KONDISI KETENAGAKERJAAN DI KOTA PALANGKA RAYA PASCA PANDEMI COVID-19

Palangka Raya (14/03/2023) – Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak yang signifikan pada sektor ketenagakerjaan di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Kota Palangka Raya, yang merupakan ibu kota Provinsi Kalimantan Tengah, juga tidak luput dari pengaruh dampak pandemi tersebut.

Pandemi ini telah menyebabkan penurunan signifikan dalam jumlah lapangan kerja yang tersedia di berbagai sektor. Beberapa sektor yang terdampak paling parah antara lain adalah sektor pariwisata, hotel, restoran, dan transportasi. Hal ini juga terjadi di Kota Palangka Raya, di mana banyak pekerja yang kehilangan pekerjaan mereka akibat adanya pembatasan kegiatan masyarakat.

Namun, di sisi lain, pandemi ini juga memberikan kesempatan bagi sektor lain untuk tumbuh, terutama sektor digital. Banyak perusahaan dan individu yang beralih ke bisnis online, seperti e-commerce dan layanan pengiriman makanan, yang membutuhkan tenaga kerja baru.

Dari tabel di atas, terlihat bahwa kondisi ketenagakerjaan di Kota Palangka Raya sebelum terjadinya Pandemi Covid-19, Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) naik sebesar 1,46%, dari 62,99% pada tahun 2018 menjadi 64,45% pada tahun 2019. Demikian juga Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) menunjukkan tren yang positif yakni mengalami penurunan sebesar 0,03%.

Setelah Pandemi Covid-19 mulai masuk ke Indonesia pada bulan Maret 2020 dan dengan cepat menyebar ke seluruh wilayah di Indonesia. Pemerintah kemudian segera mengambil berbagai tindakan untuk mengatasi penyebaran COVID-19, seperti pemberlakuan pembatasan sosial, pembatasan perjalanan, penutupan sekolah dan tempat umum. Dampaknya pada sektor ketenagakerjaan terlihat jelas dari tabel dan grafik di bawah, TPAK dan TPP mulai menunjukkan tren yang negatif, di mana TPAK mengalami penurunan sebesar 1,74% dan TPP sebaliknya malah naik sebesar 0,17% pada tahun 2020.

Mengantisipasi hal tersebut, Pemerintah Kota Palangka Raya melalui Dinas Tenaga Kerja dan OPD terkait lainnya dengan melibatkan berbagai elemen masyarakat kemudian mengambil langkah-langkah untuk mendukung pemulihan ekonomi dan ketenagakerjaan di Kota Palangka Raya. Beberapa program yang diluncurkan antara lain program pelatihan/pemagangan dan pengembangan keterampilan untuk meningkatkan kualifikasi tenaga kerja dan membantu mereka mencari pekerjaan baru.

Hasilnya bisa terlihat dari grafik TPT dan angka TPAK yang kembali menuju ke arah yang positif. TPT kembali menurun pada tahun 2021 (5,86%), dan terus turun pada tahun 2022 menjadi 5,64%, turun cukup tajam sebesar 0,31%, bahkan turun di bawah TPT pada masa sebelum Pandemi (2018). Demikian juga dengan TPAK kembali mulai menunjukkan tren positif, yakni meningkat sebesar 1,29% dibandingkan dengan tahun 2020.

(Kabid Lattas-Hens)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *