Sambut HUT RI Ke 77 Komunitas Pencinta Sepeda Tua Bagikan Paket Sembako

MEDIA CENTER , Palangka Raya – Sebagai bentuk kepedulian serta menyambut HUT RI ke-77, Komunitas Pecinta Sepeda Tua (PESAT) Palangka Raya membagikan paket sembako kepada masyarakat yang kurang mampu di Kota Palangka Raya, Minggu (14/8/2022).

Pembagian sembako yang diusung PESAT ini dilakukan oleh para anggota, sambil bersepeda menggunakan sepeda onthel yang dikombinasikan dengan kostum bertemakan tempo dulu.

Ketua Umum PESAT Kota Palangka Raya, Agus Pramono mengatakan, pembagian sembako ini dalam rangka menyemarakkan hari kemerdekaan Republik Indonesia (RI) ke-77.

“Ini juga merupakan bentuk kepedulian kami kepada masyarakat yang kurang mampu. Kami ingin berbagi kebahagiaan, semoga bisa mengurangi beban mereka,” katanya.

Dijelaskannya, rute pembagian sembako dan gowes kali ini, dimulai dari Basecamp PESAT Kota Palangka Raya, yang berada di Jalan Yos Sudarso, kemudian menuju ke Bundaran Besar dan kembali ke Basecamp.

Sementara, tujuan para anggota menggunakan kostum bertemakan tempo dulu, sebagai upaya pihaknya untuk mengenang jasa para pahlawan dan menarik minat masyarakat untuk tertarik dengan sepeda tua.

“Jadi kali ini kami membagikan sembako kepada masyarakat yang membutuhkan di sekitar Jalan Yos Sudarso ini. Memang tidak seberapa isinya, tapi mudah-mudahan bisa membantu,” ucapnya.

Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Dewan Penasehat PESAT, Mayor Jenderal TNI Purwo Sudaryanto. Kegiatan bersepeda ini selain sebagai sarana berolahraga, juga sebagai upaya pihaknya dalam menjalin silahturahmi antar pecinta sepeda tua, khususnya sepeda onthel.

“Kegiatan ini sudah dilakukan sejak tujuh tahun yang lalu. Ini juga upaya kita untuk melestarikan sepeda tua,” ujarnya.

Menurutnya, sepeda tua memiliki daya tarik yang tak kalah dengan sepeda-sepeda modern. Seperti kondisi yang masih orisinil, membuat sepeda onthel tampak lebih klasik.

Tidak hanya itu, aksesoris berdesain lawas yang terpasang di sepeda onthel, seperti bel, lampu hingga tas, membuat sepeda semakin unik seperti di masa kejayaannya pada tahun 90an.

“Jadi selain untuk berolahraga, sepeda ini juga unik pada saat kita gunakan. Mengingatkan dengan masa-masa perjuangan dulu. Untuk itu, melalui kenangan ini, kita bangkitkan lagi rasa nasionalisme untuk saling berbagi bersama masyarakat yang membutuhkan,” tutupnya/Oiq/Nitra/wspd

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *