Pameran Seni Rupa “Ars Tropika” Meriahkan Temu Karya Taman Budaya Nasional

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Perhelatan Temu Karya Taman Budaya  (TKTB) se-Indonesia ke-17, Museum Basoeki Abdullah dan Galeri Nasional yang digelar di Kota Palangka Raya dari tanggal 12 September 2018 ini, akan dimeriahkan sejumlah kegiatan seni dan budaya. Satu diantaranya kegiatan pameran seni rupa dengan tajuk “Ars Tropika”.

“Kegiatan pameran seni rupa dengan tajuk ars tropika ini akan terbuka untuk umum yang berlansung di Gedung Pameran Seni UPT. Taman Budaya Kalteng,” ungkap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah Guntur Talajan disela memantau kesiapan sejumlah venue maupun arena pelaksanaan kegiatan TKTB di arena Taman Budaya Kalteng, Senin (10/9/2018).

Menurut Guntur, kegiatan pameran seni rupa tersebut merupakan hasil kerja sama Galeri Nasional Indonesia dengan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, UPT. Taman Budaya Provinsi Kalteng, Taman Budaya Jawa Timur, UPTD Pengelolaan Kebudayaan Daerah Jawa Barat, Taman Budaya Riau, dan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng. 

“Kegiatan ini, merupakan wujud kerja sama, agar karya seni rupa maupun peradaban yang memiliki nilai tinggi terus dilestarikan,” ucap Guntur.

Sementara itu dalam realisnya Kepala Galeri Nasional Indonesia (GNI), Pustanto mengatakan, pameran seni rupa dengan tajuk ars tropika, sebagai bentuk peran GNI dalam mendukung acara TKTB, Museum Basoeki Abdullah, dan Galeri Nasional Indonesia tahun 2018 yang diselenggarakan di Kota Palangka Raya, Provinsi Kalteng sebagai tuan rumah.

“Pameran ars tropika menampilkan 45 karya seni rupa hasil olah artistik 30 perupa dari berbagai daerah di Indonesia, dan tujuh perupa Indonesia yang karyanya telah menjadi koleksi GNI atau koleksi Negara,” bebernya. 

Adapun kurator pameran, Sudjud Dartanto mengungkapkan, karya-karya perupa dalam kegiatan pameran ars tropika, sengaja dihadirkan dengan tujuan untuk memperlihatkan wacana naturalisme yang ditandai dengan kekuatan, keindahan, jiwa alam dan isinya.

Selain itu menghadirkan lagi seni yang lahir dari daerah tropis dan wacana seni tropis yang belakangan ini kurang mendapat perhatian dalam dunia seni rupa. 

“Ini juga sebagai momentum simbolik ketika pameran ini diselenggarakan tepat diparu-paru Indonesia dengan situasi geo-kulturalnya. Pameran ini dapat menjadi kontekstual dalam memamerkan wacana seni tropis,” tulis Sudjud. (MC. Isen Mulang.1/engga)

1 reply

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *