Walikota Fairid Bertekad Palangka Raya Mampu Raih Adipura

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Kota Palangka Raya kembali gagal meraih predikat Adipura. Bahkan persis untuk penilaian Adipura di tahun 2018, yang merupakan periode 10 tahun terakhir sepanjang pemerintahan kota sebelumnya, maka penghargaan tertinggi dibidang kebersihan dan lingkungan tersebut belum mampu juga diraih oleh kota Palangka Raya dengan julukan Kota Cantik ini.

Kegagalan meraih Adipura di tahun 2018 ini ditanggapi Walikota Palangka Raya untuk periode yang baru, yakni Fairid Naparin, dimana ia tetap bertekad Palangka Raya akan bisa mempersembahkan kembali gelar prestisius itu, seperti yang pernah diraih pada masa pemerintahan Kota Palangka Raya jauh di atas 10 tahun sebelumnya.

“Tentu untuk mewujudkan hal ini, tidak lepas dari bagaimana manajemen maupun pengembangan penanganan sampah dan lingkungan,” ungkapnya, Rabu (16/1/2019).

Kata Fairid, untuk meraih Adipura, maka tidak akan lepas dari penilaian bagaimana kota ini mampu mengatasi permasalahan sampah sedemikian rupa, ataupun bagaimana upaya membangun kepedulian lingkungan yang didukung banyak pihak.

“Tentu kedepan upaya untuk mewujudkan hal ini tidak lepas dari dukungan masyarakat, bagaimana kesadarannya mendukung kebersihan. Terutama dimulai dari lingkungan keluarga,” ucapnya lagi.

Lanjut Fairid, selain dukungan masyarakat berupa kesadaran dan kepedulian akan kebersihan lingkungan, maka disisi lain Pemerintah Kota Palangka Raya akan berupaya maksimal, terutama dalam menonjolkan pengembangan pengelolaan sampah maupun pengelolaan lingkungan.

“Ada tiga instansi teknis yang berperan dalam hal ini. Antara lain Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) serta Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim). Ini leading sektor yang akan diperkuat untuk mengevaluasi kelemahan yang ada dalam meraih Adipura,” sebutnya.

Untuk permasalahan sampah lanjut Fairid, tentu menjadi kruasial, terutama berkenaan dengan pengelolaannya. Sebut saja sistem antara sampah yang ada di tempat pembuangan sampah sementara (TPS) dengan tempat penggelolaan sampah induk atau tempah pembuangan akhir (TPA).

“Semuanya harus tersistem dengan baik. Ya, sebut saja permasalahannya terletak pada TPS=TPS yang tidak mampu menampung sampah, maka bisa jadi depo sampah akan kita perbanyak,” cetusnya.

Terlepas dari itu semua tambah Fairid, maka untuk bisa meraih Adipura tentu memerlukan keterlibatan banyak pihak bagaimana menciptakan lingkungan yang bersih dan nyaman.

“Kami tetap menargetkan Palangka Raya harus mampu meraih Adipura sebagai bentuk kemapanan kita terhadap penanganan dan pengelolaan sampah maupun kepedulian terhadap lingkungan,”tutupnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *