Aktifkan Jumantik DBD Dalam Rumah Tangga

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kepala Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo mengatakan, pengetahuan dan kesadaran masyarakat menjadi hal utama dalam pencegahan dan penanggulangan Demam Berdarah Dengue (BDB).

“Perlu membangun kesadaran akan kasus DBD, mulai dari masyarakat, praktisi dalam sektor kesehatan, hingga ke pemangku kebijakan. Ini penting mencegah angka kerugian hingga kematian dari kasus DBD,” ungkapnya, Jumat (10/11/2023) di Palangka Raya.

Dinkes Palangka Raya sendiri lanjut Andjar, telah memberikan instruksi kepada seluruh puskesmas di wilayah setempat, untuk menggencarkan edukasi dan penyuluhan mengenai upaya pencegahan DBD.

“Ini tugas rutin dari tenaga kesehatan di setiap puskesmas maupun fasilitas kesehatan, untuk memberikan penyuluhan kesehatan. Semuanya menyesuaikan sikon terkait jenis penyakit. Termasuk sikon penyakit DBD,” tambahnya.

Perlu diketahui ucap Andjar, upaya menggencarkan edukasi dan penyuluhan mengenai pencegahan DBD, sejauh ini dilakukan langsung di setiap puskesmas maupun posyandu. Begitupun ketika ada lokakarya mini atau kegiatan sosialisasi, maka selalu disisipkan edukasi pencegahan DBD.

Untuk diketahui pula sebutnya, kasus DBD di Kota Palangka Raya telah mencapai 241 kasus. Terhitung dari Januari ada 14 kasus DBD, Februari 18 kasus, Maret 20 kasus, April 22 kasus, Mei 21 kasus, Juni 20 kasus. Lalu pada Juli 11 kasus, Agustus 50 kasus, September 42 kasus, dan Oktober 23 kasus DBD.

“Berdasarkan kasus tersebut, maka upaya menggerakkan masyarakat terus digencarkan. Sebut saja mendorong pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, yakni menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat penampungan air,” jelasnya.

Sedangkan plusnya sambung Andjar, yakni meliputi penaburan bubuk larvasida ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, penggunaan obat nyamuk, penggunaan kelambu, dan penanaman tanaman pengusir nyamuk.

“Nah, Dinkes saat ini terus mendorong pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), dimana masing- masing keluarga dapat menugaskan satu orang anggota rumah tangganya sebagai pemantau jentik di rumah sendiri,” terangnya.

Semua langkah strategis itu imbuh Andjar, tentu memerlukan peran masyarakat untuk ikut bergerak mencegah penularan DBD, yang merupakan penyakit menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi virus dengue. (MC. Kota Palangka Raya.1/ndk)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *