Pelatihan Sistem Peringatan Dini Kebakaran Hutan Dan Lahan

MEDIA CENTER, Palangka Raya โ€“ Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya bekerja sama dengan Proyek GAMBUT melaksanakan pelatihan penyegaran mengenai Sistem Peringatan Dini Kebakaran Hutan dan Lahan atau Fire Risk System (FRS) 22-23 Agustus 2017.

Pelatihan yang dilaksanakan di Ruang peteng Karuhei I ini diikuti 25 peserta. Mereka berasal dari Polres, Kodim, Dinas PU dan Tata Ruang, Diskominfo SP, BPBD, Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Pahandut, Kecamatan Sebangau, Kecamatan Bukit Batu, Kecamatan Rakumpit.

Kesemua peserta pelatihan ini tergabung dalam SATGAS Penanganan Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang ditetapkan melalui Surat Keputusan Walikota Palangka Raya Nomor 188.45/227/2017 pada 28 April 2017.

FRS adalah sebuah sistem berbasis iklim yang menggunakan data biofisik seperti pola cuaca, curah hujan, suhu permukaan air laut, dan memasukkannya ke dalam sistem komputer bersama dengan informasi mengenai sejarah kebakaran, penggunaan lahan, dan data sosial ekonomi untuk mengembangkan keseluruhan peta risiko kebakaran.

Peta ini dapat meramalkan hingga enam bulan sebelumnya kebakaran akan terjadi. Melalui pelatihan ini peserta bisa menggunakan FRS yang dapat memprediksi kapan dan di mana kebakaran hutan dan lahan yang akan terjadi di wilayah Palangka Raya. 

Pelatihan ini juga akan membantu peserta untuk memikirkan tindakan pencegahan kebakaran seperti pembuatan sekat kanal, pembasahan kembali lahan gambut, penegakan hukum terkait kebakaran, peningkatan kesadaran masyarakat mengenai bahaya kebakaran di lahan gambut, atau membantu masyarakat mengembangkan mata pencaharian alternatif yang dapat menggunakan gambut basah seperti agroforestry atau pertanian lahan gambut.

FRS yang dikembangkan Institut Pertanian Bogor Centre for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia Pacific (CCROM-SEAP) bekerja sama dengan Universitas Columbia, United Nations Office for Project Services (UNOPS), dan United Nations Environment melalui Proyek GAMBUT (Generating Anticipatory Measures for Better Utilization of Tropical peat lands) ini dimiliki oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Direktorat Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim. 

Sistem ini dikembangkan untuk membantu pemerintah dan masyarakat di wilayah rentan kebakaran hutan dan lahan untuk dapat mempersiapkan, mencegah, dan menanggulangi kebakaran secara lebih baik selama musim kemarau.

Proyek GAMBUT tidak hanya mendukung Pemerintah Indonesia dalam mengadopsi dan menyempurnakan FRS, namun juga untuk mendukung program terkait kebakaran di tingkat nasional, provinsi, kabupaten secara keseluruhan.

Hal ini termasuk memastikan rencana pembangunan dan tata guna lahan dirancang untuk meminimalisasi risiko kebakaran, peningkatan kesadaran mengenai bahaya kebakaran terhadap kesehatan dan pendapatan di tingkat masyarakat dan nasional, berkolaborasi dengan spesialis teknis dari dalam dan luar negeri terkait pembasahan lahan dan pelatihan pemadam kebakaran.

Dalam sambutannya Plt Kepala BPBD Kota Palangka Raya, Supriyanto mengatakan pelatihan FRS ini sangat membantu dalam peningkatan kapasitas bagi pelaku kemanusiaan khususnya penanggulangan bencana kebakaran hutan dan lahan.

Dia mengharapkan ke depan FRS bisa digunakan untuk membuat perencanaan pembangunan dalam upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Dengan adanya FRS ini antisipasi kebakaran hutan dan lahan dapat sedini mungkin dicegah. (MC. Isen Mulang/engga)

0 replies

Leave a Reply

Want to join the discussion?
Feel free to contribute!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *