Walikota Nasehati ASN Untuk Pandai Mengelola Keuangan Sebelum Pensiun

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Badan Kepegawaian, Pendidikan, dan Pelatihan (BKPP) Kota Palangka Raya menyelenggarakan rapat koordinasi yang diselenggarakan di aula Asrama Haji Al Mabrur di Jalan G Obos, Kamis (18/5/2017).

Rapat koordinasi kepegawaian yang diikuti sekitar 300-an ASN dari perwakilan SOPD, kecamatan, dan kelurahan ini dibuka oleh Walikota Palangka Raya HM Riban Satia.

Momen rakor inipun dimanfaatkan walikota untuk menyemangati agar para aparatur sipil negera (ASN) semangat dalam menjalankan tugas melayani masyarakat.

Di sisi lain walikota juga memberikan wejangan kepada peserta yang hadir agar tidak terlena dengan statusnya yang disandang sebagai orang pemerintahan yang setiap bulan dapat gaji.

Sebab kalau terlena akan menyesal setelah pensiun. Kenapa menyesal, sebab jika tidak pandai-pandai menyisihkan gajinya akan justru hidupnya akan sengsara.

“Suatu saat saya ketemu dengan teman. Awalnya tidak saling sapa, karena yang bersangkutan lupa, tapi setelah saya sapa, ternyata yang bersangkutan akhirnya kenal dengan saya. Saya sedih melihatnya, karena seorang pensiunan pegawai, rumahnya tidak begitu mewah, tidak begitu baik, tidak juga rapi, tidak juga bersih, di samping rumahnya berantakan, kemudian tempat jemur pakaian di depan rumah, samping jalan, yang bersangkutan itu belum pakai baju, keluar rumah pake handuk yang warnanya sudah kusam,” tutur walikota sambil disambut gelak tawa oleh peserta rapat.

Sebagai walikota dua periode yang juga pernah menjadi PNS, HM Riban Satia melihat saat ini ada banyak ASN yang sebenarnya belum siap secara mental untuk pensiun.

Jadi setelah pensiun beneran, maka mental yang bersangkutan drop, sehingga berakibat terhadap menurunya kondisi kesehatan. Berbeda dengan ASN yang sudah siap pensiun, maka setelah menjalani terkadang hidupnya malah sejahtera.

“Ada pegawai kelurahan yang sewaktu masih belum pensiun, tubuhnya agak kurus, tapi setelah pensiun, badannya malah gemuk. Itu menandakan yang bersangkutan hidup sejahtera. Katanya kalau hidup orang itu sejahtera kelihatan dari perutnya agak buncit, pipinya sidikit kencang, mekar, atau tembem, itu ciri-ciri orang sejahtera, tapi kalau ciri-ciri orang yang tidak sejahtera ya contohnya kaya tadi,” ucap walikota yang disambut riuh tawa ini.

Jika melihat pengalaman teman yang dulu kerja di kantor kelurahan, saya bangga dengan dia. “Saya rasa dia berhasil, karena dia itu pandai mengelola keuangannya dan mampu mengatasi masalah keluarganya,” tuturnya.

Dalam rakor ini walikota juga menasehati ASN, buat apa berambisi meraih jabatan yang tinggi-tinggi kalau kesehatannya kurang diperhatikan. “Saya selalu berdoa, mudah-mudahan setelah tidak jadi pejabat tidak kena stroke, mudah-mudahan setelah tidak jadi pejabat tidak sering masuk rumah sakit, mudah-mudahan setelah tidak jadi pejabat, kita tidak jadi pengemis,” pesannya.

Pesan ini perlu saya sampaikan karena berdasarkan pengalaman menjadi walikota, dimana banyak teman-teman mantan pejabat yang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.

Dengan cerita yang disampaikan ini walikota mengharapkan para ASN yang masih aktif saat ini untuk mengambil hikmah dan ke depannya untuk lebih kreatif dalam mengelola keuangan demi masa depan yang penuh tantangan. (MC. Isen Mulang/engga).

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *