RSUD Tipe D Palangka Raya Diharap Beroperasi Di Akhir Tahun 2018

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Proyek sistem multy years, pembangunan RSUD Tipe D Palangka Raya di Kelurahan Kalampangan Kecamatan Sebangau, dinilai telah berjalan dengan baik. Karenanya diharapkan sejumlah pembangunan yang belum selesai dapat dituntaskan, dan selanjutnya segera difungsikan. 

Harapan itu disampaikan, Sekretaris Komisi C DPRD Kota Palangka Raya, Rusdianyah, saat dimintai komentarnya terkait sejauhmana kemajuan pembangunan RSUD Tipe D Palangka Raya, Selasa (3/7/2018).

“Pihak Komisi C jauh sebelumnya telah rapat dengar pendapat (RDP) dengan jajaran Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Palangka Raya. Terungkap progres pembangunan rumah sakit ini sudah mencapai 75 persen,” ungkapnya.

Lanjut Rusdianyah, bila berdasarkan informasi dari pihak pelaksana pembangunan, maka setidaknya penyelesaian rumah sakit hanya menyisakan bagian-bagian material pelengkap, sedangkan pembangunan yang dianggap berat telah terselesaikan

“Ini artinya, progres pembangunan sudah terlihat. Maka itu kita berhap setidaknya akhir 2018 RSUD Tipe D ini dapat beroperasional,” tuturnya.

Sementara sambung dia, hal-hal yang berkenaan dengan progres penyelesaian pembangunan RSUD Tipe D Palangka Raya, maka ada baiknya pemerintah kota (pemko) setempat melalui dinas terkaitnya, mulai melengkapi berbagai fasilitas maupun sarana dan prasarana penunjang rumah sakit.

“Sepengetahuan kami untuk peralatan dan prasarana medis memang sudah tersedia sejalan dengan anggaran pembangunan. Nah, yang perlu dicermati adalah tenaga dokter spesialis,”bebernya.

Berdasarkan informasi dari Dinkes sebut Rusdianyah, maka saat ini untuk RSUD Tipe D Palangka Raya, baru hanya memiliki dua dokter spesialis, yakni jantung dan spesialis kandungan. Sementara bila melihat kebutuhan, maka setidaknya diperlukan lagi dokter  spesialis anak, dokter spesialis penyakit dalam dan dokter spesialis bedah umum.

Pun begitu, kekurangan tenaga dokter tersebut bisa saja disiasati melalui kerjasama dengan dokter spesialis yang ada di rumah sakit lainnya. “Bila RSUD ini bisa beroperasi maka dapat menjadi rumah sakit rujukan. Sementara kekurangan dokter spesialis bisa saja kerjasama dengan dokter dari  dirumah sakit lain,”tutupnya.  (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *