ASN Pemko Palangka Raya Ikuti Bimroh Hindu Kaharingan

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Aparatur sipil negara (ASN) lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya, khususnya yang beragama Hindu Kaharingan mengikuti bimbingan rohani (Bimroh), Rabu (27/9/2017).

Bimroh yang dilaksanakan di Ruang Peteng Karuhei II ini dibuka oleh Staf Ahli Walikota Palangka Raya, Benhur Pangaribuan mewakili Walikota Palangka Raya, Riban Satia.

Agenda rutin Bimroh ini juga diikuti Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (DKISP) Kota Palangka Raya, Murni, Kepala Satpol PP Kota Palangka Raya, Baru I Sangkai, dan tokoh Hindu Kaharingan, Lewis KDR.

Melalui Bimroh ini Benhur Pangaribuan mengajak umat Kaharingan untuk memaknai filosofi Kaharingan. Dimana Kaharingan itu sendiri merupakan ajaran untuk berperilaku yang harus disampaikan secara lisan dan dimengerti secara menyeluruh oleh umatnya.

Dikatakan, agama Kaharingan sering dilambangkan dengan batang garing atau pohon kehidupan. Lambang itu memiliki makna filosofi keseimbangan atau keharmonisan hubungan antara sesama manusia, manusia dengan alam, dan manusia dengan Tuhan.

Pohon batang garing dengan balanga atau kataladah (guci/pot/wadah) itu sebagai simbol dua dunia yang berbeda, tapi terikat oleh satu kesatuan yang berhubungan dan membutuhkan. Dunia atas dilambangkan dengan pohon dan dunia bawah yang dilambangkan melalui guci.

Sementara itu buah yang ada pada batang garing itu melambangkan kelompok besar dari umat manusia. Buah batang garing yang menghadap arah atas dan bawah adalah pengingat bagi manusia agar senantiasa menghargai dua sisi yang berbeda dengan seimbang.

Selanjutnya tempat bertumpu batang garing dinamakan Pulau Batu Nindan Tarung. Pulau tempat kediaman manusia pertama kali sebelum diturunkan ke bumi. Di bagian puncaknya ada burung enggang dan matahari yang merupakan lambang dari Ranying Hattala Langit sumber segala kehidupan.

Dengan demikian manusia diingatkan jika dunia yang sekarang ini adalah tempat tinggal sementara karena tempat asal manusia yang sebenarnya berada di dunia atas (lewu tatau).

Oleh sebab itu para ASN dan tenaga kontrak lingkup Pemerintah Kota Palangka Raya diharapkan dapat mengimplementasikan filosofi ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga dapat menjadi aparatur yang seimbang kehidupannya dalam hubungannya dengan sang pencipta, kehidupan pekerjaan, keluarga, dan lingkungannya. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *