RSUD Type D Kota Palangka Raya Paparkan Rencana Bisnis Anggaran (RBA)

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Meski baru sekitar tiga tahun didirikan, namun manajemen RSUD Tipe D Kota Palangka Raya sudah berani menarget tinggi pendapatan yang bakal diperoleh.

Misalnya saja di 2018 estimasi pendapatan rumah sakit sebesar Rp.22 miliar terdiri dari dana alokasi umum (DAU) sebesar Rp20,5 miliar dan hasil dari Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) Rp1,5 miliar.

Estimasi pendapatan ini dipaparkan Ketua Tim Percepatan BLUD RSUD Kota Palangka Raya, dr Oktavines S.K. Tarigan di hadapan Walikota Palangka Raya, Riban Satia dan para pejabat lainnya di Ruang Peteng Karuhei I, Selasa (10/10/2017).

Estimasi pendapatan yang tertuang dalam rencana bisnis anggaran (RBA) perubahan BLUD tahun anggaran 2017 yang ditandatangani Direktur RSUD Palangka Raya dr Abram Sidi Winasis ini sekaligus menampilkan gambaran potensi pendapatan yang bakal diterima selama lima tahun ke depan.

Dimana pada 2019 estimasi pendapatan RSUD ditarget Rp25 miliar terdiri dari DAU Rp23 miliar dan BLUD Rp2 miliar. Kemudian pada 2020 ditarget dari DAU Rp23 miliar dan BLUD Rp2,5 miliar.

Pada 2021 ditarget Rp24 miliar dari DAU Rp4 miliar dan BLUD Rp4 miliar. Selanjutnya pada 2022 ditarget Rp25 miliar dari DAU Rp25 miliar dan BLUD Rp8 miliar.

Menurut dr Tarigan, estimasi pendapatan RSUD Palangka Raya seperti ini hanya untuk lima tahun ke depan, karena untuk tahun selanjutnya, khusus untuk pendapatan dari DAU porsinya dikurangi, sedangkan potensi pendapatan dari BLUD terus ditingkatkan.

Terus naiknya target pendapatan ini menurut dokter Tarigan dihitung berdasarkan tingkat kunjungan pelayanan yang setiap tahun juga meningkat. Misalnya untuk 2015 ada 3.381 kunjungan pasien umum dan pada 2016 3.407 kunjungan pasien umum.

Kemudian pada 2017 diperkirakan hanya 1.907 kunjungan pasien umum. Rendahnya tingkat kunjungan di 2017 ini karena RSUD Kota Palangka Raya masih tahap pembangunan.

Kemudian pada 2018 ditagtet ada 7.000 kunjungan pasien umum dan pada 2019 ditarget ada 10.000 kunjungan pasien umum. Selain itu RSUD Palangka Raya juga bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Dimana pada 2017 ditarget 119 kunjungan, pada 2018 ditarget 3.000 kunjungan, dan 
pada 2019 ditarget 5.000 kunjungan pasien BPJS.

Hanya saja estimasi pendapatan yang dipaparkan oleh dr Tarigan ini belum diiyakan oleh Walikota Palangka Raya Riban Satia, karena perlu dirapatkan lagi dengan instansi lain, khususnya kepada dinas pengelola keuangan dan pemungut pajak.

Di sisi lain walikota juga masih minta penjelasan terkait target pendapatan Rp1,5 miliar di 2018 tersebut berasal dari mana saja. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *