Rembuk Stunting Tahun 2022

 

MEDIA CENTER, Palangka Raya – Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBP3M) Kota Palangka Raya mengadakan Rembuk Stunting Tahun 2022, di Aula Peteng Karuhei II Kantor Wali Kota Palangka Raya, Senin (25/4/2022).

Stunting merupakan salah satu masalah gizi yang sedang dihadapi Indonesia. hal ini menjadi penting karena menyangkut kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan datang. Upaya pencegahan dan penurunan angka stunting tidak dapat dilakukan hanya oleh sektor kesehatan, tetapi dengan melibatkan lintas sektor dan tentunya dari dalam keluarga itu sendiri.

Wali Kota Palangka Raya dalam sambutanya yang disampaikan oleh Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pengembangan (Bappedalitbang) Kota Palangka Raya Harry Maihadi, “Stunting adalah masalah gizi kronis pada balita yang ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dibandingkan dengan anak seusianya. Anak yang menderita stunting akan lebih rentan terhadap penyakit dan ketika dewasa berisiko untuk mengidap penyakit degeneratif”.

Dampak stunting tidak hanya pada segi kesehatan tetapi juga mempengaruhi tingkat kecerdasan anak. Anak merupakan aset bangsa di masa depan. Bisa dibayangkan, bagaimana kondisi sumberdaya manusia Indonesia di masa yang akan datang jika saat ini banyak anak Indonesia yang menderita stunting. Dapat dipastikan bangsa ini tidak akan mampu bersaing dengan bangsa lain dalam menghadapi tantangan global.

“Untuk mencegah hal tersebut, pemerintah mencanangkan program intervensi pencegahan stunting terintegrasi yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga. Dengan adanya kerjasama lintas sektor ini diharapkan dapat menekan angka stunting di Indonesia sehingga dapat tercapai target Sustainable Development Goals (SDGS) pada tahun 2024 yaitu penurunan angka stunting hingga 14%”, ungkap Harry Maihadi.

“Tugas menurunkan angka stunting bukan hanya tupoksi jajaran kesehatan atau satu individu semata tetapi diperlukan satu kesatuan yang terintegrasi mulai dari seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD), Camat, Lurah, para pelaku usaha hingga elemen masyarakat lainnya. Saya berharap rembuk stunting yang dimulai dengan penandatanganan komitmen bersama tidak hanya menjadi acara seremonial saja, namun mampu menghasilkan solusi dan tekad yang kuat dalam Percepatan Penurunan Stunting”.

Wali Kota berharap dukungan anggaran terkait program ini, untuk mencegah dan mengurangi stunting yang terjadi di Kota Palangka Raya. Dan berharap agar Lurah memprogramkan dan mengganggarkan kedalam APBDes setiap tahun untuk kegiatan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kota Palangka Raya.

“Pada kesempatan ini juga, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh peserta pertemuan Rembuk Stunting yang hadir untuk menyamakan persepsi pelaksanaan pencegahan dan penanggulangan stunting di Kota Palangka Raya”, ujar Harry Maihadi mengakhir sambutan Wali Kota Palangka Raya. (MC. Isen Mulang/BambangW/wspd)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *