PDAM Diharapkan Menjadi Sumber PAD Terbesar Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Direktur PDAM Palangka Raya yang baru, Budi Harjono tidak hanya dituntut untuk memperbaiki internal manajemen dan perbaikan pelayanan kepada pelanggan, namun juga dituntut untuk menggenjot profit usaha.
 
Harapan ini disampaikan Sekretaris Daerah Kota Palangka Raya, Rojikinor saat serah terima jabatan Plt Direktur PDAM Palangka Raya Kandarani kepada Direktur PDAM Palangka Raya yang baru Budi Harjono, Selasa (21/11/2017) sore.
 
Rojikinor mengharapkan ke depannya PDAM harus menjadi perusahaan plat merah yang bisa menyumbangkan pendapatan asli daerah (PAD) terbesar bagi Pemerintah Kota Palangka Raya.
 
Dia mencontohkan PDAM Banjarmasin, PDAM Jakarta, dan PDAM Surabaya mempu menyumbangkan PAD terbesar bagi pemerintah daerah sebagai pemilik saham.
 
Karena itu PDAM Palangka Raya harus mencontoh PDAM di kota-kota besar yang sudah maju. Menurut Rojikinor untuk menjadikan PDAM Palangka Raya maju dan untung cukup gampang.
 
Teorinya, PDAM Palangka Raya harus mengurangi cost dan memperbanyak cakupan layanan. “Saya menganalogikan menjadi direktur PDAM itu sama dengan menjadi seorang pedagang. Jika membeli produk Rp500 dan dijual Rp1.000, maka untung Rp500 dan perusahaan yang baik itu adalah tingkat likuiditasnya 2:1,” katanya.
 
Di sisi lain Rojikinor mengakui operasional PDAM Palangka Raya sangat besar, sedangkan pendapatan kecil, karena saat ini kualitas air PDAM kalah bersaing dengan air tanah yang sangat jernih.
 
Namun menurut Rojikinor kendala tersebut sangat mudah diatasi, namun perlu intervensi pemerintah daerah. “Kita bisa menggunakan kekuatan pemerintah, misalnya dengan cara mengharuskan semua pengembang wajib menggunakan air PDAM dan ini sudah saya lakukan. Buktinya saya panggil seorang pengembang, sudah ada 400 unit sambungan PDAM baru,” cerita Rojikinor.
 
Tidak hanya itu dalam kepemimpinan Direktur PDAM yang baru, Rojikinor mengharapkan ada pola-pola baru yang harus dilakukan di luar peningkatan layanan. Misalnya tidak selalu membeli mesin baru, karena costnya tinggi, tapi disarankan lebih pada perawatan, sehingga kostnya sedikit dan tidak membebani perusahaan.
 
Rojikinor yakin dengan tips yang diberikan ini maka dia optimistis ke depan PDAM Palangka Raya bisa maju dan untung besar. “Tapi kalau mental kita sama dengan mental yang lalu, maka eskpektasi masyarakat tinggal menjadi mimpi,” tegasnya. (MC. Isen Mulang/engga)
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *