Kelurahan Kereng Bangkirai Pilot Project Pengembangan Pariwisata Dan Ekonomi Kreatif

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan rapat Rencana Aksi Pembentukan Kawasan Wisata Terpadu dan Pusat Kerajinan Purun di Kelurahan Kereng Bangkirai. Kegiatan ini berlangsung di Aula Serba Guna Istana Isen Mulang, Kantor Gubernur Kalteng, Kamis (28/7/2022).

Rapat ini dihadiri oleh Wali Kota Palangka Raya Fairid Naparin, Ketua TP PKK Kota Palangka Raya Avina Fairid Naparin, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalteng Adiah Chandra Sari, serta jajaran Dinas terkait lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya.

Ketua TP PKK Provinsi Kalimantan Tengah Ivo Sugianto Sabran, menyampaikan bahwa salah satu penggerak utama dari ekonomi kreatif adalah keberadaan dari eksistensi dari Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).

“Palangka Raya sebagai ibukota Provinsi Kalteng dipandang perlu untuk membuat kawasan yang bisa menjadi pilot project bagi kabupaten lainnya dalam hal pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, ungkap Ivo.

Sementara itu Kepala Disbudpar Provinsi Kalteng, Adiah Chandra Sari menyampaikan bahwa dipilihnya Kereng Bangkirai karena dekat dengan pusat Kota Palangka Raya dan menjadi tempat tujuan wisata yang ramai dikunjungi pada hari libur.

Adiah menambahkan bahwa di Kelurahan Kereng Bangkirai terdapat kelompok perajin anyaman purun, perajin rotan, ukiran kayu, pembuat teh dan racikan akar bajakah, pembuat kerupuk nasi, tahu tempe, dan aneka kuliner lainnya. Hanya saja masih ada beberapa hambatan yang dialami.

“Hambatan yang kami alami di Kereng Bangkirai adalah Kreativitas perajin purun yang minim, harga yang relatif mahal, pemasaran yang terbatas, terbatasnya sarana dan prasarana. Kemudian belum terbentuknya kesadaran akan kebersihan lingkungan, SDM perajin memiliki usia rata-rata 50 tahun keatas sehingga mempengaruhi proses produksinya,” ucap Adiah.

“Ada beberapa solusi yang dapat diambil terhadap permasalahan tersebut. Misalnya melalui pemanfaatan tanaman Rasau sebagai alternatif pengganti Purun, membantu pemasaran produk perajin, pengadaan lomba kebersihan serta pendampingan dari perangkat daerah terkait, BUMN, Perbankan, Perguruan Tinggi dan Organisasi Masyarakat,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang/BambangW/ndk)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *