MEDIA CENTER, Palangka Raya – Badan Urusan Logistik (Bulog) Kalimantan Tengah memastikan stok beras mencukupi untuk memenuhi kebutuhan selama bulan Ramadan.

Hal ini disampaikan Kepala Bulog Kalteng, Budi Cahyanto usai mendampingi Pj Wali Kota Palangka Raya melakukan inspeksi mendadak kebutuhan pokok di Pasar Besar Palangka Raya, Senin (19/2/2024).

“Saat ini stok beras Bulog di seluruh wilayah Kalimantan Tengah mencapai 17.500 ton yang tersebar di berbagai kabupaten/Kota. Untuk Kota Palangka Raya sendiri, stok beras mencapai kurang lebih 3.000 ton, dan kami akan terus mendatangkan pasokan tambahan hingga menjelang bulan Juni 2024,” ujar Budi.

Dirinya juga mengakui adanya kenaikan harga beras belakangan ini, yang disebabkan oleh cuaca ekstrem akibat El Nino di daerah produsen beras. El Nino menyebabkan mundurnya masa tanam padi, yang berdampak pada ketersediaan beras di pasaran.

“Stoknya kuat dari segi penguasaan di Bulog, hanya kondisi beras saat ini sedang naik harganya akibat cuaca ekstrem El Nino yang terjadi di daerah produsen sehingga masa tanam menjadi mundur dan waktu panen menjadi mundur,” tambahnya.

Meskipun demikian, dengan waktu panen yang mundur dan mengakibatkan kekurangan pasokan dipasar, Bulog Kalteng telah mengambil langkah strategis dengan terus mengisi kekosongan pasokan beras ke pasar.

Budi mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak khawatir akan ketersediaan beras selama bulan Ramadan. Bulog berkomitmen dalam mendukung kesejahteraan masyarakat selama bulan suci Ramadan nanti. (MC Kota Palangka Raya/Gusti/ndk)

Pedagang menyortir bawang merah di Komplek pasar besar Kota Palangka Raya, Senin (19/2/2024). Menjelang bulan suci Ramadan 1445 H, harga bawang merah stabil di harga Rp35 ribu per kg. Bawang merah didatangkan pedagang dari Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. MC Kota Palangka Raya/Gusti/nd

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Salah satu tugas pemerintah daerah saat ini adalah terus melakukan langkah-langkah konkret untuk mengendalikan inflasi, yaitu dengan cara menstabilkan ketersediaan dan harga bahan pokok bagi masyarakat.

Begitu disampaikan Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu, usai mengikuti rapat koordinasi pengendalian inflasi melalui zoom meeting, bertempat di Command Center Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (19/2/2024).

Hera memastikan, sejauh ini Pemerintah Kota (Pemko) Palangka Raya telah melakukan langkah-langkah konkret dalam pengendalian inflasi.

Langkah-langkah konkret tersebut antara lain memperkuat intervensi dalam menekan serta mengendalikan harga bahan pokok di pasaran agar tetap stabil.

“Seperti yang memang rutin Pemko Palangka Raya jalankan selama ini adalah operasi pasar murah, maupun pasar penyeimbang. Ini semua dilakukan untuk menghadapi dan mengendalikan inflasi di Kota Palangka Raya,” ungkap Hera.

Sementara terkait rapat koordinasi pengendalian inflasi yang diselenggarakan oleh Kementerian Dalam Negeri tersebut, dikatakan Hera, rapat bertujuan untuk mengendalikan harga pangan dan jasa. Adapun pembahasan pada rapat yaitu langkah konkret pengendalian inflasi di daerah tahun 2024.

“Dengan dilaksanakannya rapat koordinasi ini diharapkan mampu memberi solusi maupun langkah efektif kepada setiap daerah dalam mengatasi angka inflasi yang tinggi, serta memaparkan beberapa upaya yang dapat dilakukan dalam mengendalikan inflasi daerah,” pungkasnya. (MC. Kota Palangka Raya.1/ndk)

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Pj Wali Kota Palangka Raya, Hera Nugrahayu didampingi Tim Satgas Ketahanan Pangan Kota Palangka Raya melakukan inspeksi mendadak (sidak) harga kebutuhan pokok di komplek Pasar Besar Kota Palangka Raya, Senin (19/2/2024).

Kegiatan ini dilakukan sebagai upaya menindaklanjuti kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang memicu terjadinya inflasi sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat. Bahan pokok yang menjadi pantauan antara lain beras, bawang merah, telur ayam dan daging ayam.

Hera menegaskan bahwa langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mengamankan kebutuhan dasar masyarakat dan menekan laju inflasi. Dalam sidak yang dilaksanakan, pihaknya menemukan adanya penjual yang menaikkan harga beras tidak wajar.

“Dalam sidak kebutuhan pokok kali ini ditemukan satu pedagang yang menjual beras program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) jauh di atas rata-rata Harga Eceran Tertinggi (HET),” ucapnya.

Dijelaskannya, HET beras SPHP saat ini Rp57.500,00 per sak 5 Kg. Karena itu penjual tidak diperbolehkan menjual melebihi HET yang telah ditetapkan.

Saat ini lanjut Hera pihaknya menerima laporan adanya indikasi beras dari pulau Jawa mengalami kenaikan yang tentunya perlu diantisipasi.

“Segala kemungkinan tersebut perlu diantisipasi. Strateginya kita akan dorong masyarakat untuk mengonsumsi beras SPHP agar keseimbangan harga kembali normal,” tambahnya.

Dikatakan Hera, langkah yang dilaksanakan Pemko Palangka Raya ini diharapkan dapat memberikan kepastian dan rasa aman kepada masyarakat akan ketersediaan bahan pangan serta menekan spekulasi harga yang merugikan konsumen. (MC Kota Palangka Raya/Gusti/ndk)