Jaliah Impact Program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial Kota Palangka Raya

Ibu Jaliah biasa dipanggil Mama / Indo (dalam Bahasa Dayak ) Iwan.Ibu Jaliah merupakan perempuan asli Kota Palangka Raya yang berdomisili di Kelurahan Kereng Bangkirai.Suami.Ibu Jaliah merupakan janda dengan 5 (lima) orang anak laki-laki.Demi menyambung hidup dan mencukupi keperluan sehari-hari Ibu Jaliah menjadi nelayan di Sungai Sabangau.Karena sering mencari ikan di sepanjang Sungai Sabangau Ibu Jaliah mengetahui potensi tumbuhan yang dalam Bahasa Latin disebut “ Lepironia articulata ” yang banyak tumbuh di daerah rawa ataupun gambut.Dimuara hingga ke hilir Sungai Sabangau ditumbuhi rumput ini.Disela-sela menjala ikan Ibu Jaliah juga mencari rumput purun untuk dibuat tikar bila ada tetangga atau kerabat yang memesan untuk dibuatkan tikar anyaman.

Berawal dari mengikuti bazaar  dan pelatihan menganyam di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palangka Raya dalam program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial, Ibu Jaliah mampu menghasilkan berbagai produk hasil anyaman purun bernilai ekonomi tinggi diantaranya aneka model tas purun, tempat tisu, tempat botol air mineral,topi, vas bunga dari purun dan sandal purun.

Dalam mendukung program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial,  Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palangka Raya telah menyelenggarakan berbagai kegiatan pelatihan, yaitu pelatihan mendongeng, pelatihan digital marketing,pelatihan merajut konektor jilbab, pelatihan menganyam purun, pelatihan melukis pada kain, menghias botol bekas, membuat bros dan merajut topi untuk remaja, workshop berkisah dan workshop menulis.

Pada tahun 2022 ini penerima impact (dampak) program Transformasi Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial dari Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Palangka Raya terpilih pada dua kategori yaitu penulisan cerita impact dan dokumentasi video pilihan Perpustakaan Nasional mewakili Provinsi Kalimantan Tengah.Penulisan cerita impact terpilih yaitu mengangkat perjuangan Ibu Jaliah perajin anyaman purun.Sedangkan dokumentasi video terpilih adalah Ibu Yosnarismayani yang merupakan penyandang disabilitas tuna rungu

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *