Genjot Realisasi Belanja Daerah

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Plt Kepala Badan Pengelolan Keuangan dan Aset (BPKAD) Kota Palangka Raya Absiah, mengatakan, jika realisasi belanja daerah Kota Palangka Raya pada triwulan kedua hanya berkutat di angka 16 persen.

Realisasi belanja daerah sebesar itu kata dia masih jauh dari target, sehingga harus dilakukan kerja keras untuk mengejar ketertinggalan.

“Target capaian yang masih rendah ini dikarenakan adanya sejumlah kendala yang dihadapi oleh organisasi perangkat daerah (OPD),” ungkapnya, saat dikonfirmasi, Jum’at (7/6/2019).

Diungkapkan Absiah, sejumlah kendala yang menyebabkan realisasi belanja masih rendah, salah satunya adalah masih kerap terlambat proses pelaksanaan sejumlah proyek fisik.

Hal itulah yang menyebabkan realisasi belanja ini tidak mampu dicapai maksimal targetnya. Kondisi ini berbeda dengan belanja tidak langsung atau belanja pegawai yang justru melampaui target.

“Untuk belanja tidak langsung sudah berada pada target termasuk belanja yang dari anggaran pusat untuk daerah,” terangnya.

Sebagai upaya menggenjot realisasi belanja daerah, maka menurut Absiah, ada beberapa alternatif untuk mensiasati keterlambatan pekerjaan proyek agar tidak mempengaruhi pada realisasinya. Salah satunya dengan melakukan perencanaan pada awal tahun sebelumnya.

“Nah, ketika awal tahun anggaran pelaksanaan yang berupa fisik itu sudah dapat dimulai dan berjalan, maka realisasi belanja bakal tepat waktu serta sesuai dengan target,” bebernya.

Selebihnya Absiah berharap, agar para OPD dapat bekerja keras, terutama memasuki triwulan kedua dan ketiga guna mengejar realisasi belanja.

“Walikota Palangka Raya Fairid Naparin, tidak mau realisasi ini rendah dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. Maka itu OPD dapat memperhatikan realisasi dianggarannya masing-masing,” tutupnya. (MC. Isen Mulang.1)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *