Giat Kesiapsiagaan DLH Kota Palangka Raya Cegah Terjadinya KARHUTLA Berupa Pengecekan Infrastruktur Dan Pembasahan Lahan Rawan Kekeringan Di Wilayah Kota Palangka Raya Tahun 2022

Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya dalam upaya kesiapasiagaan terhadap bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) dalam aksi yang diprogramkan sejak awal Tahun 2022, yang diawali dengan rangkaian Sosialisasi Pencegahan Kebakaran Hutan dan Lahan di Kecamatan, Pelatiahan Pembukaan dan Pengolahan Lahan Tanpa Bakar (PLTB), pengedaran leaflet himbauan, pemasangan himbauan spanduk cegah karhutla di titik-titik rawan karhutla dan wilayah yang dapat diakses oleh masyarakat. Kegiatan yang melibatkan peran serta masyarakat DLH Kota juga sebelumnya menggandeng pelaku usaha dalam berpartisipasi untuk pemasangan cegah karhutla termasuk partisipasi dalam memasang himbauan di lokasi usaha masing-masing.

Rangkaian giat DLH pada bulan Agustus ini kembali dilakukan dengan melibatkan unsur Lembaga dan masyarakat di Kota Palangka Raya, dalam hal ini  Tim Serbu Api Kelurahan (TSAK) , yang merupakan organisasi kemasyarakatan yang peduli dan berjiwa social dalam pengendalian kebakaran hutan dan lahan. Kegiatan bersama berupa pengecekan kondisi sumur bor sekaligus pembahasan lahan yang rawan kekeringan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memperkirakan kemarau tahun ini adalah kemarau basah. Beberapa wilayah Indonesia termasuk Kalimantan Tengah diperkirakan pada bulan Agustus 2022 ini mulai memasuki kemarau. Untuk mengantisipasi hal ini, DLH bersama tim gabungan TSAK Kelurahan mulai melakukan persiapan dan bersiaga. Terutama mengecek kondisi infrastruktur pembasahan lahan menyambut musim kemarau. Karena ancaman kebakaran lahan itu selalu ada.

Pengecekan kondisi sumur bor dilakukan untuk memastikan jika terjadi kebakaran, maka infrastruktur dimaksud berfungsi. Dengan mulai memasuki musim kemarau bulan Agustus ini, setiap elemen masyarakat harus waspada, walaupun kondisi akhir-akhir ini curah hujan di Kota Palangka Raya cukup sering, yang dikenal dengan istilah kemarau basah. Melalui tim gabungan DLH, kelurahan  dan TSAK Kelurahan melakukan pengecekan sumur bor dan pembasahan lahan, untuk memastikan jika terjadi kebakaran infrastruktur dimaksud berfungsi dengan baik.

Berdasarkan data lapangan kejadian karhutla di Tahun 2021 yang lalu terdapat 46 kejadian dengan total 48,5 hektar luasan lahan yang terbakar. Untuk itu mari seluruh masyarakat Kota Palangka Raya Bersama berkomitmen dan peduli lingkungan, waspada dan menjaga lahan lingkungan di sekitar kita serta mencegah terjadinya pembakaran lahan. Demi Kota Palangka Raya yang bebas asap, hutan dan lahan hijau tanpa api. Palangka Raya sejahtera, hijau dan lestari.

Pembasahan lahan juga perlu dilakukan karena pada musim kemarau dengan berkurangnya curah hujan menyebabkan temperatur udara tak jarang mencapai 35 derajat Celcius, kandungan air dalam tanah akan menipis sehingga akar tanaman tak mampu mengalirkan cukup air ke daun, membuat banyak tanaman layu dan kering. Dengan kondisi vegetasi tanaman seperti ini menyebabkannya mudah terbakar. Melalui kegiatan pembasahan tersebut diharapkan kebakaran lahan dapat diminimalkan pada musim kemarau tahun ini, dan mencegah bencana asap yang mengganggu kesehatan dan aktivitas masyarakat.

Sumur bor yang dibangun di wilayah Kota Palangka Raya ini adalah infrastruktur yang merupakan asset Pemerintah Provinsi/Lembaga lainnya sehingga data lapangan yang diperoleh, dapat menjadi sebagai bahan pelaporan kepada pihak terkait. Sehingga ditindaklanjuti baik untuk update kondisi maupun pemeliharaannya agar selalu berfungsi optimal. Sehingga diharapkan keberfungsiannya sebagai infrastruktur dalam pemadaman kebakaran dan pembasahan lahan dapat optimal.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Palangka Raya, Ir. Achmad Zaini, MP dalam pernyataannya, sesuai arahan Walikota Palangka Raya terus menerus melakukan upaya pencegahan dengan melibatkan partisipasi seluruh elemen masyarakat. Ir. Achmad Zaini juga menghimbau adanya peran dari masyarakat disekitar lokasi sumur bor, rasa kepedulian dan lebih penting lagi untuk menjadikan masyarakat merasa memiliki. Berdasarkan data lapangan kejadian karhutla di Tahun 2021 yang lalu terdapat 46 kejadian dengan total 48,5 hektar luasan lahan yang terbakar. Untuk itu mari seluruh masyarakat Kota Palangka Raya bersama berkomitmen dan peduli lingkungan, waspada dan menjaga lahan lingkungan di sekitar kita serta mencegah terjadinya pembakaran lahan.

Lanjut Kepala Dinas Lingkungan Hidup, kiranya kolaborasi yang semakin baik akan ditingkatkan dengan setiap unsur masyarakat untuk mengambil peran masing-masing baik itu pemerintah, swasta, pelaku usaha dan masyarakat, mengingat pencegahan kebakaran hutan dan lahan tidak bisa hanya ditangani oleh satu institusi saja namun harus dilakukan secara bersama setiap elemen masyarakat, dalam mencegah dan meminimalisir bencana kebakaran hutan dan lahan di Kota Palangka Raya. Demi Kota Palangka Raya yang bebas asap, hutan dan lahan hijau tanpa api. Palangka Raya sejahtera, hijau dan lestari.

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *