiap tahunnya ritual ini terus terlaksana dengan baik. Terlebih bisa mendapat perhatian besar masyarakat yang menunjukan kecintaan terhadap ritual leluhur masyarakat Dayak yang harus tetap terjaga dan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan yang datang ke Kalimantan Tengah, khususnya Kota Palangka Raya.

“Ritual Tiwah di tahun 2018 ini berjalan lancar dan mendapat perhatian ribuan masyarakat yang datang menyaksikan jalannya ritual,”pungkas Guntur,  seraya menambahkan ritual Tiwah akan terus terlaksana setiap tahunnya dan didukung penuh oleh Pemrov Kalteng. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *