Kasus Rabies Di Palangka Raya Menurun

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Palangka Raya Harry Maihadi, melalui Kabid Keswan dan Kesmavet Sumardi, menyebutkan sepanjang tahun 2018 lalu, tren kasus rabies di kota Palangka Raya mengalami penurunan jika dibandingkan tahun-tahun sebelumnya. 

“Ini sejalan dengan gencarnya para petugas dari DKPP melakukan vaksinasi langsung  ke rumah-rumah warga yang memiliki anjing,”ucapnya, Selasa (15/1/2019).

Dikatakan, selain gencarnya para  petugas melakukan vaksinasi langsung, maka faktor pendukung turunnya tren kasus rabies tersebut juga dikarenakan vaksin rabisin yang diberikan kepada anjing dapat dipakai satu tahun sekali, berbeda dengan vaksin sebelumnya yang jangka waktunya hanya digunakan enam bulan sekali.

“Vaksin rabisin saat ini memiliki ketahanan  lebih baik, walaupun harganya  jauh lebih mahal jika dibandingkan dari vaksin sebelumnya,” sebut Sumardi. 

Lanjut dikatakan, pihak DKPP akan terus menekan jumlah kasus rabies di Kota Palangka Raya dalam setiap tahunnya, dengan tujuan target bebas rabies di tahun 2025 dapat tercapai.

Pun demikian semuanya  memerlukan  bantuan banyak pihak termasuk kader-kader dilapangan yang gencar melakukan  pemberian vaksin rabisin.

“Kita juga berupaya melakukan penambahan kader-kader penyuluh kepada warga tentang pentingnya memberikan vaksinasi terhadap hewan peliharaan yang berpotensi menularkan rabies., seperti anjing, kucing dan kera.”cetus Sumardi. 

Sementara itu, meski tidak menyebutkan secara persis berapa besar angka penurunan kasus rabies di Palangka Raya, namun kata Sumardi, dapat dilihat dari upaya pihak DKPP yang  terus bergerak untuk melakukan vaksinasi hewan-hewan  rawan penular rabies yang ada di Kota Palangka Raya.

“Warga pemilik hewan peliharaan seperti anjing, kucing dan kera, jangan segan melaporkan dan melakukan vaksinasi hewannya. Ini semua untuk meminimalisir penularan rabies,” pintanya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *