Sejumlah peserta mengikuti lomba Manyipet (menyumpit) pada festival Palangka di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Manyipet merupakan salah satu tradisi suku Dayak Kalimantan Tengah yang pada zaman dahulu digunakan untuk berburu dan berperang. Manyipet dilakukan dengan cara meniupkan Damek (anak panah) menggunakan Sipet (sumpit) ke target sasaran. MC Kota Palangka Raya/Gusti/nd
Peserta mencabut Damek (anak panah) pada papan target saat Lomba Manyipet (menyumpit) di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Manyipet atau menyumpit merupakan permainan dengan meniupkan damek (anak panah) menggunakan sipet (sumpit) yang diarahkan pada suatu target layaknya panahan. MC Kota Palangka Raya/Saudi/nd
Penari menampilkan tarian Lukah Penyambung Belum saat pembukaan Festival Palangka di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Tarian ini mengisahkan aktivitas masyarakat pesisir menangkap ikan menggunakan lukah atau perangkap ikan dari rotan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. MC Kota Palangka Raya/Saudi/nd
Sejumlah penari menampilkan tarian Wadian Dadas Bawo saat Pembukaan Festival Palangka di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Tarian Wadian Dadas Bawo merupakan tari tradisional masyarakat Dayak Kalimantan Tengah yang bertujuan meminta kesembuhan dan keberkahan kepada sang pencipta. MC Kota Palangka Raya/Saudi/nd
Plt Asisten Administrasi Umum Setda Kota Palangka Raya, Alman Pakpahan membuka kegiatan Festival Palangka Raya Tahun 2024 di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Festival Palangka berlangsung pada 23-25 April 2024 dengan menyajikan 15 kategori lomba tradisional Kalteng seperti Balogo, Habayang, Manyipet dan Tari Tradisional yang diikuti peserta dari seluruh kecamatan se-Kota Palangka Raya. MC Kota Palangka Raya/Saudi/nd
Warga memilih Sumping saat Bazaar Festival Palangka di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Sumping adalah ikat kepala khas suku Dayak Perempuan yang sering digunakan sebagai perlengkapan pakaian adat Dayak. Sumping dijual Rp100 ribu per buah. MC Kota Palangka Raya/Gusti/nd
Peserta membidik target saat lomba Manyipet (menyumpit) di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Manyipet merupakan tradisi suku Dayak Kalimantan Tengah yang pada zaman dahulu digunakan untuk berburu dan berperang. Manyipet dilakukan dengan cara meniupkan Damek (anak panah) menggunakan Sipet (sumpit) ke target sasaran. MC Kota Palangka Raya/Gusti/nd
Peserta mengikuti lomba Manyipet (menyumpit) pada festival Palangka di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Manyipet merupakan salah satu tradisi suku Dayak Kalimantan Tengah yang pada zaman dahulu digunakan untuk berburu dan berperang. Manyipet dilakukan dengan cara meniupkan Damek (anak panah) menggunakan Sipet (sumpit) ke target sasaran. MC Kota Palangka Raya/Gusti/nd
Seorang panitia memasang target sasaran saat persiapan lomba Manyipet (menyumpit) pada festival Palangka di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Manyipet merupakan permainan dengan meniupkan damek (anak panah) menggunakan sipet (sumpit) yang diarahkan pada suatu target layaknya panahan. MC Kota Palangka Raya/Gusti/nd
Peserta menyanyikan lagu daerah Kalimantan Tengah saat lomba lagu daerah di halaman kantor Wali Kota Palangka Raya, Selasa (23/4/2024). Kegiatan ini merupakan rangkaian Festival Palangka Raya yang digelar Pemko setempat berlangsung pada 23-25 April 2024 dan diikuti seluruh kecamatan se-Kota Palangka Raya. MC Kota Palangka Raya/ndk
bit.ly/informasippidpraya
