Siswa SMAN 5 Palangka Raya Diajak Pandai Bersyukur

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Ratusan siswa SMAN 5 Palangka Raya berkumpul di Musala Baitul Haq seusai salat Jumat (8/2/2019). Diawali dengan santap siang bersama dan membaca Alquran, pengajian bulanan pun berlanjut dengan penyampaian tausiah.

Kali ini ustadz Isnaini berkesempatan menyampaikan tausiah di hadapan para siswa. Hadir pula Kepala SMAN 5 Palangka Raya, Drs Arbusin, guru, dan staf TU.

Tausiah mengalir ringan dan lepas. Para siswa dengan duduk bersila menyimak dengan serius, tapi tetap riang dan santai. Mereka diajak untuk menjadi siswa yang mahir bersyukur.

“Begitu berlimpah nikmat yang diberikan Allah SWT kepada seluruh umat manusia. Tidak terhitung oleh kita begitu banyaknya nikmat yang dilimpahkan. Dalam hidup kita tidak pernah berhenti Sang Pencipta mengalirkan nikmat tidak terhingga. Selama kita hidup dan dalam aktivitas hidup nikmat itu kita peroleh terus-menerus. Kita saja yang tidak pandai menghitung nikmat itu sehingga kita sering lalai untuk bersyukur,” ucapnya.

“Kita baru mengucapkan syukur bila kita mendapatkan sesuatu yang kita anggap istimewa, misalnya naik kelas, lulus ujian, menjadi juara, mendapat uang, memperoleh pekerjaan, dan mendapat sesuatu yang kita maui. Padahal nikmat Allah kepada kita tidak pernah terputus. Misalnya udara yang kita hirup, air yang kita minum, kesehatan, keimanan, hidayah, dan sebagainya yang tidak bisa tersebutkan semua adalah nikmat yang diberikan Allah kepada kita,” imbuhnya.

Isnaini menerangkan dalam surah Ibrahim ayat 7 Allah SWT telah mengingatkan manusia melalui firman-Nya, “Jika engkau bersyukur niscaya akan Aku akan menambahkan nikmat kepadamu, tapi jika kamu mengingkari nikmat-Ku, sesungguhnya azab-ku sangat pedih”

“Dalam kehidupan ini kita mungkin lebih banyak terlalu berterimakasih kepada sesama manusia. Misalnya ketika diberi sesuatu yang amat berharga oleh sesama manusia, kita terlalu berterima kasih dan memberikan pujian berlebihan. Sikap seperti ini dapat menimbulkan penyakit riya dan pamer, suku memuji dan suka dipuji.  Padahal, sesungguhnya nikmat yang kita terima tetap pemberian Allah meskipun dengan perantaraan manusia,” ucapnya.

Karena itu sebagai insan yang bertakwa dan memiliki kecerdasan akal budi, maka dia mengajak para anak-anak untuk menjadi sosok yang mahir bersyukur.

“Bersyukur atas segala nikmat yang diberikan kepada Allah. Tidak selalu nikmat Allah itu sesuatu yang menyenangkan kita. Bisa jadi musibah yang diberikan Allah itu juga suatu nikmat agar kita bisa belajar untuk tidak berputus asa dari rahmat Allah,” tandasnya. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *