Pertumbuhan Ekonomi Kalteng Menurun

MEDIA CENTER, Palangka Raya- Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan IV 2017 sebesar 5,34 persen atau lebih rendah dibandingkan triwulan III 2017 yang tumbuh pada level 6,13 persen. Penurunan kinerja sektor pertambangan dan penggalian, serta sektor industri pengolahan menyebabkan melambatnya ekspor yang menjadi faktor penahan laju pertumbuhan ekonomi Kalteng pada akhir tahun 2017. 

Namun kontribusi sektor pertanian seperti peningkatan produksi TBS yang disebabkan oleh tingginya curah hujan, perluasan areal tanam, dan usia tanaman yang semakin produktif mendorong laju pertumbuhan ekonomi masih relatif baik di triwulan IV 2017. Meskipun secara keseluruhan melambat, pertumbuhan ekonomi Kalteng masih berada di atas kinerja ekonomi nasional selama 5 tahun terakhir.

Hal ini disampaikan Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kalteng, Wuryanto melalui relisnya pada acara diseminasi kajian ekonomi dan keuangan regional edisi Februari 2018, di Swisbel Hotel Danum, Kamis (22/3/2018).

Disebutkan, pada triwulan IV 2017, inflasi Kalteng mengalami penurunan. Laju inflasi Kalteng tercatat 3,18 persen pada triwulan IV 2017 lebih rendah dari triwulan III 2017 sebesar 3,81 persen. 

“Turunnya laju inflasi pada periode ini utamanya didorong oleh deflasi yang terjadi pada kelompok volatile food yaitu sebesar -1,08 persen,” kata Wuryanto.

Dijelaskan,  laju inflasi pada tahun 2017 keseluruhan tercatat lebih tinggi dari laju inflasi tahun 2016 yaitu sebesar 2,11 persen. Peningkatan laju inflasi pada keseluruhan tahun 2017 ini seiring dengan meningkatnya inflasi di sebagian besar provinsi di Pulau Kalimantan dan nasional yang disebabkan oleh tingginya inflasi kelompok administered price.

Seluruh indikator perbankan (kredit, aset dan dana pihak ketiga (DPK)) Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2017 mampu tumbuh positif dibandingkan dengan capaian triwulan yang sama tahun sebelumnya. Pertumbuhan masing-masing indikator tersebut antara lain aset 19,44 persen, DPK 12,66 persen dan kredit 38,42 persen.

Sementara itu, kualitas kredit perbankan membaik tercermin dari indikator tingkat Non Performing Loan (NPL) perbankan Kalimantan Tengah pada triwulan IV 2017 tercatat sebesar 1,12 persen, lebih rendah dibandingkan triwulan III 2017 sebesar 1,42 persen atau berada di bawah level indikatifnya sebesar 5.00 persen.

“Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah triwulan II 2018 diperkirakan berada pada kisaran 6,5 persen sampai – 6,9 persen. Sedangkan secara keseluruhan tahun 2018, perekonomian Kalimantan Tengah diperkirakan akan tumbuh sebesar 6,30  6,70 persen atau relatif stabil dibandingkan dengan kinerja ekonomi tahun 2017,”paparnya.

Pertumbuhan ekonomi tahun 2018 akan ditopang oleh meningkatnya investasi dan konsumsi pemerintah, sementara konsumsi rumah tangga diprediksi relatif stabil. Laju pertumbuhan ekonomi Kalimantan Tengah akan dibayang-bayangi oleh perlambatan kinerja ekspor selama tahun 2018 seiring tren penurunan harga komoditas dunia seperti batubara, dan CPO, sedangkan harga karet dunia diperkirakan pada posisi yang relatif stabil. (MC. Isen Mulang.1/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *