Optimalisasi Fungsi Drainase Perlu Dilakukan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Meski program pembangunan infrastruktur jalan dan drainase yang merupakan visi utama dari walikota dan wakil walikota Palangka Raya  efektip akan berjalan di 2019 mendatang. Namun diharapkan optimalisasi terhadap keberlangsungan kedua infrastruktur tersebut diharap tetap berjalan.

“Terutama optimalisasi terhadap keberlangsungan drainase secara berkelanjutan harus dilakukan. Ini erat kaitannya dengan musim penghujan, dimana drainase sangat diandalkan agar kawasan kota tidak terembes oleh air,” ungkap Sekretaris Komis B DPRD Kota Palangka Raya Alfian Batnakanti, Minggu (09/12/2018).

Kata Alfian, kenapa keberadaan drainase dianggap vital selama ini, tentu bukan tanpa alasan, mengingat air hujan yang selama ini kerap mengenangi kawasan pemukiman penduduk atau kawasan jalan protokol lebih dikarenakan akibat sistem drainase yang tidak  berfungsi maksimal.

Terlebih disadari, selama ini pembangunan drainase kerap menjadi persoalan terutama menyangkut teknis bangunan yang  dianggap tidak sesuai harapan.

“Intinya lebih pada fungsi dari drainase. Apakah mampu atau tidak menjadi wadah irigasi yang diandalkan manakala kondisi wilayah memasuki musim penghujan,”ujarnya lagi.

Menurut Alfian, persoalan drainase yang kerap dikeluhkan selama ini tentu harus disikapi dengan bijak oleh pemerintah daerah melalui instansi teknis terkait. Salah satunya melakukan optimalisasi  terhadap efektivitas dari manfaat drainase.

Salah satunya melakukan pengontrolan dan pengawasan pada drainase-drainase yang fungsinya tidak mampu mengalirkan atau menampung air hujan dalam durasi tinggi.

“Saya pikir terlepas, baik tidaknya drainase yang ada, maka intinya lingkungan kawasan drainase harus tetap terjaga. Seperti jangan sampai menjadi wadah tempat menumpuknya sampah yang menyebabkan penyumbatan atau menghalangi aliran air,” tandasnya.

Contohnya kata Alfian, keberadaan drainase dikawasan Temanggung Tilung dan drainase dikawasan Pasar Besar Palangka Raya. Dimana setidaknya ada upaya-upaya melakukan monitoring sekaligus pemiliharaan kondisi drainase dengan cara melakukan pengerukan dan pembersihan pada area yang bisa menjadi penghambat fungsi drainse.

“Contohnya seperti sampah yang menggunung di drainase (pengaringan) wilayah Pasar Kahayan. Kalau dibiarkan bisa saja lebih memperparah kondisi drainase. Nah inilah yang perlunya optimalisasi fungsi drainase,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *