Sate Ortega Hadir Di Palangka Raya

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Wakil Walikota Palangka Raya, Mofit Saptono Subagio menghadiri acara pembukaan Rumah Makan Sate Tegal di Kelurahan Pahandut Seberang, Rabu (3/1/2018).

Acara launching rumah makan khas orang Tegal (Ortega) yang dirangkai dengan hiburan organ tunggal dan makan siang ini juga dihadiri beberapa kepala satuan organisasi perangkat daerah (SOPD).

Di antaranya Kepala Dinas Koperasi dan UKM Kota Palangka Raya Afendie, Kepala Dinas Pemadam dan Penyelamatan Kota Palangka Raya Anwar Sanusi Gayo, dan Kepala Dinas Komunikasi, Infomatika, Statistik, dan 
Persandian Kota Palangka Raya Murni.

Hadir pula para pejabat dari Polda Kalimantan Tengah, Kodim 1016 Palangka Raya, pejabat Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah, dan puluhan warga Pahandut Seberang.

Warung sate Ortega di Palangka Raya ini merupakan cabang ke-4 setelah Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Di Palangka Raya, warung sate Ortega ini dibuka atas kongsiang oleh tiga orang, yakni Haidir Munthe, Agung, dan seorang rekannya.

Warung sate dengan owner Agung Ortega ini menyajikan sate kambing polos (tanpa lemak), sate hati kambing, sate ayam spesial, gule kambing, sop kambing, tongseng kambing, dan tongseng ayam.

Namun dari semua menu yang disajikan itu, menurut Mofit yang paling enak adalah sop kambingnya. “Yang luar biasa sopnya, makyuss. Mudah-mudahan kalau tidak ada kegiatan, nanti akan saya ajak istri saya ke sini,” janji Mofit.

Karena itu dengan adanya sate ini Mofit mengimbau kepada siapa saja jangan bilang pernah datang ke Kota Palangka Raya sebelum pernah merasakan sate tegal Ortega.

Di sisi lain Mofit mengaku salut dengan jerih payah yang dilakukan bapak Agung Ortega yang awalnya mendirikan warung kecil di pinggiran di Banjarmasin, namun kurang dari empat tahun sudah bisa membuka empat cabang.

“Biasanya stabilisasi warung makan itu lima tahun dan kalau sudah stabil dalam lima tahun, maka 10-15 tahun ke depan akan tetap stabil,” jelasanya.

Karena itu Mofit mengharapkan dengan hadirnya sate Ortega ini harus bisa menjadi contoh bagi pelaku kuliner lain di Palangka Raya. “Konsep Ortega ini yang benar, tidak mentabrak menu kuliner yang sudah ada, tapi membuat menu sendiri, sehingga memberikan suasana menu yang lain pada kuliner di Palangka Raya,” ucapnya. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *