Teater Keliling Pentaskan Sang Saka Di Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Tearer Keliling adalah salah satu group teater Indonesia yang konsisten berkarya sejak 13 Februari 1974. Teater yang didirikan oleh Dery Syrna telah mementaskan lebih dari 1600 pertunjukan disemua kota di Indonesia dari sabang sampai meraoke dan 11 negara di 4 benua  dunia.

Pada tahun 2010 teater keliling ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan predikat pertunjukan teater modern Indonesia terbanyak. Kemuadian pada tahun 1982 dan 1994 mendapatkan penghargaan dari kementrian lingkungan hidup.

Teater keliling memiliki fokus utama dalam dunia pendidikan karakter bangsa, pembentukan mental dan emosi. Teater keliling juga memiliki visi dan misi besar untuk terus membawa nilai-nilai kemanusiaan dalam setiap pementasan.

Sebagai salah satu kelompok teater yang telah lama berkiprah di dalam maupun luar negri, teater keliling kembali mempersembahkan lakon bertajuk Sang Saka. Dalam pementasannya didukung oleh Bakti Budaya Djarum Fondation, lakon yang menghadirkan kolaborasi seni tari, musik dan nyanyian ini akan diselenggarakan dilima kota dan berkolaborasi dengan lima komunitas teater Indonesia, yaitu Cirebon, Pangandaran, Karawang, Banjarmasin, dan Palangka Raya.

“Teater keliling selalu memberikan penampilan yang unik dan senantiasa menampilkan pertunjukan yang memiliki pesan-pesan kemanuasian dan rasa cinta terhadap bangsa,” ujar Renitasari Adrian, Program Director Bakti Budaya Djarum Fondation, disela acara pementasan teater, di Gedung Olah Seni Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Palangka Raya, Minggu sore (8/4/2018).

Dijelaskan, dalam program ini teater keliling juga mengadakan work shop teater, dan memberikan kesempatan agar penonton di daerah dapat berkolaborasi dalam pementasan. Hal ini bertujuan agar, penonton bisa melebur dengan pertunjukan sehingga nilai yang ingin disampaikan lebih mengena kepada hati penonton terutama generasi muda sebagai penerus bangsa.

Sementara itu Dolfry Inda Suri, Ketua Yayasan Teater Keliling mengatakan Sang Saka merupakan kelanjutan dari lakon Jas Merah yang pernah ditampilkan di delapan kota pada tahun 2016 dan kelanjutan dari lakon Sang Saka yang ditampilkan di lima kota pada bulan April dan Agustus 2017. Dimana karya ini dibuat oleh Rudolf Puspa dan Dolfry Inda Suri, dan disutradarai oleh Rudolf Puspa, yang berkisah tentang reuni tiga anak muda yaitu, Komer, Koor dan Patty yang sudah lama tidak berjumpa.

“Sebagai generasi penerus, kami merasa sangat penting untuk mempelajari dan mengenalkan kembali akan sejarah bangsa ini,” ujar Dolfry. Hal itu bukan tanpa sebab, karena arah tujuan dari negara Indonesia pun berada ditangan generasi. 

Hadirnya Sang Saka diberbagai kota menjadi salah satu cara agar penonton yang menyaksikan dapat mengambil nilai positif dari pementasan yang disajikan. 
“Selain itu, tentunya harapan dari Teater Keliling agar melalui seni pertunjukan, generasi muda dapat lebih mencintai tanah air dan membesarkan bangsa,” terangnya. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *