Pertemuan Gerakan Masyarakat Bebas TB

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya mengadakan pertemuan gerakan masyarakat bebas tubercolosis (TBS) di Ruang Peteng Karuhei II, Jumat (27/4/2018).

Acara yang dibuka oleh Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya, dr Andjar Hari Purnomo ini masih dalam rangkaian memperingati Hari TB Sedunia 28 Maret 2018.

Dalam pertemuan ini pihak dinas lebih banyak mengupas penanganan kasus TB yang hingga saat ini masih belum maksimal, karena terkendala oleh berbagai hal.

Dokter Andi dari Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah menjelaskan saat ini kasus TB masih tinggi. Angkanya mencapai 1 juta kasus dari total seluruh penduduk Indonesia.

Dia menerangkan jika menggunakan pola lama, maka penanganan kasus TB baru akan tuntas sekitar 120-an tahun lagi, namun dengan program yang baru (Tos TB) ditarget tuntas pada 2035.

“Namun target ini dimajukan lagi menjadi tahun 2030 kasus TB harus tuntas,” tuturnya. Menurut dr Andi, data kasus TB yang muncul saat ini belum sepenuhnya tercatat.

Hal itu dikarenakan belum terjangkau suatu wilayah dan terdeteksinya penyakit TB karena jarak layanan kesehatan dengan si penderita sangat jauh.

Data secara nasional tercatat 657.435 kasus atau 64 persen kasus TB tidak tercatat atau terlaporkan dan 290.000 kasus TB belum terjangkau karena berada di daerah yang sulit dijangkau.

Ada juga layanan kesehatan swasta yang sedikit sekali melaporkan. Ini Padahal tingkat kunjungan sekitar 74 persen untuk didiagnosa awal dan 51 persen pengobatan hanya 9 persen dari kasus yang terlaporkan. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *