Cegah Stunting Penuhi Asupan Gizi Dengan Bercocok Tanam

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Prevalensi stunting di Kalimantan Tengah (Kalteng) yaitu 27,4% yang merupakan urutan tertinggi ke-14 dari 24 provinsi di Indonesia. Karena itulah Pemerintah Provinsi Kalteng menargetkan penurunan angka stunting sebesar 15,38%.

Guna mencapai target penurunan angka stunting tersebut, maka berbagai strategi terus dilakukan. Salah satunya mendorong masyarakat menjadi garda terdepan pencegahan stunting, melalui strategi pemenuhan gizi dengan menanam sayuran di pekarangan rumah.

“Pemenuhan gizi keluarga, dengan cara menanam sayuran di pekarangan rumah merupakan langkah tepat. Terutama dalam mendukung penurunan angka stunting,” ungkap Frans Saidi, warga Jalan Hiu Putih,;Palangka Raya, Selasa (9/8/2022).

Menurut Frans, selaku kepala Keluarga dirinya sadar betul manfaat menanam sayuran di pekarangan rumah. Karena itulah mengapa ia termotivasi memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya untuk bercocok tanam.

“Saya sudah tanam cabe, terong, kacang panjang, ubi, bayam, kunyit dan pepaya. Alhamdulillah, sudah menghasilkan. Setidaknya dapat memenuhi asupan gizi keluarga,” ujarnya.

Tidak bisa dipungkiri lanjut dia, selain manfaat menanam sayuran di pekarangan rumah untuk memenuhi asupan gizi keluarga, terutama bagi gizi anak, maka manfaat lainnya yakni dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga, dan menghemat pengeluaran untuk pangan.

“Tak kalah penting, dengan tersedianya sumber pangan di sekitar rumah, maka keluarga akan mampu mencegah terjadinya stunting. Jadi, kunci mencegah stunting itu sangat tergantung dengan mengatur kualitas gizi anak,”tambahnya.

Sepengetahuannya imbuh Frans, masalah terjadinya stunting pada anak selama ini, lebih dikarenakan karena tidak terpenuhi ketersediaan pangan yang memadai. Oleh karena itu, masyarakat dapat memanfaatkan lahan pekarangan rumahnya untuk budi daya atau bercocok tanam sayuran, buah-buahan, hingga tanaman obat-obatan,

“Manfaat menanami pekarangan rumah dengan aneka tanaman selain untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga, disatu sisi adalah untuk mendukung pemerintah dalam penanganan stunting,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/wspd)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *