UPT Museum Balanga Adakan Ritual Tantulak Dahiang Ramu

MEDIA CENTER, Palangka Raya – UPT Museum Balanga, Provinsi Kalimantan Tengah mengadakan upacara ritual ‘Tantulak Dahiang Ramu Palus Balian Manyandingen Ganan Ramu’.

Tujuan upacara ritual ini untuk menghilangkan pengaruh-pengaruh yang tidak baik di museum sekaligus mendinginkan barang-barang yang ada di Museum Balanga yang terletak di Jalan Tjilik Riwut Km 2 Kota Palangka Raya tersebut.

Ritual ini dimulai Rabu (29/11/2017) pukul 07.00 WIB hingga Kamis (30/11/2017) sore. Ritual ini dimulai dengan upacara balian tantulak dahiang ramu palus manyandingen ganan ramu yang dipimpin oleh basir atau tokoh agama Kaharingan.

Kemudian malam harinya pukul 19.00 WIB sampai pukul 22.00 WIB acara dilanjutkan dengan ritual balian tantulak meliputi mapas, manyalentup dan manatumbur, balian manantan, balian nantulak lanting burung dahiang, dan balian marawi.

Selanjutnya di hari kedua pukul 05.00 WIB dilanjutkan dengan ritual balian manarinjet sahur dilanjutkan penyembelihan hewan kurban seperti ayam, babi, dan sapi.

Setelah itu pukul 07.00 WIB sampai pukul 12.00 WIB dilanjutkan ritual pakasak panginan sangiang meliputi balian manarinjet sangiang dan balian manyandingen ramu palus nasaram panggil polong kuman. Ritual ini diakhiri dengan pabuli sangiang atau basir buli.

Acara pembukaan maupun penutupan ritual adat Dayak ini dihadiri oleh Kepala Dinas  Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah, Guntur Talajan dan beberapa pejabat serta perwakilan dari Polres Palangka Raya dan Kodim 1016 Palangka Raya.

Dalam sambutannya Kepala UPT Museum Balangga, Maliaki mengatakan tujuan diadakannya acara ini selain untuk menghilangkan pengaruh yang tidak baik di museum juga untuk meningkatkan kunjungan wisatawan lokal, nusantara, dan mancanegara.

Selain itu sebagai sarana bimbingan teknis kebudayaan adat Dayak serta pelestarian budaya, sehingga diharapkan tetap eksis agar tidak tergerus oleh modernisasi jaman. Kemudian memberikan wadah bagi generasi muda untuk bisa belajar serta berkreativitas, sehingga dapat memotivasi untuk terus menjaga dan melestarikan peninggalan sejarah Kalimantan Tengah. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *