Umi Mastikah : Sistem Drainase Di “Kota Cantik” Masih Darurat

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Hujan dengan  intensitas tinggi, di wilayah Kota Palangka Raya, pada Senin (25/2) sore yang lalu menyebabkan terjadinya luapan air  yang menimbulkan banjir dadakan  ke pemukiman warga dan jalan-jalan protokol  di kota Palangka Raya.

Ketidakmampuan infrastruktur drainase untuk mengalirkan debit air hujan, ditengarai menjadi salah satu indikator penyebab terjadinya  luapan air yang merembes keluar dan menimbulkan banjir dibanyak titik kawasan Kota Palangka Raya.

Ditanya akan hal ini Wakil Walikota Palangka Raya Hj Umi Mastikah, tidak menepis jika drainase menjadi salah satu penyebab datangnya banjir dadakan yang merembes ke pemukiman warga maupun jalan protokol ketika hujan turun deras.

“Ya, jika melihat karakteristik Kota Palangka Raya maka idealnya tidak mungkin akan terjadi banjir seperti ini. Tapi ternyata sistem drainase kita banyak yang dalam kondisi darurat. Manakala hujan deras dan debit air tidak mampu ditampung maka terjadi banjir dadakan,” ungkapnya, Selasa  (26/2/2019).

Kata Umi, dengan adanya peristiwa banjir dadakan tersebut, pihaknya sudah berkoordinasi dengan instansi terkait lainnya, guna melakukan pemantauan serta mengambil langkah-langkah darurat bila diperlukan.

“Sampai saat ini kami belum  mendapatkan laporan, apakah  peristiwa banjir kemarin sore ada hal-hal yang lebih darurat,” tandasnya.

Dalam bagian lain tambah Umi, dengan adanya peristiwa tersebut tentu akan menjadi perhatian pihaknya. Terlebih Pemerintah Kota Palangka Raya sendiri kata dia, sedang memfokuskan program pembangunan infrastruktur jalan dan drainase.

“Kami akan fokus dimana program selain jalan, maka drainase ini menjadi hal penting yang diperhatikan. Buat apa jalannya bagus, namun sistem drainasenya tidak dibenahi. Maka lambat laun jalan akan rusak,” bebernya.

Disadari lanjut Umi, untuk anggaran guna membangun kedua infrastruktur tersebut tidaklah sedikit. Terlebih untuk Pemko Palangka Raya anggaran yang dimiliki masih sangat kecil.

“Kita tetap berupaya untuk melakukan hal tersebut, salah satunya yakni secara intens melakukan koordinasi dengan pemerintah provinsi maupun pemerintah pusat. Terutama jika dimungkinkan ada kebijakan-kebijakan yang bisa diserap oleh pemerintah kota,” pungkasnya, seraya mengingatkan agar masyarakat taat untuk tidak membuang sampah pada selokan atau saluran drainase. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *