Era Digital Perkuat Persaingan Sektor Bisnis

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Perkembangan teknologi telah mempengaruhi cara masyarakat melakukan transaksi finansial menjadi berbasis digital. Hal ini tentu meningkatkan persaingan bagi para pelaku bisnis untuk memenangkan hati konsumen dengan beradaptasi pada kecenderungan transaksi finansial berbasis digital.

Melihat kondisi ini, pihak perbankan yang merupakan agent of development mengajak serta regulator, pemerintah daerah, pelaku bisnis, akademisi dan konsumen di Palangka Raya untuk menemukan solusi memenangkan kompetisi di era digitalisasi finansial yang tengah terjadi. 

“Pertumbuhan ekonomi yang sehat di Palangka Raya akan memberikan dampak positif seperti meningkatnya pendapatan daerah dan investasi,” kata M. Sofwian  Area Head Bank Mandiri Palangka Raya yang ditemui usai kegiatan  Focus Group Discussion tentang Digital Banking pada Sektor Ritel,  Kamis (13/12/2018), di Rumah Tjilik Riwut Gallery & Resto.

Perlu disadari kata dia, bahwa dunia saat ini berada di masa yang sangat menarik di mana terjadi banyak perubahan dalam tenggang waktu yang sangat singkat. Perubahan tersebut disebabkan adanya kecepatan pertukaran informasi yang ditunjang dengan perkembangan teknologi.

Dari segi infrastruktur, Indonesia memiliki sekitar 200 juta pengguna ponsel mobile unik. Sebanyak 40% di antaranya adalah pengguna smartphone. Artinya, ini adalah akses potensial yang sangat besar kepada orang-orang yang memberikan kesempatan terobosan. 

Industri finansial di Palangka Raya pun tak lepas dari pengaruh digitalisasi. Tercatat pada triwulan II tahun 2018, transaksi non tunai (cashless) di Kalimantan Tengah mencapai Rp. 2,12 triliun dengan volume sebesar 63,38 ribu transaksi. Secara nasional.

“Kami mencatat transaksi yang dilakukan oleh nasabah melalui digital banking mencapai 94%. Walaupun begitu, kami melihat masih ada potensi besar yang bisa digarap di Palangka Raya,” sebutnya. 

Kata Sofwian, pesatnya perkembangan teknologi telah mempengaruhi cara masyarakat melakukan transaksi finansial menjadi berbasis digital. Data menunjukkan, 92% transaksi perbankan di Indonesia dilakukan melalui digital banking, hanya 8% yang masih dilakukan di cabang. 

“Hal ini tentu meningkatkan persaingan bagi para pelaku bisnis untuk memenangkan hati konsumen,” pungkasnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *