Tim LPPM UPR Paparkan Hasil Kajian Awal Pengelolaan Dampak Sosial Masyarakat Flamboyan Bawah

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Badan Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Kota Palangka Raya mengadakan seminar ‘Awal Kajian Pengelolaan Dampak Sosial Masyarakat di Wilayah Flamboyan Bawah, Kamis (2/11/2017).
 
Seminar ini terselenggara bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) Universitas Palangka Raya. Seminar yang diadakan di aula Litbang Jalan Tjilik Riwut Km5,5 ini diikuti oleh semua dinas terkait.
 
Dalam paparan tim peneliti dari LPPM UPR yang terdiri dari DR Jhon Wardie, S.P, M.P, Prof DR Ir Yetrie Ludang, M.P, DR Ir Eka Nor Taufik, M.P, dan Tri Yuliana Eka Sintha, S.P, M.Sc ini tujuannya untuk mendapatkan koreksi dan masukan dari dinas terkait.
 
Dalam paparannya DR Jhon Wardie menjelaskan maksud dari kegiatan kajian ini untuk menyusun dokumen pengelolaan kawasan wisata. Sedangkan tujuannya untuk mengidentifikasi dampak sosial budaya dan ekonomi dari pembangunan kawasan wisata Flamboyan Bawah.
 
Dalam kajian ini juga akan diketahui persepsi masyarakat dalam pembangunan kawasan wisata Flamboyan Bawah dan menilai partisipasi masyarakat dalam pembangunan kawasan wisata Flamboyan Bawah dan sekitarnya.
 
Dijelaskan DR Jhon Wardie, adapun manfaat dari kajian ini adalah tersedianya rekomendasi untuk Pemerintah Kota Palangka Raya sehubungan dengan pengelolaan dampak sosial masyarakat dari pembangunan wisata Flamboyan Bawah.
 
Kemudian dampak dari kajian ini adalah terciptanya kawasan wisata Flamboyan Bawah dan sekitarnya yang CANTIK (terencana, aman, nyaman, tertib, indah, dan keterbukaan).
 
Sementara itu dalam melakukan kajian, Tim LPPM UPR mengggunakan metode descriptive yaitu pemecahan masalah intektual secara sistematis dari data yang diperoleh dan dikumpulkan untuk selanjutnya disusun, ditabulasi, dianalisisis dan dijelaskan secara kualitatif dan kuantitatif.
 
Dalam kajian ini Tim LPPM UPR membagi dalam dua lokasi. Pertama, lokasi utama adalah kawasan wisata Flamboyan Bawah. Kedua, lokasi pendukung meliputi kawasan Jembatan Kahayan, Tugu Soekarno, dan Pelabuhan Rambang.
 
Sedangkan responden yang dijadikan sumber adalah tokoh masyarakat, warga lokal, pengunjung wisatawan lokal maupun luar, pengelola objek wisata, dan pemerintah daerah. Kajian ini akan dilakukan selama empat bulan mulai September-Desember 2017. (*engga)
0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *