Tim Disperindag Palangka Raya Gunakan Kelotok Bagikan Sembako Murah

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Perjuangan tim dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Palangka Raya layak diacungi jempol dalam melaksanakan tugas dalam operasi pasar di wilayah Kecamatan Rakumpit.

Sebab apa yang mereka lakukan dalam mendistribusikan paket sembilan bahan pokok (Sembako) butuh perjuangan dan tantangan. Tim harus menggunakan kelotok atau perahu bermesin untuk menyusuri Sungai Rungan agar paket sembako sampai kepada masyarakat Rakumpit.

Seperti saat tim Disperindag hendak mengadakan operasi pasar murah di Kelurahan Mungku Baru, Kecamatan Rakumpit. Tim harus menggunakan perahu kecil dengan membawa ratusan paket sembako. Butuh waktu berjam-jam baru sampai ke tujuan.

Namun perasaan lelah tim terbayar dengan rasa senang. Sesampainya di Kelurahan Mungku Baru, puluhan masyarakat sudah menanti kedatangan mereka untuk mendapatkan sembako. Proses jual beli sembako murah ini cukup dilakukan di atas lanting atau sampan.

Operasi pasar dalam rangka menyongsong perayaan Natal 25 Desember 2017 dan tahun baru 2018 ini dilakukan sebagai upaya Pemerintah Kota Palangka Raya untuk menyediakan harga Sembako yang terjangkau kepada umat Kristiani yang sebentar lagi merayakan Natal.

Selain itu operasi pasar ini dilakukan untuk menstabilkan harga sembako. Sebab biasanya menjelang Natal dan tahun baru semua kebutuhan rumah tangga pasti naik, namun dengan adanya operasi pasar ini potensi kenaikan harga bisa dicegah.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palangka Raya, Aratuni Djaban mengatakan dalam operasi pasar murah dalam rangka Natal kali ini disediakan 750 paket sembako. Satu paket sembako berisi 5 Kg beras, 2 Kg gula pasir, dan 3 liter minyak goreng,

“Dalam satu paket sembako ini hanya dijual Rp100 ribu. Operasi pasar ini diadakan di tujuh kelurahan di Kecamatan Ramumpit. Yakni Kelurahan Mungku Baru, Bukit Sua, Petuk Barunai, Panjehang, Gaung Baru, Pager, dan Petuk Bukit,” kata Aratuni, Rabu (6/12/2017).

Aratuni menjelaskan untuk melakukan operasi pasar ke-7 kelurahan ini harus ditempuh dengan transportasi sungai, sedangkan mobil yang membawa barang dari Palangka Raya harus berhenti di tengah perjalanan, kemudian dilanjutkan dengan angkutan sungai. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *