Reses DPRD Ke Kelurahan Danau Tundai Gunakan Kelotok

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Rupanya dari 30 kelurahan di Kota Palangka Raya masih ada beberapa kelurahan yang sampai saat ini belum bisa dijangkau oleh jalan darat. Salah satunya Kelurahan Danai Tundai.
Untuk bisa ke Danau Tundai harus menggunakan kelotok atau perahu motor. Waktu yang dibutuhkan agar bisa sampai ke Kelurahan Danau Tundai pun sekitar dua jam perjalanan dari Kota Palangka Raya.

Bagi warga Danau Tundai yang sudah terbiasa hilir mudik menyusuri sungai mungkin sudah menjadi hal yang biasa, tapi bagi sebagian pejabat tentunya perjalanan yang  cukup lama ini sangat membosankan, karena kalau bisa dijangkau lewat jalan darat sebenarnya butuh waktu hanya setengah jam saja.

Pengalaman perjalanan sungai yang cukup melelahkan ini juga dialami anggota DPRD Kota Palangka Raya dari daerah pemilihan (Dapil) satu yang melakukan reses ke Kelurahan Danau Tundai
Riduanto, Anggota Komisi A DPRD Kota Palangka Raya dari Dapil I menjelaskan untuk bisa ke Danau Tundai terlebih dahulu rombongan harus melewati jalan darat di Kelurahan Tanjung Pinang dan berhenti di pelabuhan untuk memarkir mobil.

Kemudian melanjutkan perjalanan menggunakan kelotok menyusuri Sungai Kahayan dan sekitar satu jam baru sampai di terusan atau anak sungai untuk menuju Kelurahan Danau Tundai. Butuh sekitar 1,5 jam bisa sampai tujuan.

Diakui belum adanya jalan darat ke Danau Tundai ini karena letaknya jauh dan berada di seberang sungai. Sebanarnya warga sudah merintis badan jalan yang dibantu dengan program PNPM yang rencananya ditembuskan ke Bukit Rawi.

Tapi karena jaraknya cukup jauh sehingga upaya merintis badan jalan tersebut hanya bisa dilakukan beberapa meter saja. Meski masih terisolasi, namun menurut Riduanto saat ini warga Kelurahan Danau Tundai sudah menikmati listrik PLN.

Selain itu warga juga bisa menikmati layanan telepon seleler. “Jadi kalau mau telepon harus mendekat dengan kantor kelurahan. Di situ sinyalnya kuat untuk berteleponan,” ujar Riduanto menceritakan hasil reses. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *